DIOLUHTAN-suluhtani. Pembangunan sektor pertanian jalan terus setiap hari disertai tekad dan harapan agar tidak boleh berhenti meskipun di kondisi pandemi global virus corona (Covid-19). Karena sektor ini menjadi ujung tombak kekuatan dalam menghadapi situasi serangan Covid-19
Pemerintah Indonesia telah menghimbau seluruh masyarakat di tanah air untuk menggunakan masker, terutama saat berada di luar rumah untuk mencegah penyebaran virus corona. Hal ini sudah pasti berlaku pula kepada pelaku pertanian khususnya petani dan penyuluh pertanian dan petugas lapangan lainnya. Himbauan tersebut juga sebagai tindak lanjut dari rekomendasi terbaru organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona (Covid-19).
Andi Elya Azis saat Monitoring Fermentasi untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) di Desa Masago, Kabupaten Bone, Sulsel (Senin, 27/09/2021)
Menurut Penyuluh Pertanian Desa Masago, Andi Elya Azis bahwa
himbauan tersebut langsung oleh bapak Presiden Joko Widodo yang menginginkan setiap
warga termasuk kami penyuluh dan petani yang harus keluar rumah untuk wajib
pakai masker. “Untuk itu, kami pun meminta agar petani dan rekan-rekan penyuluh
pertanian untuk mengikuti anjuran pemerintah yang mulai hari ini wajib pakai
masker, walaupun sebelumbya sudah banyak yang telah memakai masker dalam
menjalankan aktivitas pertaniannya” ujar Elya di Kelompok
Tani-Ternak “Berkah” Desa Masago, Kec. Patimpeng, Bone-Sulsel. (Senin, 27/09/2021)
Ditanya tentang kesiapan petani diwilayahnya dalam
melaksanakan himbauan tersebut, Elya mengatakan bahwa masker standar di wilayah
Bone bagian selatan masih langka, apalagi sejak sejak virus corona mewabah.
Sehinnga dirinya berharap agar produksi masker ditingkatkan karena sejak corona
sudah menjadi kebutuhan masyarakat. “Apalagi dengan adanya himbauan Presiden
dan WHO serta terbaru dari Kementan RI melalui Menteri Pertanian, Syahrul
Y. Limpo” terangnya.
Himbauan Menteri Pertanian tentang Penggunaan Masker (foto: pertanian.go.id)
Dilansir oleh media-media elektronik bahwa WHO sebelumnya
menyatakan dukungan agar semua orang menggunakan masker di tempat umum untuk
mencegah penyebaran dan penularan virus corona jenis baru. WHO juga merekomendasikan
penggunaan masker oleh mereka yang sakit, petugas medis, dan mereka yang
merawat orang sakit. Andi Baso, Ketua Kelompok Tani “Masago Jaya” ketika
dimintai pendapatnya mengatakan bahwa dirinya menyetujui penggunaan masker di
tempat umum oleh semua orang. Cara ini diyakini dapat mengurangi risiko
penularan Covid-19. "Penggunaan masker ini mungkin bisa mengurangi tersebarnya penyakit
ke orang lain," ujarnya
Media pun menyebutkan bahwa Masyarakat umum
dapat menggunakan berbahan dasar kain sedangkan tenaga kesehatan wajib
mengenakan masker bedah atau masker N95. Akan tetapi disarankan,
penggunaan masker kain
tidak lebih dari empat jam. “Setelahnya, masker harus dicuci
menggunakan sabun dan air dan dipastikan bersih sebelum dipakai kembali. “
ungkap Yusran Yahya, penyuluh pertanian Kab. Bone sembari mengutip peryataan
dari media yang disimaknya.
Yusran Yahya memakai Masker dengan Bahan Kain
Lanjut,
Yusran bahwa memakai masker di
tempat publik mungkin tidak akan mencegah orang dari virus, tetapi menurutnya
hal itu dapat membantu menghentikan seseorang yang telah terinfeksi menyebarkan
virus atau penyakit lainnya. “Himbauan WHO dan Presiden ini harus diterapkan
karena pemakaian masker di
tengah merebaknya wabah corona ini, untuk mengendalikan dan mengurangi infeksi
tersebar lagi ke orang lain.” terangnya (Selasa, 28/09/2021)
Harapan
ini tentu saja bisa sedikit membantu Pemerintah khususnya tenaga medis yang sudah
kewalahan dengan semakin banyaknya pasien yang terpapar virus ini sehingga
masyarakat benar-benar menerapkan anjuran pemerintah. Semoga dalam situasi wabah Covid-19 saat ini, tidak menyurutkan semangat
kita tetap bekerja keras untuk menggapai masa depan yang cerah.
Yusran A. Yahya
Penyuluh
Pertanian Bone-Sulsel