DIOLUHTAN-suluhtani. Scabies merupakan penyakit kulit pada hewan (kambing, kelinci, kucing, babi dan sapi) yang di sebabkan oleh tungau (kutu) yang sangat kecil yang berukuran 0,2 -0,4 mm. Tungau sarcoptes hidup di bawah permukaan kulit dengan membuat saluran-saluran dan lubang untuk meletakkan telur-telurnya. Setelah bertelur beberapa kali, tungau betina mati.telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 3-8 hari dan menjadi larva yang berkaki enam. Selanjutnya larva ini akan terus tumbuh dan menjadi nimfa yang berkaki delapan. Nimfa yang sudah dewasa akan berganti kulit menjadi tungau dewasa. tungau betina akan bertelur sepanjang hidupnya. Tungau dewasa melakukan perkawinan dan proses daur hidup berulang kembali. Satu siklus hidup memerlukan waktu 2-3 minggu.
Scabies dapat di hindari dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kandang yang baik. Namun apabila hewan peliharaan sudah terlanjur terkena scabies sebaiknya segera di lakukan pengobatan karena tungau ini dapat berkembang biak dengan sangat cepat. Pengobatan pada hewan peliharaan dilakukan hingga tungau dan telur-telurnya hilang/mati. Pengobatan yang tidak sempurna hanya mematikan induk sarcoptes tetapi tidak telur-telurnya, jadi pengulangan pengobatan pada jangka waktu tertentu sangat di anjurkan.
Pengobatan dapat di lakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan
salep atau dengan injeksi, bisa juga dengan kedua-duanya. Penggunaaan salep
dapat langsung di oleskan pada kulit yang terkena scabies, namun sangat
dianjurkan salep ini di campur dengan minyak kelapa agar obat benar benar bisa
masuk ke pori-pori/ lubang yang di buat tungau sarcoptes. pengobatan dilakukan
pagi dan sore hari selama 3 hari berturut-turut. pengulangan pengobatan dapat
di lakukan 5-7 hari kemudian. Bulu hewan peliharaan dapat di cukur pada bagian
yang terkena scabies untuk memudahkan pengobatan.
Pengobatan dengan cara injeksi merupakan pengobatan yang membutuhkan ketrampilan khusus pemelihara. Kesalahan injeksi pada hewan peliharaan dapat berakibat fatal bagi hewan peliharaan. Kematian pada hewan peliharaan biasanya di sebabkan infeksi pada bekas luka suntikan. Perlu di perhatikan bahwa suntik/injeksi pada hewan bisa di lakukan di bawah kulit atau di dalam daging. Dalam kasus scabies injeksi biasanya pengaplikasiannya dilakukan di bawah kulit (subkutan).
Efek dari pengobatan secara injeksi akan terlihat antar 3-4 hari
pasca penyuntikan yang di tandai dengan rontoknya scabies pada bagian yang
terserang. Pengobatan sebaiknya di lakukan kembali setelah 10-14 hari kemudian.
Pengobatan bisa di lakukan setiap 3 bulan sekali atau jika ada tanda-tanda
tungau scabies mulai menyerang.
Yusran A.
Yahya NS (Disarikan dari Berbagai Referensi)