DIOLUHTAN-suluhtani. Sulsel. Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggiatkan mekanisasi pertanian yang selaras dengan era industri 4.0. Salah satu yang menjadi andalan adalah alat mesin pertanian (Alsintan) Pemanen kombinasi (combine harvester).
Combine harvester adalah mesin yang memanen tanaman serealia. Mesin ini, seperti namanya, merupakan kombinasi dari tiga operasi yang berbeda, yaitu menuai, merontokkan, dan menampi, dijadikan satu rangkaian operasi. "Di antara serealia yang dipanen antara lain padi, gandum, oat, rye, barley, jagung, kedelai, dan flax. Alsintan ini menghemat biaya tenaga kerja dan mengefisiensikan usaha tani," ujar salah satu peserta Pelatihan Manajemen UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan), Y.A.Yahya saat praktek pengoperasian alat Combine Harvester di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Gowa-Sulsel, Rabu (4/3/2002).
Mesin
panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya mengumpankan
bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian perontok mesin. Gabah
hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau tangki penampung gabah
sementara.
Bagian
pemotong dari mesin ini adalah hampir sama dengan bagian pemotong dari binder,
bagian pengikatnya digantikan dengan bagain perontokan.
Jerami,
setelah perontokan, bisa dicacah kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas
lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk
kemudian dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain.
Combine
jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar pemotongan
bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Engine yang digunakan bervarias dari 7
hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian penggerak majunya
dibuat dalam bentuk trak karet (full track rubber belt). "Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan
memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di bagian pojok
lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 2 jam per
ha," ujar A.B.Kresna, salahsatu Widyaiswara BBPP batangkaluku,
Gowa-Sulsel .
Sehingga
dalam hal ini Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan alat dan mesin
pasca panen sebanyak ini yang dikelola melalui Brigade Alsintan dengan sistem
pinjam kepada kelompok tani, bahkan dapat dikelola oleh lembaga ekonomi UPJA
Para Pengelola UPJA setelah Unjuk Kerja Pengoperasian Combine Harvester
Secara
umum fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai berikut : 1).
Memotong tanaman yang masih berdiri; 2). Menyalurkan tanaman yang terpotong ke
selinder; 3). Merontokkan gabah dari tangkai atau batang; 4). Memisahkan gabah
dari jerami;5). Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda
asing
Yusran A. Yahya