DIOLUHTAN-suluhtani. Ternak ruminansia seperti sapi dan kerbau memiliki pencernaan yang agak berbeda dengan manusia. Karena hewan ini di kategorikan sebagai salah satu sistem pencernaan hewan yang cukup unik. Makanannya yang berupa rumput atau tumbuhan, tersusun atas banyak bahan selulosa yang sulit dicerna yang membuat sistem pencernaan pada hewan ruminansia mempunyai struktur khusus. Olehnya itu kami membatasi uraian singkat tentang ternak ruminansia khususnya yang terjadi pada rumen yang terkait dengan asam amino.
Unsur-unsur di dalam protein adalah asam amino. Hewan ruminansia membutuhkan asam amino untuk memproduksi susu dan daging. Bagaimana hewan ruminansia mendapatkan asam amino.
Catatan :
Lambung sapi dewasa terdiri dari :
1. Rumen, "perut handuk", -/+ 80%;
2. Retikulum, "perut jala", -/+ 5%;
3. Terusan saluran kerongkongan,
"terowongan" (oesophagial groove), -/+ 5%;
4. Omasum, "perut buku", -/+ 5%
5. Abomasum, "perut sejati", -/+ 5%.
Sebagian
protein yang diberikan pada ruminansia (sapi) dapat masuk ke dalam abomasum
tanpa mengalami penguraian di dalam rumen terlebih dahulu. Ini disebut
"protein by pass". Kandungan protein by pass berbagai jenis pakan
berbeda-beda. Protein kopra 50-70% dapat langsung menuju abomasum sebagai
protein by pass. Sedangkan protein silage hanya 10% yang dapat mencapai
abomasum sebagai protein by pass.
Sebagian
besar protein by pass ini di abomasum diuraikan menjadi asam-asam amino dan
kemudian diserap oleh usus. Tetapi sebagian kecil tidak diserap dan akhirnya
terbuang bersama faeces.
Protein yang Terurai di
Dalam Rumen
Di
dalam rumen, protein yang tidak termasuk protein by pass akan diurai menjadi
asam-asam amino. Bersama dengan senyawa Non Protein Nitrogen (NPN = nitrogen
yang bukan protein) adalah bahan bagi mikro-organisme (MO) untuk membentuk
proteinnya sendiri. Cepat atau lambat MO akan mengalir ke abomasum. MO bersama
protein yang dibentuknya akan diuraikan menjadi asam-asam amino. Pada tahap ini
asam-asam amino dapat diserap oleh usus sapi seperti asam-asam amino yang
berasal dari protein by pass.
Adalah penting bahwa, di dalam rumen terdapat keseimbangan antara asam-asam amino + NPN dan kebutuhan MO untuk tumbuh dan berkembang biak. Jika asam-asam amino + NPN yang tersedia di dalam rumen rendah, maka proses fermentasi akan berjalan lambat sehingga menyebabkan rendahnya pemanfaatan karbohidrat dan lebih jauh akan menyebabkan turunnya produksi susu dan daging.
Bila
jumlah asam-asam amino + NPN di dalam rumen terlalu banyak, maka tidak semua
dapat dimanfaatkan oleh MO sehingga NPN dalam bentuk amonia (NH3) akan diserap
ke dalam aliran darah menuju hati. Di dalam hati amonia akan diubah menjadi
urea yang sebagian besar akan dikeluarkan oleh tubuh bersama air kencing. Yang
berarti banyak energi yang teebuang akibat proses tersebut.
Sebagian
amonia di dalam rumen akan selalu diserap oleh darah dan diubah menjadi urea di
dalam hati. Tetapi bila jumlahnya amonia di dalam rumen tidak terlalu banyak,
urea yang dibentuk di dalam hati akan didistribusikan kembali ke dalam rumen
melalui darah. Urea dan senyawa bikarbonat yang terdapat di dalam air liur akan
menetralkan suasana asam di dalam rumen yang terbentuk akibat penguraian
karbohidrat. Banyaknya urea yang didistribusikan kembali tergantung kepada
aktifitas pemamah-biakan dan bila air liur yang dihasilkan mencapai 200 liter
per hari, ini akan membantu menciptakan lingkungan rumen yang merangsang
produksi susu.
Disinilah
peranan pentingnya air liur pada hewan ruminansia, yaitu untuk menetralisir
keasaman isi rumen. Makanya konsentrat dan atau pakan komplit yang diberikan ke
ruminansia akan lebih baik dalam keadaan kering, kadar air maksimum 14%.
Konsentrat dan atau pakan komplit kering, akan merangsang keluarnya air liur
lebih banyak. Demikian juga letak konsentrat dan atau pakan komplit yang
diberikan ke hewan ruminansia, seyogyanya letaknya (dasar lantai palung)
setinggi lantai yang diinjak kaki depan hewan ruminansia. Saat hewan ruminansia
makan dengan posisi kepala menjulur ke bawah, maka akan merangsang keluarnya
air liur lebih banyak. Itu lah posisi makan yang sama dengan di alam kodratnya.
Re-suluh: Yusran A.
Yahya
Disarikan dari berbagai sumber
Disarikan dari berbagai sumber