DIOLUHTAN-suluhtani. Pada penyuluhan pertanian kali ini, kita akan membahas secara singkat mengenai duinia peternakan khususnya pada bidang pakan yaitu suplementasi mineral pada pakan (makanan ternak) dan defisiensi mineral pada hewan ternak.
Secara ideal, suplementasi mineral harus dilakukan jika kebutuhan mineral untuk ternak tidak dipenuhi dari pakan yang diberikan. Untuk melakukan suplementasi mineral diperlukan pengetahuan mengenai komposisi mineral dari bahan-bahan pakan yang digunakan. Sebagai contoh, penambahan konsentrat protein pada campuran biji-bijian meningkatkan kandungan mineral tertentu seperti Ca, P, Zn dan Iod. Dedak yang banyak tersedia untuk peternak merupakan sumber P yang baik untuk ruminansia. Sementara itu, penggantian (substitusi) produk hewani oleh sumber protein nabati, seperti tepung daging atau tepung ikan akan menyebabkan rendahnya ketersediaan beberapa mineral untuk babi dan unggas, terutama Zn dan P, karena adanya serat kasar yang tinggi dan fitat.
Dalam prakteknya, suplementasi mineral dilakukan secara rutin pada ransum yang disusun oleh peternak sendiri maupun secara komersial (pabrik) sebagai jaminan atau untuk antisipasi terhadap berkurangnya ketersediaan mineral dari bahan-bahan pakan yang mengandung zat-zat anti nutrisi atau faktor-faktor lain yang menurunkan ketersediaan mineral dalam ransum. Dalam beberapa kondisi, suplementasi mineral sangat diperlukan, misalnya jika hijauan atau pakan mempunyai komposisi mineral abnormal yang disebabkan oleh pengaruh iklim dan keadaan tanah tempat tumbuh tanaman tersebut.
Saat
ini, telah tersedia suplemen mineral inorganik yang meliputi semua mineral
esensial dan penggunaannya semakin meningkat untuk fortifikasi ransum, oleh
karena adanya peningkatan produksi ternak, menurunnya ketersediaan dan penggunaan
hasil samping peternakan dalam formulasi pakan, meningkatnya penggunaan produk
industri seperti urea yang menggantikan sebagian protein dalam ransum
ruminansia. Suplementasi mineral sangat diperlukan pada ransum yang ditambah
urea dan memegang peranan penting dalam meningkatkan nilai nutrisi dari hijauan
berkualitas rendah atau limbah pertanian di negara berkembang. Beberapa suplemen
mineral makro dan mikro yang dapat digunakan untuk ternak disajikan pada Tabel
berikut ini:
Defesiensi Mineral
Jika mineral yang dikonsumsi kurang atau berlebih dari yang dibutuhkan akan menyebabkan efek negatif pada ternak. Kejadian defisiensi beberapa mineral pada ternak serta efek negatif yang timbul disajikan pada Tabel dibawah ini.
Demikianlah
uraian singkat tentang suplementasi mineral serta defisiensi mineral pada
ternak, Disarikan dari berbagai sumber artikel, catatan kuliah dan webinar
peternakan. Semoga bermanfaat.
Yusran A. Yahya NS (Sumber: Diktat
Kuliah, Ilmu Lingkungan Ternak, Fapet Universitas Udayana, 2017)