Dirjen PKH, Ketut Diarmita (tengah) Memperlihatkan Perkembangan Sapi Belgian Blue
DIOLUHTAN-suluhtani.
Jabar. Program pengembangan sapi Belgian Blue
(BB) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017 kembali telah membuahkan hasil.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di bawah Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) yakni Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang kali
ini berhasil memproduksi embrio sapi BB murni pertama di Indonesia. "Produksi ini menggunakan 2 (dua) sapi
donor jenis BB murni hasil Transfer Embrio (TE) di BET Cipelang yakni Srikandi
dan Arimbi," ungkap I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan ketika dihubungi di kantornya, (Kamis, 13/2/2020).
Produksi embrio sapi BB murni ini dilaksanakan pada tanggal 10
Februari 2020 dan berhasil mendapatkan embrio BB layak transfer sebanyak 27
embrio, yang terdiri atas 12 embrio dari Srikandi dan 15 embrio dari Arimbi.
Embrio ini dihasilkan dari sapi donor BET Cipelang dengan semen beku BB impor
dari Belgia, sehingga embrio yang dihasilkan merupakan embrio BB dengan
komposisi darah BB 100%. “Saya
bangga dan senang sekali atas hasil yang dicapai BET Cipelang ini. Ini artinya
Indonesia sudah mampu menghasilkan embrio sapi BB murni yang sama dengan embrio
BB yang sebelumnya diimpor dari Belgia," ucapnya.
Produksi Embrio BB Murni Arimbi
Lebih lanjut Ketut mengatakan bahwa embrio yang dihasilkan ini
nantinya dapat digunakan untuk transfer embrio di BET Cipelang atau UPT lingkup
Kementerian Pertanian, dan produksinya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)
dan International Embryo Transfer Society (IETS).
Menurutnya, produksi embrio sapi BB murni ini akan mendorong
percepatan pengembangan sapi ras baru Belgian Blue, dan berkontribusi pada
pencapaian swasembada daging sapi Indonesia.
Produksi Embrio BB Murni Srikandi
Sementara itu, Kepala Balai BET Cipelang, Oloan Parlindungan
menjelaskan bahwa BET Cipelang juga telah berhasil memproduksi embrio dengan
komposisi darah BB 75% dan telah ditransferkan pada sapi resipien di BET
Cipelang. “Sapi hasil TE yang
berasal dari embrio BB 75% ini mampu lahir secara normal dan beradaptasi dengan
baik di BET Cipelang”, imbuhnya.
Sapi BB adalah rumpun sapi potong yang berasal dari Belgia.
Keunggulan sapi ini adalah mempunyai konformasi perototan yang baik dan
persentase karkas 20% lebih tinggi dari persentase karkas sapi pada umumnya.
Kandungan lemak sapi BB juga relatif lebih rendah dan memiliki efisiensi
penggunaan pakan yang baik.
Menurut Oloan, potensi tersebut merupakan harapan bagi pemenuhan
kebutuhan protein masyarakat Indonesia, dan pengembangan Sapi BB ini
digadang–gadang dapat menjadi salah satu cara dalam mewujudkan Indonesia
sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045.
Editor-Re-Suluh: Y.A.Yahya
Source dan Foto: www.ditjenpkh.pertanian.go.id
Source dan Foto: www.ditjenpkh.pertanian.go.id