DIOLUHTAN-suluhtani. Tetanus
disebabkan oleh toksin bakteri Clostridium tetani. Bakteri mampu bertahan hidup
di tanah dalam kondisi tanpa oksigen. Bakteri tahan terhadap desinfektan dan
suhu tinggi. Sapi yang dikebiri atau setelah melahirkan mudah terinfeksi.
Proses perjalanan penyakit 7-10 setelah luka terinfeksi. Sapi yang terserang
tetanus akan mengalami kekakuan pada otot-ototnya.
Gejala-gejala
yang ditimbulkan jika ternak sapi terserang penyakit ini yaitu: a) Peka
terhadap suara dan cahaya; b) Otot kaku dan malas bergerak; c) Kulit berkedut
dan otot gemetar; d) Kejang pada mulut; e) Lemah, ekor kaku menjulur; f) Ambruk
pada satu sisi, diikuti kejang dan kematian.
Penularan
Penyakit ini melalui
luka terbuka yang terinfeksi oleh tanah yang mengandung bakteri.
Pengobatan
a. Pemberian
antitoksin tetanus.
b. Pemberian
antibiotika.
c. Luka tenanus
dicuci dengan Iodium tincture, selanjutnya diberi salep antibiotika.
d. Pemberian obat
penenang dan relaksan.
Pencegahan
a. Vaksinasi.
b. Kebersihan
lingkungan kandang dengan desinfektan (lisol).
c. Tempatkan
ternak di daerah gelap dengan sedikit kebisingan.
d. Menjaga
kebersihan setelah dilakukan operasi pengebirian/ setelah melahirkan.
e. Hewan mati
harus dimusnahkan.
Demikianlah pembahasan mengenai kewaspadaan penyakit tetanus pada ternak sapi, semoga dengan adanya ulasan singkat tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda
semua, terima kasih banyak atas kunjungan dan
perhatiannya.
Yusran A. Yahya NS (Disarikan
Buku Kumpulan Penyakit Ternak, Dinas Peternakan 2014)