DIOLUHTAN-suluhtani. Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) menurut sejarah awalnya tanaman ini memiliki hubungan erat dengan bawang bombay (Allium cepa L.), yaitu merupakan salah satu bentuk tanaman hasil seleksi yang terjadi secara alami terhadap varian-varian dalam populasi bawang bombay. Penyebaran alami tanaman bawang merah berkembang dari daerah asalnya yaitu dimulai dari Tazhikistan, Afganistan dan Iran (Jones dan Mann 1963). Tanaman tersebut menyebar di dunia, mulai dari Eropa sampai sekarang ditemukan di daerah ekuator sampai jauh ke Utara dan Selatan pusat polar. Di daerah tropik, bawang merah dominan dibudidayakan di dataran rendah pada 10° Lintang Utara dan 10° Lintang Selatan.
Di Indonesia, bawang merah berkembang dan diusahakan petani mulai di dataran rendah sampai dataran tinggi. Sistem budidayanya merupakan perkembangan dari cara-cara tradisional yang bersifat subsistem ke cara budidaya intensif dan berorientasi pasar. Produksi bawang merah sampai saat ini memang belum optimal dan masih tercermin dalam keragaman cara budidaya yang bercirikan spesifik agroekosistem tempat bawang merah diusahakan.
Beberapa
waktu terakhir bawang merah menjadi perhatian berkenaan dengan fluktuasi harga,
pasokan dan permasalahan bawang merah impor. Kebutuhan akan bawang merah setiap
tahunnya terus meningkat, dan di waktu tertentu akan meningkat tajam.
Bawang Merah adalah salah satu komoditas pertanian strategis dan
andalan Indonesia. Bukan hanya memenuhi kebutuhan nasional, bahkan komoditas
ini telah banyak di ekspor di berbagai negara belahan dunia.
Sebagai komoditas andalan, tentunya kita berharap agar
kelangsungan produksinya selalu terjaga dan selalu meningkat setiap musimnya. Nah,
sahabat #suluhtani, salah satu faktor pengganggu produksi bawang merah adalah
serangan hama. Hama ulat tanah adalah hama yang paling utama menyerang.
Berikut, tips mengatasi serangan ulat tanah untuk sahabat
#suluhtani yang sedang menanam bawang merah. Ulat tanah yang disebut juga
“agrotis ipsilon” ini adalah jenis ulat yang aktif pada saat sore dan malam
hari. Hama ini biasanya menyerang tanaman bawang pada saat berusia 5-6 hari.
Adapun gejala serangan ulat tanah ini seperti tanaman yang
dikerat atau dipotong serta ditarik-tarik, hama ini menyerang pada bagian
batang serta daun.
Cara alami pengendalian ulat tanah ini: 1) Anda bisa menggunakan
cara biologis dengan cara melepaskan musuh alami dari hama ini, seperti
predator telur dan ulat; 2) Saat sebelum penanaman bawang merah atau pada saat
pembukaan lahan. Babat semua tanaman lama, bakar dan genangi lahan dengan air;
3) Lakukan pergiliran tanaman menjadi tanaman yang tidak disukai hama seperti
tanaman ubi kayu.
Fanspage FB BPPSDM Pertanian Kementan RI