DIOLUHTAN-suluhtani. Pandemi virus corona masih terus berlangsung hingga saat ini. Di Indonesia, kasus Covid-19 juga belum menunjukkan penurunan. Laju kasus masih terus menanjak, menandakan penyebarannya masih meluas.
Virus corona bisa menyebar melalui udara. Peluang seseorang
dapat tertular virus SARS-CoV’2 jika ia menyentuh mulut, hidung, atau mata
setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus. Virus tersebut juga
berkembang biak lebih cepat di dalam tubuh, meski pasien tidak memiliki gejala.
Pasien tanpa gejala pun dapat menularkan virus.
Untuk mencegah dan menghindari virus Corona dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat. Pencegahan ini dianggap cara terbaik untuk menghindari penyakit karena sampai sekarang belum ada obat dan vaksinnya. Tapi upaya lain dengan berbagai macam cara dan metode dilakukan untuk mencegah penularan virus corona. Di Bangkok, Thailand, anjing pelacak jenis Labrador Retriever dilatih untuk mendeteksi virus corona.
Dilansir Reuters Thailand mengeklaim anjing pelacak yang mereka latih dapat mendeteksi COVID-19 melalui keringat manusia. Akurasinya bahkan mencapai 95 persen. Penelitian itu melibatkan enam anjing Labrador Retriever dan berlangsung selama enam bulan. Mereka dilatih untuk mengenali sampel keringat dari pasien COVID-19.
Sampel itu diletakkan dalam sebuah kaleng lalu dipasang dalam sebuah mesin bersama lima sampel keringat lainnya. Anjing pelacak itu lalu mulai mengendus kaleng yang berisi sampel keringat dari pasien positif COVID-19. “Anjing-anjing itu hanya membutuhkan satu hingga dua detik untuk mendeteksi virus,” kata Profesor Kaywalee Chatdarong, pemimpin proyek di fakultas kedokteran hewan Universitas Chulalongkorn Thailand dikutip pada Kamis (18/3/2021). "Dalam satu menit, mereka akan berhasil melewati 60 sampel," lanjutnya.
Anjing dan pelatihnya terlihat selama pelatihan untuk mendeteksi penyakit coronavirus (COVID-19) di Songkhla. (Foto: handout via Reuters)
Menurut Kaywalee, anjing-anjing itu dapat mendeteksi senyawa organik yang mudah menguap yang disekresikan dalam keringat penderita COVID-19, bahkan saat tidak ada gejala penyakit. Anjing tidak perlu langsung mengendus orang, tetapi dapat menyaring sampel keringat. Tugas yang menurut Kaywalee seharusnya tidak sulit dilakukan di negara tropis seperti Thailand.
Seekor anjing terlihat selama pelatihan untuk mendeteksi penyakit Covid-19 di Songkhla, Thailand. (Foto: handout via Reuters)
Chili,
Finlandia dan India adalah negara lain yang juga telah meluncurkan upaya untuk
dapat menggunakan anjik pelacak dalam mendeteksi virus corona. Sebuah klinik
hewan Jerman mengatakan bulan lalu anjing pelacaknya telah mencapai akurasi
deteksi 94% dalam air liur manusia. “Langkah
selanjutnya adalah kami akan menempatkan mereka di lapangan,” kata
Kaywalee. “Di masa mendatang, ketika kami
mengirim mereka ke bandara atau pelabuhan, di mana ada banyak penumpang, mereka
akan lebih cepat dan lebih tepat dalam mendeteksi virus daripada pemeriksaan
suhu,” tambahnya.
Editor:
Admin Dioluhtan (Sumber: www.msn.com