DIOLUHTAN-suluhtani. Pengolahan pakan (makanan ternak) merupakan suatu kegiatan untuk mengubah pakan tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan. Bahan pakan baru yang dihasilkan dari proses pengolahan diharapkan mengalami peningkatan kualitas.
Proses pengolahan pakan ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah :
1. Untuk meningkatkan efisiensi pakan
Peningkatan kualitas pakan melalui proses pengolahan akan meningkatkan produktivitas ternak yang mencerminkan peningkatan efisiensi pakan
2. Untuk meningkatkan kualitas bahan
Bahan pakan yang kualitasnya rendah (kandungan serat kasarnya tinggi dan kandungan protein kasarnya rendah) dapat ditingkatkan kualitasnya melalui pengolahan baik secara mekanik, fisik, biologi, kimia maupun gabungan berbagai cara pengolahan
3. Memudahkan penyimpanan
Pengolahan pada bahan pakan dapat menjadikan suatu bahan pakan lebih kecil ukurannya dan lebih homogen sehingga memudahkan dalam penyimpanan.
4. Untuk meningkatkan palatabilitas
Palatabilitas pakan dapat ditingkatkan melalui proses pengolahan pakan yang sesuai dengan jenis, umur dan fase hidup ternak
5. Pengawetan
Pengolahan dapat digunakan untuk tujuan pengawetan sehingga dapat mempertahankan kualitas dari bahan pakan
6. Untuk memudahkan handling dan mixing pada pembuatan pakan jadi.
Pembuatan pakan jadi meliputi tahapan persiapan bahan pakan, penimbangan bahan pakan, penggilingan bahan pakan, pencampuran dan pengemasan pakan jadi. Pengaturan tahapan proses pengolahan pakan tersebut akan menghasilkan kualitas pakan jadi yang meningkat.
Perlakuan Fisik dengan Penjemuran Dibawah Sinar Matahari
Cara Pengolahan pakan
Pemilihan terhadap cara pengolahan yang tepat
terhadap bahan pakan perlu dilakukan sehingga pengolahan yang
dilakukan akan benar-benar bermanfaat meningkatkan kualitas nutrisinya. Salah
satunya dengan pengolahan Fisik dan pengolahan Kimia yang akan dibahas pada
penyuluhan kali ini. Secara umum, selain pengolahan secara fisik dan kimia,
pengolahan pakan dapat dilakukan melalui dengan cara : 1) Pengolahan
Mekanik; 2) Pengolahan Biologi; dan 3) Gabungan dari keempat cara tersebut
(fisik, mekanik, kimia dan biologi).
Untuk itu, pengolahan pada bahan
pakan secara fisik dan kimia akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengolahan Fisik
Pengolahan fisik merupakan upaya mengubah sifat pakan melalui
proses atau perlakuan perubahan temperatur sehingga pakan pada akhir proses
akan mengalami penurunan kandungan air. Besarnya temperatur dan lama proses
pengolahan harus diperhatikan untuk mencegah hal-hal seperti : a) Terjadinya
kerusakan asam amino esensial (terutama Lysin dan Methionin); b) Perubahan
sifat kimia dan fisik pati menjadi bentuk seperti gelatin; c) Merusak vitamin
yang thermolabil (Vitamin B dan C); dan d) Merusak ikatan lemak tak jenuh
Keuntungan pengolahan fisik ini adalah untuk memperpanjang masa simpan
bahan pakan dan menginaktifkan beberapa zat antinutrisi (contoh : antitrypsin
dalam kedelai mentah dan HCN dalam ubikayu)
Tipe pengolahan fisik ada 2, yaitu : alami dan buatan (artificial)
a. Tipe pengolahan alami dengan menggunakan
kekuatan alam yaitu panas matahari dan angin (Sun drying). Keuntungan
tipe pengolahan ini adalah proses pengeringan dengan biaya murah dan memperoleh
sinar ultraviolet yang dapat membantu mengurangi pertumbuhan mikrobia yang
merugikan (pada proses yang sesuai). Intensitas panas matahari yang optimal kurang lebih 40°C sampai 50°C pada pukul 09.00 sampai dengan 15.00 (kondisi
terik). Kelemahan tipe pengolahan ini adalah proses tergantung cuaca, perlu
banyak tenaga, tempat yang luas dan waktu yang lama.
b. Tipe pengolahan buatan dengan bantuan mesin
pengering (oven, pengering terowongan (tunnel), pengering berputar dan
lainnya). Kelebihan tipe pengolahan ini adalah hemat tempat, waktu dan tenaga.
Kelemahan yang perlu diperhatikan dalam tipe pengolahan ini adalah : 1)
Hilangnya zat-zat yang sifatnya volatile; 2) Terjadinya perubahan sifat fisik dan
kimia bahan; 3) Kemungkinan hilangnya vitamin yang thermolabil
2. Pengolahan Kimia
Pengolahan kimia merupakan upaya mengubah sifat pakan melalui penambahan
bahan kimia. Pengolahan kimia dapat dilakukan dengan penambahan
alkali, dan penambahan asam.
a. Penambahan alkali
Perlakuan alkali menyebabkan suasana basa dengan pH > 7,0 dengan
menggunakan bahan kimia alkali seperti NaOH, KOH, Ca(OH)2, ammonia
anhydrous (gas atau cairan), urea, garam ammonium ataupun bahan lain (manure
ayam, feses, urine, abu gosok). Perlakuan alkali diperlukan pada bahan pakan
limbah pertanian dengan kandungan serat kasar yang tinggi selain adanya
ikatan b-1,4 glycosida juga terjadi lignifikasi dari bagian selulosa yang
menyebabkan sukar dicerna.
Terdapat 2 cara perlakuan kimia dengan alkali, yaitu :
- Cara basah (cara perendaman)
- Cara kering (cara penyemprotan)
Pengolahan dengan penambahan alkali mampu meningkatkan koefisien cerna,
disebabkan : a) Larutnya sebagian silikat dan lignin; b) Bengkaknya jaringan
akibat lepasnya sebagian ikatan hydrogen diantara molekul selulosa; dan c)
Terhidrolisisnya ikatan ester pada gugus asam uronat diantara selulosa dan
hemiselulosa yang memudahkan penetrasi enzim pencernaan
Pengolahan alkali dapat juga dilakukan dengan penambahan amonia yang digunakan
sebagai fungisidal dan bakterisida sehingga dapat berfungsi sebagai pengawet.
Amonia dapat berikatan dengan gugus asetat dari bahan pakan (jerami)
menjadi garam ammonium asetat dan dapat menjadi sumber nitrogen bagi mikrobia
rumen.
Keuntungan dari proses amoniasi : 1) Menambah kandungan protein kasar (ekivalen 3 – 10%) dalam bentuk nitrogen
bukan protein (NPN); 2) Meningkatkan jumlah zat makanan tercerna
(TDN = Total Digestible Nutrient sebesar 3-23 %); 3) Meningkatkan konsumsi
pakan 20-27%; 4) Mencegah tumbuhnya jamur; dan 5)Tidak ada residu mineral pada
produk amoniasi
b. Penambahan asam
Perlakuan asam menyebabkan suasana basa dengan pH < 5,0 dengan
menggunakan bahan kimia asam (asam kuat, asam organik dan sebagainya).
Keuntungan perlakuan asam, yaitu : a) Meningkatkan kualitas bahan pakan
yang rendah kualitasnya, mampu merenggangkan/ memecah ikatan serat kasar dan
protein kasar yang sulit dicerna; b) Meningkatkan konsumsi pakan konsentrat berkualitas rendah (meningkat dari
10% menjadi 50%); dan c) Meningkatkan potensi kecernaan dinding sel pakan
konsentrat sumber energi
Sedangkan, kelemahan perlakuan asam adalah : a) Bahan kimia yang digunakan
bersifat korosif, kadang-kadang bersifat toksik dan adanya residu
mineral; dan b) Produk yang
dihasilkan bersifat asam sehingga perlu diangin-anginkan sebelum diberikan ke
ternak
Demikianlah penyuluhan singkat
mengenai pengolahan bahan pakan secara fisik dan kimia ini, dengan harapan
bahwa Anda dapat membedakan dan mengetahui teknik-teknik pengolahan berbagai
bahan pakan ternak dan pada akhirnya menentukan strategi untuk mempertahankan
mutu serta meningkatkan nilai nutrisi bahan pakan.
Yusran A.Yahya NS
(Disarikan dari catatan penulis selama kuliah dan lokakarya lainnya)