DIOLUHTAN.suluhtani. Salah satu permasalahan yang menghambat produksi kedelai di Indonesia adalah berkurangnya ketersediaan air. Kekurangan air adalah salah satu faktor penting yang dominan menyebabkan rendahnya produksi kedelai di Indonesia.
Jika ketersediaan jumlah air berkurang akan mengakibatkan tanaman mengalami titik kritis sehingga dapat mempengaruhi produksi tanaman tersebut. Pemberian air sangat berkaitan dengan tingkat ketersediaan air dalam tanah. Air yang tersedia dalam tanah juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Jika ketersediaan jumlah air berkurang akan mengakibatkan tanaman mengalami titik kritis sehingga dapat mempengaruhi produksi tanaman tersebut. Pemberian air sangat berkaitan dengan tingkat ketersediaan air dalam tanah. Air yang tersedia dalam tanah juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
(dok : W. Darmawan)
Tanaman kedelai pada umumnya berbentuk semak dan tumbuh tegak. Kedelai dibudidayakan di Indonesia mulai abad ke-17 sebagai tanaman pangan dan pupuk hijau. Kedelai yang tersebar di Indonesia berasal dari daerah Manshukuo kemudian menyebar ke daerah Mansyuria Jepang (Asia Timur) dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika (Wawan 2006). Kedelai pada awalnya dikenal dengan beberapa nama botani seperti Glycine soja dan Soja max. Memasuki tahun 1948 disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah adalah Glycine max (L.) Merril (Wawan 2006)
Ukur Kadar Air Kedelai
Penentuan untuk mencapai suatu panen atau hasil akan panen yang maksimal akan ditentukan oleh pengetahuan dan penanganan masyarakat tentang proses dari bercocok tanam sampai dengan waktu pada Pasca Panen kedelai itu sendiri yang mana meliputi beberapa tahap yaitu:
- Proses pada waktu panen.
- Pengangkutan.
- Pengeringan.
- Pengelupasan kedelai dari kulit ( Brangkasa ).
- Perontokan.
- Pengeringan biji kedelai.
- Menyimpan.
- Pengemasan.
Tanaman kedelai adalah salah satu sumber bahan protein nabati yang dapat kita manfaatkan untuk pembuatan tempe, tahu, kecap, tauco yag banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia selain daripada untuk makanan ternak.
Proses kedelai dengan perkembangan kebutuhan juga sebagai makanan ternak yang tersebut berbentuk tepung kedelai, bungkil dan ampas tahu. Hasil maksimal sangat kita harapkan yang mana apabila para petani atau orang yang bercocok tanam harus mempunyai takaran untuk menentukan tahap demi tahap sebagai acuan untuk bahan dasar pengolahan yang baik dan berkualitas.
Ada dua cara dalam menuai hasil panen kedelai yaitu :
- Mencabut : Petani melakukan proses pencabutan melihat kondisi tekstur tanahnya yang pada umumnya ringan dan berpasir.
- Memotong : Dengan menggunakan alat tajam seperti sabit yang membantu untuk proses panen lebih cepat. Cara ini juga bisa meningkatkan kesuburan tanah karena akar dengan bintil – bintil menyimpan banyak senyawa nitrat tidak ikut tercabut.
Sekedar Tips :
- Pemanenan kedelai sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya keadaan polong tidak pecah-pecah.
- Pemungutan hasil kedelai dilakukan pada saat tidak pada musim hujan, agar hasilnya segera dapat dijemur.
Ukur kadar Air Kedelai dengan Moisture Meter Tester adalah langkah yang paling tepat dan cepat apalagi diera lebih maju banyak sekali perusahaan, pelaku usaha atau kelompok petani menggunakan Alat ukur kadar Air (Moisture Meter) dengan viture digital yang sangat portable serta mudah digunakan.
Mengapa kita harus mengetahui kadar air selain Deskripsi varietas kedelai dan kenampakan secara fisik ? Mengukur kadar air kedelai ataupun tanaman bijian lainnya adalah amat penting karena apabila kita menuai hasil panen terlalu awal hasilnya tidak baik karena persentase biji kedelai yang mudanya tinggi akan mengakibatkan kualitas pada biji serta daya apabila nantinya biji itu disimpan sangat rendah juga cepat busuk atau menjamur.
Mengapa kita harus mengetahui kadar air selain Deskripsi varietas kedelai dan kenampakan secara fisik ? Mengukur kadar air kedelai ataupun tanaman bijian lainnya adalah amat penting karena apabila kita menuai hasil panen terlalu awal hasilnya tidak baik karena persentase biji kedelai yang mudanya tinggi akan mengakibatkan kualitas pada biji serta daya apabila nantinya biji itu disimpan sangat rendah juga cepat busuk atau menjamur.
Sedangkan keunggulan dari metode tidak langsung dengan mengunakan moisture tester yakni hasil dapat diperoleh secara cepat setelah benih dilakukan pengujian. Pengukuran kadar air hanya dilakukan satu tahap saja, tidak perlu mengulang seperti pada pengukuran secara langsung dengan oven. Sedangkan kelemahannnya adalah hasil pengukuran kadar air jenis benih tertentu hasilnya tidak sama (tidak seragam), dan moisture tester tidak bisa digunakan untuk digunakan dalam pengukuran kadar air untuk semua jenis benih. Selain itu pada moisture tester perlu dilakukan kalibrasi setiap kali pengukuran, setiap benih harus dilakukan kalibrasi yang berbeda karena mempunyai kode tertentu yang berbeda. Moisture tester cenderung kurang teliti jika digunakan untuk mengukur kadar air yang terlalu rendah. Perlu diketahui bahwa moisture tester bekerja berdasarkan pengukuran daya hantar listrik (DHL) benih, sehingga kemampuan pengukurannya berbeda – beda pada kadar air benih yang berbeda.
Yusran A. Yahya NS
Penyuluh Pertanian Disnak Bone
Alumni TOT Upsus Kedelai, BBPP Batang Kaluku, Sulsel
Penyuluh Pertanian Disnak Bone
Alumni TOT Upsus Kedelai, BBPP Batang Kaluku, Sulsel