DIOLUHTAN-suluhtani. Garam diperlukan oleh semua kelas ternak, khususnya ternak herbivora (pemakan hijauan). Rasio kalsium dan natrium pada hijauan pakan dapat mencapai 17:1, sehingga garam diperlukan untuk mempersempit rasio agar tidak terjadi aksi metabolik dari tingginya kalsium.
Jumlah garam yang dibutuhkan ternak bervariasi tergantung pada tingkat pertumbuhan, komposisi ransum, tingkat produksi, dan suhu lingkungan. Beberapa ternak yang berkeringat lebih banyak dari yang lainnya dan kebutuhan garamnya berkorelasi positif dengan makin banyaknya keringat.
Ternak yang banyak terkena panas dan bekerja lebih berat memerlukan garam yang lebih banyak dibandingkan dengan ternak yang normal. Ternak ruminansia yang digembalakan memerlukan garam untuk menyeimbangkan kalium yang tinggi dan kalsium yang rendah.
Pemberian garam dapat disediakan dalam bentuk:
1.
Garam blok
a. Keuntungan
- memudahkan
pemberian
- merangsang
penegluaran air ludah
- tidak
berbahaya bila konsumsinya berlebihan
b. Kerugian
- ternak
kadang-kadang susah untuk memperoleh garam yang cukup.
2.
Garam bisaa (bentuk lepas/butiran)
a. Keuntungan
- ternak mudah
untuk mengkonsumsinya
b. Kerugian
- harus
diproteksi dengan mineral box
- harus tersesia
cukup air
3.
Sebagai bagian campuran mineral (mineral mix)
a. Keuntungan
- mudah bagi
ternak untuk mengkonsumsi kebutuhan garamnya
- menyebabkan
ternak mengkonsumsi mineral yang rendah palatabilitasnya
b. Kerugian
- harus
diproteksi dengan mineral box
- harus tersedia
cukup air
- memaksa ternak
untuk mengkonsumsi mineral yang mungkin tidak dibutuhkan ternak.
4.
Sebagai komponen dari campuran ransum
a. Umumnya
ditambahkan 0.25-0.5%
b. Menjamin
konsumsi garam yang cukup
c. Dapat
meningkatkan palatabilitas
Sumber
Garam. Garam yang bisaa digunakan adalah natrium chloride (NaCl). Garam ini
dapat diperoleh dengan cara penguapan air laut atau dari pertambangan deposit
garam di beberapa tempat di dunia.
Tanda-tanda
defisiensi dan keracunan. Secara umum ternak yang defisien garam akan
menunjukan gejala seperti : hilangnnya cita rasa (ternak akan memakan tanah,
dinding atau bahan-bahan lain). Kecepatan pertumbuhan menurun,
Demikianlah
ulasan singkat mengenai supleman garam (NaCl) pada pakan ternak. Dan ternyata ternak
yang banyak terkena panas dan bekerja lebih berat memerlukan garam yang lebih banyak
dibandingkan dengan ternak dalam kodisi normal. Semoga bermanfaat bagi para petani,
khususnya penyuluh pertanian dan stake holder peternakan lainnya.
Re-suluh:
Yusran A. Yahya NS
Sumber
Kutipan: Buku Pengetahuan Bahan Makanan Ternak,
Tim
Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan,
Fakultas
Peternakan IPB