DIOLUHTAN-suluhtani. Pada penyuluhan pertanian kali ini, kita akan menyamakan persepsi kita mengenai konsumsi telur mentah sekaligus dengan cangkangnya. Seperti diketahui bersama, telur adalah makanan yang lezat dan mudah diolah menjadi berbagai masakan. Telur dikonsumsi mentah bukanlah sesuatu yang asing di Indonesia. Namun, kamu perlu mengetahuinya apakah itu baik atau tidak. Telur merupakan makanan yang bergizi dan digemari hampir oleh banyak orang. Bahkan, ada beberapa anak-anak yang sangat menyukai telur, dan hanya ingin makan jika ada telur sebagai lauknya. Tak apa, jangan marahi anak jika ia hanya ingin makan dengan telur saja. Ya, karena memang telur mengandung banyak nutrisi, seperti protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat.
Selain itu, telur juga sering dimasukkan sebagai menu untuk program diet karena telur memang rendah kalori. Sehingga, cocok sekali dijadikan pilihan untuk mencapai resolusi diet. Namun, tak hanya telur yang masak saja yang terkadang dikonsumsi orang-orang. Ada pula yang mengonsumsinya secara mentah. Terutama di Indonesia, ada beberapa yang percaya itu baik untuk kesehatan. Telur mentah biasanya dicampur dengan minuman khas daerah yang bahkan diseruput pada pagi, sore, mau pun malam hari. Lalu, apakah hal tersebut baik untuk kesehatan?
Seperti dilansir oleh Healthline dalam laman Kompas.com bahawa mengonsumsi telur yang dimasak terlebih dahulu membuat tubuh kita mudah mencerna nutrisi yang dikandung telur. Selain itu, sebuah riset juga mengatakan telur yang dimasak, proteinnya dapat digunakan tubuh hingga 90 persen. Sedangkan jika disantap mentah, protein yang bisa dicerna tubuh hanya sekitar 50 persen.
Telur
adalah sumber biotin yang baik, yang merupakan nutrisi penting yang digunakan
dalam metabolisme lemak dan gula. Ini juga dikenal sebagai vitamin B7, atau
vitamin H. Namun, jika telur dikonsumsi mentah justru akan mengurangi kadar
biotin mikronutrien di dalamnya dan tidak bisa dimanfaatkan tubuh secara
maksimal.
Dalam
telur mentah, protein dalam putih telur yang disebut avidin dapat mengikat
biotin, hal inilah yang membuat biotin tidak bisa digunakan oleh tubuh. Nah,
ketika dimasak, avidin ini tidak bisa dengan mudah mengikat biotin. Untuk itu,
direkomendasikan agar kamu mengonsumsi telur dengan dimasak terlebih dahulu.
Berikut
adalah inspirasi cara memasak telur yang bisa kamu coba di rumah:
1. Telur goreng
Telur goreng
biasanya dimasak dengan memukul sedikit bagian tengah telur untuk
memecahkannya, lalu tunggu wajan atau teflon panas. Jangan lupa olesi atau
berikan sedikit minyak goreng yang bisa kamu sesuaikan dengan preferensi kamu
masing-masing.
Kamu kemudian bisa
memasaknya dengan "sunny side up", yang berarti telur digoreng di
satu sisi, atau "over easy", yang berarti telur digoreng di kedua
sisinya, di mana telur dimasak dengan dibalikkan sisinya.
2. Telur rebus
Telur rebus yang
dimasak dalam cangkangnya dalam panci berisi air mendidih sebaiknya kamu rebus
selama 6–10 menit.
Tetapi, ini semua
tergantung seberapa matang kuning telur yang kamu inginkan.
Semakin lama kamu
memasaknya, kuning telurnya tentu akan lebih sempurna dan tidak cair atau
lembek.
Telur orak-arik
ini bisa kamu kocok terlebih dahulu dalam mangkuk, lalu kamu bisa bisa
menuangkannya ke wajan dan mulai mengorak-ariknya hingga matang.
Telur dadar
Untuk membuat
telur dadar, telur dikocok, dituangkan ke dalam wajan panas, dan dimasak
perlahan di atas api kecil sampai padat. Tidak seperti telur orak-arik, telur
dadar tidak diaduk setelah dimasukkan ke dalam wajan.
Untuk lebih sehat, kamu bisa menambahkan beberapa potongan kecil sayur-sayuran dan beberapa jenis bawang. Tentu, akan menambah kelezatannya pula.
Amankah
Mengkonsumsi Cangkang Telur?
Cangkang telur adalah sumber kalsium yang sangat baik.
Menurut Healthline yang diterangkan di laman kompas bahwa cangkang telur
sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat atau bentuk umum kalsium.
Sedangkan sisanya terdiri dari protein dan beberapa jenis mineral. Cangkang
telur merupakan sumber kalsium yang sangat baik. Faktanya, menurut penelitian
oleh University of Florida, satu cangkang telur mengandung 2,2 gram kalsium,
dan rata-rata orang dewasa hanya membutuhkan satu gram kalsium per hari - jadi
ini adalah sumber kalsium alami yang sangat baik. Kebanyakan orang mendapatkan
cukup kalsium dari makan produk susu, sayuran berdaun gelap dan sayuran
umbi-umbian.
Kalsium merupakan mineral esensial yang bisa didapatkan lewat berbagai jenis makanan, termasuk produk susu. Jumlah kalsium yang lebih rendah juga ditemukan di banyak sayuran berdaun dan berakar. Cangkang telur mengandung sekitar 40 persen kalsium, dengan setiap gramnya mengandung sekitar 381 hingga 401 miligram kalsium. Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Florida, satu cangkang telur mengandung rata-rata 2,2 gram kalsium. Sementara rata-rata orang dewasa hanya membutuhkan 1 gram kalsium per harinya. Sehingga, setengah cangkang telur sebetulnya dapat memberikan cukup kalsium untuk memenuhi kebutuhan harian orang dewasa, yakni 1.000 miligram per hari. Selain itu, sejumlah penelitian menemukan bahwa kalsium dari cangkang telur dapat dengan mudah diserap dan bisa membantu menguatkan tulang, terutama untuk orang-orang dengan osteoporosis.
Cara konsumsi Sebagian besar orang mungkin akan ragu dan bertanya-tanya apakah makan cangkang telur aman untuk kesehatan? Sebelumnya, kita juga perlu mengetahui bagaimana cara mengolah yang tepat. Menurut Better Homes and Gardens, beberapa tahap mempersiapkan cangkang telur untuk dikonsumsi, antara lain: Sejumlah penelitian menyarankan agar cangkang kulit telur direbus selama 30 menit terlebih dahulu agar aman untuk dikonsumsi. Sebab, cangkang telur mungkin mengandung bakteri Salmonella dan bisa menyebabkan keracunan makanan. Setelah direbus, panggang cangkang telur dalam oven dengan suhu 90-100 derajat Celcius selama 15 menit. Taruh dalam food processor dan haluskan hingga menjadi bubuk. Jika tidak memiliki food processor, kamu bisa menggunakan ulekan untuk menggerusnya hingga halus. Bubuk cangkang telur dapat ditambahkan ke dalam berbagai menu makanan dan minuman, seperti spaghetti, adonan roti, smoothies, dan lainnya.
Jika diolah secara tepat, bubuk cangkang telur terbilang aman
untuk dikonsumsi. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, hindari menelannya dalam ukuran
besar karena berpotensi mencederai tenggorokan dan esofagus. Itulah mengapa,
konsumsi cangkang telur dalam bentuk bubuk adalah yang disarankan. Kedua, penting untuk merebusnya terlebih
dahulu karena telur bisa saja terkontaminasi Salmonella. Terakhir, suplemen kalsium alami ini mungkin mengandung sejumlah
logam beracun yang tinggi, termasuk timbal, alumunium, kadmium, dan merkuri.
Namun, jumlah unsur-unsur beracun dalam cangkang telur cenderung lebih rendah
daripada sumber kalsium alami lainnya, seperti cangkang tiram, dan umumnya
tidak menjadi perhatian.
Re-Suluh: Yusran A. Yahya NS (Sumber: www.kompas.com)