DIOLUHTAN-suluhtani. Salah satu upaya untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lestari adalah dengan memanfaatkan musuh alami sebagai pengendali populasi organisme pengganggu tanaman (OPT). Pengendalian hayati sebenarnya merupakan suatu fenomena alamiah, sehingga dapat dianggap aman bagi lingkungan. Meskipun demian, pengendalian hayati tidak mudah diterapkan dan dikelola, karena musuh alami membutuhkan lingkungan biotik maupun abiotik yang optimal. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan antara musuh alami, mangsa (inang), dan lingkungan menjadi sangat penting.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan fungsi dan peran musuh alami yang paling rasional adalah konservasi lingkungan dalam rangka menyediakan pakan yang cukup dan lingkungan pertumbuhan dan perkembangan yang nyaman bagi musuh alami.
Tumbuhan berbunga merupakan tumbuhan yang berkemampuan memikat banyak serangga dan jasad pemanfaat tumbuhan lainnnya, dan memiliki banyak manfaat bagi jasad jasad ini, misalnya sebagai sumber pakan maupun tempat pemberhentian (untuk meletakkan telur atau menyembunyikan diri dari bahaya).Fungsi yang beragam dari tumbuhan berbunga ini menyebabkan pentingnya memperhatikan tumbuhan berbunga sebagai habitat khusus bagi serangga dan jasad lainnya, terutama di pertanaman yang selama ini dominan sebagai ekosistem monokultur, misalnya pada areal pertanaman padi. Adanya tumbuhan berbunga akan mengundang berbagai jasad yang dalam ekosistem tersebut memiliki bermacam macam peran selain sebagai herbivora, misalnya sebagai musuh alami, polinator atau fungsi ekologis lainnya.
Demikian penyuluhan
pertanian kali ini. Hal tersebut juga memperkuat keberagaman fauna karena
adanya tanaman berbunga akan menyebabkan terbentuknya ekosistem yang lebih
stabil, yang pada gilirannya akan menjaga terjadinya keseimbangan komponen
ekosistem.
Re-suluh: Yusran A. Yahya NS (Sumber: Kurniawati, N. & Martono, E. 2015)