DIOLUHTAN-suluhtani. Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan kontribusi pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja secara signifikan, sehingga dapat diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional. Hal tersebut tergambar dari hasil Sensus Pertanian 2013 (ST.2013) bahwa jumlah rumah tangga peternakan di Indonesia hampir mencapai 13 juta rumah tangga.
Di samping itu ketersediaan produk peternakan secara langsung akan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya untuk pemenuhan kalori dan protein hewani. Pemenuhan konsumsi masyarakat atas kalori dan protein hewani akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Salah satu permasalahan dalam peningkatan peran subsektor peternakan adalah masih minimnya data dan informasi yang akurat. Oleh karena itu untuk membangun subsektor peternakan diperlukan strategi yang baik sehingga bisa menyajikan data dan informasi yang akurat dan up to date. Data peternakan yang diterbitkan BPS selama ini masih terbatas pada data jumlah rumah tangga peternakan, populasi ternak, struktur usaha peternakan baik rumah tangga maupun perusahaan, serta data pemotongan ternak di Rumah Potong Hewan (RPH)/Tempat Pemotongan Hewan (TPH). Data yang diterbitkan tersebut masih dianggap kurang mampu untuk menjawab dinamika kebutuhan data yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Download E-Book Peternakan Dalam Angka 2020 silahkan klik DISINI
Data peternakan tidak hanya terkait dengan data sektoral
khususnya populasi dan produksi peternakan, tetapi juga semakin dirasakan
perlunya mengaitkan data produksi dengan data pendukung lainnya seperti
konsumsi, harga, termasuk data ekspor dan impor. Hal tersebut diperlukan
mengingat keterkaitan antar data tersebut saling mempengaruhi sehingga dalam
pengambilan kebijakan oleh pemerintah dapat mempertimbangkan berbagai aspek
yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Untuk menjawab keperluan data peternakan tersebut maka dianggap perlu untuk menyajikan data komprehensif subsektor peternakan yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh berbagai pihak khususnya pemerintah dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan peternakan di Indonesia.
Re-Suluh/Editor : Y.A. Yahya (Sumber: bps.go.id/publication/2020)