DIOLUHTAN-suluhtani. Kebutuhan nutrisi untuk hidup dan produksi ternak ruminansia dipenuhi dengan memberikan pakan yang berupa hijauan dan konsentrat. Hijuan terdiri dari rumput dan leguminosa. Pakan konsentrat di susun dari beberapa bahan pakan semacam biji-bijian, bungkil kedelai, tepung limbah ternak, lemak dan campuran vitamin dan mineral. Bahan pakan tersebut dengan bantuan mikroba didalam perut akan menghasilkan energi dan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan, reproduksi dan kesehatan ternak.
Energi bukan merupakan nutrisi, tetapi merupakan hasil dari proses oksidasi bahan pakan yang akan menghasilkan energi dan nutrisi selama proses metabolisme. Nilai energi dari bahan pakan dapat diekspresikan dengan beberapa cara.
Pada penyuluhan pertanian ini, kita akan mengurai tentang Energi pada makanan ternak. Deskripsi diatas berhubungan dengan nilai energi, termasuk pengukuran (digestible energy, metabolisme energy dan lain-lain).
1.
Pengukuran Unit Energi
Unit pengukuran
energi dapat menggunakan kalori, erg atau Joule. Satuan tersebut dapat
dikonversi antara satu satuan dengan satuan lainnya dan semua unit satuan
benar. Di Amerika menggunakan satuan Joules sedangkan di Indonesia menggunakan
satuan kalori.
Masing-masing unit
satuan dijelaskan sebagai berikut:
Kalori
(Cal)
Satu
kalori adalah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gram air dari
16,5°C menjadi 17,5°C. Karena panas spesifik air berubah dengan temperatur maka
secara lebih akurat 1 kalori sama dengan 4,184 joules.
Kilo
Kalori (kcal)
1
kilo kalori sama dengan 1.000 kalori dan merupakan unit yang sering digunakan
pada pakan ternak.
Mega
kalori
Satu
megakalori sama dengan 1.000.000 kalori dan banyak digunakan untuk mengekspresikan
kebutuhan nutrisi yang lain yang berhubungan dengan energi pakan
Joules
Satu
joules sama dengan 107 erg (1 erg adalah jumlah energi yang diperlukan untuk
mempercepat perpindahan masa 1 gram dengan kecepatan 1 cm/detik)
Gross
Energy (GE)
GE
merupakan energi yang dilepaskan sebagai panas jika suatu substansi dioksidasi menjadi
karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Pengukuran GE menggunakan bom kalorimeter dengan
tekanan oksigen 25 sampai 30 atmosphere.
2.
Terminologi Energi
Beberapa singkatan
telah digunakan untuk mendeskripsikan fraksi energi pada sistem ternak. Masing-masing
singkatan dijelaskan sebagai berikut:
IE
(Intake Energy)
IE
merupakan energi bruto yang terkandung dalam pakan yang dikonsumsi ternak.
Nilai IE sama dengan berat pakan yang dikonsumsi dikalikan dengan GE (Gross
Energy).
DE
(Digestible Energy)
DE
merupakan gross energi pakan yang dikonsumsi (IE) dikurangi gross energi pada kotoran
sapi (feces).
FE
(Fecal Energy)
FE
adalah energi bruto yang terkandung dalan feces. Nilai FE dihitung dengan berat
feces dikalikan dengan energi bruto yang terkandung didalamnya. FE bersumber
dari energi dalam bahan pakan yang tidak tercerna (FiE) dan energi campuran bahan
metabolik tubuh (FmE).
TDE
(True Digested Energy)
TDE
dihitung dari IE dikurangi dengan energi, kehilangan panas fermentasi dan gas pencernaan.
GE
(Gaseous Energy)
GE
berasal dari gas yang dihasilkan oleh fermentasi pakan. Gas yang utama adalah gas
metan. Gas-gas lainnya adalah hidrogen, karbon monoksida, aseton, etana, dan hidrogen
sulfida.
UE
(Urine Energy)
UE
merupakan energi bruto dari urin. Sumber EU adalah nutrisi yang tidak digunakan
dan produk metabolisme.
ME
(Metabolisme Energy)
ME
merupakan gross energi pakan yang dikonsumsi dikurangi dengan gross energi pada
feces, urine dan gas hasil metabolisme.
Net
Energy (NE)
NE
merupakan energi metabolisme dikurangi energi yang hilang sebagai tambahan panas
atau panas yang timbul dalam tubuh oleh reaksi biokimia dalam saluran
pencernaan atau dalam sel. Di daerah dingin panas tersebut dimanfaatkan untuk
menjaga temperatur tubuh tetapi di daerah panas akan dibuang melalui konveksi
ke udara sekeliling ternak. NE bisa terdiri dari energi yang digunakan untuk
menjaga (maintain) tubuh atau kebutuhan hidup pokok dan produksi sehingga
tidak ada NE absolut pada bahan pakan. NE bisa merupakan energi yang diperlukan
untuk menjaga tubuh (NEm) dan energi untuk produksi (NEp).
TDN
(Total Digestible Nutrient)
Sistem
ini berdasarkan analisis proximat yang memberi nilai DE pada lemak dapat
dicerna dan protein dapat dicerna. Sistem TDN merupakan bentuk pengukuran
kompromi antara DE dan ME. (0,45 kg TDN setara dengan 2.000 kkal DE atau 1,600
kkal ME. Menurut NRC (National Researh Council) nilai TDN hampir semua
merupakan hasil konversi dari ME, dengan persamaan: 1 kg TDN = 3.615 Kkal ME =
4.400 Kkal DE.
Itulah uraian singkat mengenai pengukuran unit energi dan terminologinya. Darimana sumber energi diperoleh yaitu pada karbohidrat. Karbohidrat ini merupakan sumber energi yang utama bagi ruminansia. Sumber karbohidrat untuk ternak dapat diperoleh dari hijauan makanan ternak dan konsentrat yang disusun dari biji-bijian (serelia) dan limbah pertanian. Biji-bijian yang dimaksud sepertu jagung, sorgum, gandum yang merupakan bahan pakan sumber karbohidrat. Di Indonesia juga terdapat sumber karbohidrat seperti gaplek, onggok, dedak dan sebagainya.
Demikianlah
penyuluhan singkat ini, bahan pakan dengan bantuan mikroba didalam perut akan
menghasilkan energi dan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan, reproduksi dan
kesehatan ternak. Energi bukan merupakan nutrisi, tetapi merupakan hasil dari
proses oksidasi bahan pakan yang akan menghasilkan energi selama proses
metabolisme. Semoga bermanfaat.
Re-suluh: Yusran A. Yahya NS (catatan kuliah dan slide webinar)