DIOLUHTAN-suluhtani. Itik Alabio (Anas plathyrinchos borneo) berasal dari Desa Mamar, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan. Nama Alabio sendiri berasal dari nama pasar itik di daerah Alabio Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan. Ciri spesifik dari itik Alabio adalah warna paruh dan kakinya yang berwarna kuning jingga dan memiliki garis warna horizontal seperti alis.
Itik Alabio terlihat cantik seperti itik hias dengan kombinasi warna putih, hitam, coklat, merah, abu dan biru. Itik Alabio bertipe dwiguna yakni sebagai penghasil telur dan daging. Kemampuan produksi telurnya pun cukup tinggi dalam satu masa produksi (11-12 bulan) yang dapat menghasilkan telur sedikitnya 60% (220 butir) dan bisa mencapai 70% (255 butir).
(Foto: Ditjen PKH)
Puncak
produksi telur di atas 90% dicapai pada umur 10 minggu produksi dan bisa
dipertahankan puncak produksi selama 4-6 minggu. Kerabang itik Alabio berwarna
hijau kebiruan dengan bobot telur berkisar 58-78 gram (semakin tua umur itik,
semakin besar ukuran telurnya). Kemampuan menghasilkan daging pun cukup baik,
umur 8 minggu sudah mencapai bobot potong 1.300 gram, apabila menerapkan
manajemen khusus itik potong, bobot potong bisa dicapai lebih cepat.
Kandungan
gizi itik Alabio dari hasil kajian pun cukup bagus, kandungan protein berkisar
pada angka 21% dengan kandungan lemak 6%. BPTU-HPT Pelaihari Kementan RI telah membibitkan
itik Alabio selama kurang lebih 20 tahun atau hampir 20 generasi yang meliputi
pemurnian, program perkawinan, seleksi, pemeliharaan dan lain-lain. Pembibitan ini telah menghasilkan itik Alabio murni yang
memenuhi standar kesesuaian SNI 7557-2009 perihal Bibit Induk Itik Alabio Meri
dari Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak.
Manajemen Pakan.
Pakan
merupakan salah satu faktor utama yang menujnjang dalam keberhasilan budidaya
ternak. Berikut ini mengenai jenis pakan Itik Alabio yang terbagi menjadi 2
(dua) yakni : 1). Bahan Pakan Sumber Energi terdiri dari : jagung kuning, dedak
padi, pollard, dan lain-lain; 2). Bahan Pakan Sumber Protein terdiri dari :
bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, meat bone meal (MBM), tepung
udang, bekicot, dan sebagainya
Fase
bertelur (layer) Itik Alabio ini membutuhkan nutrisi sbb : PK min 17 %, LK min
3 %, SK maks 10 %, Abu maks 14 %, Ca 2,9 – 4,25 % dan P total min 0,55 % serta
EM Kkal/Kg min 2.650 Kkal/kg (SNI 3910 : 2017), dengan pemberian per hari
rata-rata 150 gram/ekor.
(Foto: Ditjen PKH)
Sebaiknya
waktu pemberian pakan diberikan sebanyak dua kali, pagi dan sore dengan
pemberian pakan di sore hari lebih banyak dibandingkan pagi hari.
Bagi masyarakat
yang tertarik untuk membudiadayakannya dan berminat memesan, dapat langsung
mengunjungi aplikasi pemesanan di website BPTU-HPT Pelaihari
(bptupelaihari.ditjenpkh.p ertanian.go.id). Semoga
informasi ini bermanfaat.
Re-Suluh/Editor: Yusran A. Yahya (Penyuluh Disnak Kab.
Bone-Sulsel)