Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi ini yaitu Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Bone, drh. H. Aris Handono beserta PPK Disnakeswan Kec. Kahu, Kepala Desa Cammilo, Babinkantibmas Desa Cammilo dan para Penyuluh Pertanian.
Tujuan sosialisasi ini menurut Andi Mangunsidi untuk
menyampaikan kepada masyarakat tentang produk hukum daerah yang ada, khususnya
di bidang peternakan. “Sosialisasi ini bukan pertama kita gelar tapi sudah
sering di lakukan diberbagai desa/kelurahan maupun kecamatan,” ungkap Mangunsidi.
Mangunsidi menyampaikan bahwa sosialisasi perda ini penting diketahui oleh masyarakat untuk agar populasi ternak yang ada di Bone tidak berkurang akibat penyembelihan ternak betina produktif dengan mempertahankan sumber daya ternak yang ada, baik secara kualitas maupun kuantitas. “Kami harapkan dengan sosialisasi ini, masyarakat paham terkait aturan pengendalian penyembelihan ternak betina produktif yang sudah diatur oleh pemerintah, Dengan hal tersebut mendorong partisipasi publik untuk terciptanya keterbukaan informasi bagi masyarakat. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam pembangunan peternakan dalam melakukan pengendalian pemotongan hewan ternak betina produktif untuk mempertahankan populasi ternak di Sulawesi Selatan, khususnya di kabupaten Bone,” jelas puang Mangung sapaan akrabnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Kadis Peternakan dan Keswan Kab. Bone, drh. H. Aris Handono memberikan “awarenes” terhadap perubahan perilaku masyarakat terhadap budidaya ternak sapi khususnya pada pola pemeliharaan dan pengendalian sapi betina produktif. Ratusan warga Cammilo antusias menyimak pemaparan Kadisnakeswan ini. Aris Handono mengharapkan kepada warga Desa Cammilo dan sekitarnya yang umumnya peternak sapi agar dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari sosialisasi ini. Aris Handono juga menghimbau agar teknologi IB (kawin suntik) ini dapat lebih diterapkan oleh peternak. Demikian pula dengan masalah kesehatannya, pemberian obat cacing harus dilakukan peternak pada sapinya dengan pemberian minimal sekali dalam 3-4 bulan. Karena kebanyakan sapi yang ceking, kurus dan hanya tanduknya saja yang berkembang itu adalah pengaruh dari cacingan. Tak lupa drh. Aris menjelaskan, tentang manajemen Pakan dan kandang sapi yang baik.
Kegiatan ini berlangsung lancar dengan dihadiri ratusan
masyarakat dari berbagai elemen di Desa Cammilo dengan tetap tetap
menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak kursi dan para peserta
yang hadir dikegiatan tersebut tetap menggunakan masker dalam rangka pencegahan
penyebaran COVID-19.
Y.A.Yahya (Fungsional
Disnakeswan Kab. Bone)