DIOLUHTAN-suluhtani. Selain
pakan yang berupa hijauan makanan ternak (HMT dan juga pakan konsentrat), ternak
sapi juga perlu diberi tambahan asupan/suplemen mineral dan vitamin. Beberapa
jenis vitamin yang sangat dibutuhkan oleh ternak dan harus ada dalam ransum
atau pakan sapi tersebut. Biasanya vitamin yang di butuhkan untuk daya tahan
tubuh sapi dan pertumbuhan yaitu vitamin A, B, D, E dan K. Pengaplikasian vitamin
ini dapat diberikan dalam wujud suntikan atau penambahan dalam pakan.
Vitamin
memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Vitamin ini sepenuhnya bisa dibentuk
dalam tubuh hewan yang memamah biak seperti sapi, sehingga kemungkinan
terjadinya kekurangan vitamin sangat kecil, kecuali pada kasus kekurangan pakan
atau kualitas pakan yang kurang baik.
Mantri Hewan/Penyuluh Memberikan Injeksi Vitamin Pada Ternak Sapi
Vitamin
secara umum dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
1.
Vitamin yang larut dalam lemak : vitamin A, vitamin D,
vitamin E, dan vitamin K.
2.
Vitamin yang larut dalam air : biotin, cholin,
folacin (asam folat), inositol, niacin (asam nicotinat, nikotinamid), asam
pantotenat (vitamin B3), asam para amino benzoat (PABA), riboflavin (vitamin
B2), thiamin (vitamin B1), vitamin B6 (pyridoxin, pyrodoxal, pyridoxiamin),
vitamin B12 (cobalamin) dan vitamin C (asam askorbat)
Pada
vitamin yang larut dalam air hanya vitamin C yang tidak termasuk dalam vitamin
B kompleks. Vitamin berasal dari jaringan tanaman kecuali vitamin C dan vitamin
D yang terdapat dalam jaringan hewan hanya apabila hewan mengkonsumsi pakan
yang mengandungnya atau mikroorganisme yang ada dalam tubuh mensintesisnya.
Ilustrasi Vitamin (Dok. pelajaran.co.id)
Vitamin
yang larut dalam lemak terdapat dalam jaringan tanaman dalam bentuk provitamin
(precursor vitamin). Dalam kondisi yang baik umumnya ransum mengandung cukup
beberapa vitamin. Olehnya itu pembahasan dibawah ini khusus pada vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin
A
Ada beberapa
bentuk vitamin A, yang mempunyai aktivitas biologi berbeda, yang paling penting
adalah bentuk retinol dan dehydroretinol. Retinol dulu disebut dengan vitamin
A1 di dapat sebagai ester (retinyl palmitate) dalam minyak ikan, minyak hati,
lemak susu, dan kuning telur, mempunyai aktivitas biologi sebagai suatu
alkohol, aldehyde dan asam. Bentuk alkohol merupakan bentuk yang umum, bisaa
sebagai retinol, bentuk aldehyde sebagai retinal atau retine dan bentukasam
sebagai asam retinat.
Dehydroretinol atau
vitamin A2 berbeda dari retinol karena mempunyai tambahan ikatan rangkap dan
mempunyai ± 40% nilai aktivitas biologinya. Terdapat pada ikan tawar dan burung
yang memakan ikan ini. Sekarang yang dimaksud dengan vitamin A digunakan untuk
retinol dan dehydroretinol. Senyawa yang berhubungan dengan vitamin A adalah
karoten yang terdapat dalam buah-buahan dan sayuran. Karoten ini juga disebut
provitamin A, oleh karena dapat diubah menjadi vitamin A dan precursor vitamin
A karena akan menjadi vitamin A. Sekurang-kurangnya da 10 karotenoid didapat
pada tanaman yang akan diubah kedalam vitamin A dengan efesiensi yang
berbeda-beda. Beta karoten mempunyai aktivitas vitamin A yang paling tinggi dan
dapat menyediakan dua per tiga dari vitamin A yang seharusnya dalam ransum.
Perbedaan jenis
hewan mengubah beta karoten menjadi vitamin A dengan derajat efesiensi yang
berbeda. Konversi tikus untuk mengubah beta karoten menjadi vitamin A dijadikan
standar, yaitu 1 mg beta karoten setara dengan 1667 IU vitamin A. Berdasarkan
standar ini didapat angka konversi beta karoten untuk sapi 24%, domba 24-30%,
babi 30%, unggas 100%. Satuan vitamin A yang digunakan adalah IU atau USP, ini
adalah nilai vitamin A untuk tikus 0.3 μg (mikrogram) vitamin A alkohol atau
0.6 μg beta karoten murni.
Ilustrasi Vitamin A (Dok. vitacost.com)
Sumber vitamin A
adalah minyak ikan, hati dan vitamin A sintesis. Beta karoten dan vitamin A
sangat mudah teroksidasi, sehingga perlu diperhitungkan kehilangan dalam
pengolahan dan penyimpanan bahan makanan ternak. Vitamin A sintesis lebih
banyak digunakan karena lebih stabil.
Vitamin
D
Vitamin D adadah
vitamin yang hanya terdapat dalam sedikit bahan makanan dan dapat dibentuk
dalam tubuh oleh kulit yang terkena sinar UV yang berasal dari sinar matahari
dengan panjang gelombang pendek dan frekwensi yang tinggi.
Ilustrasi Vitamin D (Dok. Kompas.com)
Oleh karena itu
disebut vitam in cahaya matahari. Kurang lebih 10 senyawa sterol dengan
aktivitas vitamin D telah diidentifikasikan yang dikenal sebagai provitamin D
atau precursor vitamin D. Dari segi bahan makanan, ergocalciferol (vitamin D2)
dan cholacalciferol (vitamin D3) nama cholacalciferol menunjukan precursornya
adalah cholesterol, oleh karena zat ini sangat erat hubungan kimianya.
Iradiasi UV dan 2
provitamin – ergosterol dan &-dehydrocholerterol didapat dari hati, minyak
ikan dan kulit hewan, sehingga hewan yang kena sinar matahari dalam waktu lebih
lama tidak memerlukan tambahan vitamin D, vitamin D2 dan vitamin D3 mempunyai
aktivitas yang untuk manusia dan beberapa spesies hewan kecuali untuk unggas
vitamin D3 lebih efesien daripada vitamin D2. Sumber ragi yang diiradiasi,
hati, minyak ikan, UV dari sinar matahari.
Vitamin
E
Delapan tocopherol
dan tocotrienol mempunyai aktivitas vitamin E, semuanya dikatakan vitamin E
telah diidentifikasi. Alpha tocopherol mempunyai aktivitas paling tinggi,
sedangkan tocopherol yang lain mempunyai aktivitas biologi antara 1-50% dari
alpha tocopherol.
Ilustrasi Vitamin E (Dok. selfhacked.com)
Bahan yang kaya vitamin E adalah gandum/hasil ikutannya,
jagung/hasil ikutannya, padi/hasil ikutannya, kedele, hay pastura. Sumber
vitamin E sinthesis di-alpha tocopherol acetat, dedak padi dan lembaga gandum.
Vitamin
K
Terkenal sebagai
vitamin antihaemorrhage, diperlukan protombin dan factor pembeku darah lainnya.
Istilah vitamin K menggambarkan secara kimia golongan senyawa quinone. Sejumlah
kimia mempunyai aktivitas vitamin K telah diisolasi dan dis intesis. Secara
alami terdapat 2 bentuk vitamin K yaitu vitamin K1 (Phylloquinone ata
phytylmenaquinone) yang terdapat pada tanaman hijau, dan vitamin K2
(menaquinone atau multiprenyl-menaquinone) yang disintesis banyak mikroba
termasuk bakteri dalam saluran pencernaan.
Ilustrasi Vitamin K (Dok. bukalapak.com)
Senyawa sintesis
yang mengandung aktivitas vitamin K telah dibuat, terkenal dengan nama menadion
(2-methyl,1,4, naphthoquinone) dulu dikenal sebagai K3 menadione yang diubah
dalam tubuh menjadi K2 mempunyai potensi 2-3 kali sebagai K1 dan K2. Bahan
makanan yang kaya vitamin K adalah butir-butiran, tepung ikan, hay, bungkil
kedele. Sumber vitamin K adalah menadion.
Demikianlah artikel khusus mengenai suplemen
vitamin pada pakan, khusunya vitamin A,D, E, dan K. Pemberian vitamin ini pada
tubuh sapi sebaiknya tidak terlalu berlebihan. Jika terlalu berlebihan maka
vitamin akan terbuang percuma melalui air seni dan keringat. Pemberian vitamin
yang tepat akan menghasilkan produksi sapi yang lebih bagus. Semoga bermanfaat
bagi para penyuluh pertanian dan stake holder peternakan lainnya.
Re-suluh/Editor:
Yusran A. Yahya
Sumber Kutipan:
Buku Pengetahuan Bahan Makanan Ternak,
Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan,
Fakultas Peternakan IPB.