DIOLUHTAN-suluhtani. Dinas Peternakan Kabupaten Bone tak berhenti melakukan inovasi dan menuai prestasi. Di HUT Kemerdekan RI ke-74. Dinas yang di nahkodai drh. Aris Handono berhasil meraih penghargaan Inovasi Pelayanan Publik terbaik. Setelah melalui tiga tahap penilaian, yaitu Tahap Desk Evaluation, setelah lolos tahap ini kemudian dilanjutkan Tahap Presentasi dan Tahap Pameran yang diselenggarakan di ajang ”Bone Festival Inovasi 2019″ bertempat di Hotel Novena Watampone, Kab. Bone, Sulsel.
Bersama nominator TOP 10 yang berhasil lolos. Dinas Peternakan mempresentasikan profil dan hasil inovasi publik yang selama ini dilakukan yaitu “Kandang Sapi Selingkungan”. Program inovasi tersebut adalah singkatan dari “Kawasan Andalan Spesifik Lokasi Inovasi Tekhnologi Dan Penyuluhan”, yang pemikirannya didasari untuk memberdayakan masyarakat khususnya kelompok tani melalui peranan pemberdayaan masyarakat. serta peranan Pemkab melalui dinas terkait serta sumber-sumber pembiayaan termasuk perbankan (CSR Bank Mandiri) sehingga tercipta kesetaraan dalam peran pembangunan peternakan kabupaten Bone. “Kegiatan ini dimulai dengan menfasilitasi program Betina Reproduktif dari Pemerintah dan Pengembangan sumber daya manusia melalui adanya pendampingan dan penyuluhan serta pemanfaatan dana CSR dari Bank Mandiri masuk didalam kelompok tani/ternak ini” terang Kadis Peternakan, drh. Aris Handono
Bupati Bone, Dr.H.A.Fahsar M. Padjalangi, M.Si menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Kadis Peternakan, drh. Aris Handono di Lapangan Merdeka (17/08/2019)
Dalam pemaparannya, drh. Aris menguraikan bahwa program
inovasi “kandang sapi selingkungan”
menjadi solusi dalam menghadapi kendala-kendala yang dialami oleh peternak dan
kelompok tani peternakan sebagai ujung tombak pelaksanaan inovasi ini baik
kendala internal maupun eksternal. Kendala internal peternak sebagai pelaksana utama inovasi ini yaitu: 1).
Perubahan perilaku peternak membutuhkan proses waktu untuk mengadopsi
tekhnologi dan informasi yang baru; 2). Penyebar luasan informasi terkendala
keterbatasan personil tekhnis dan topografi luas wilayah; 3). Kurangnya
dukungan birokrat ditingkat bawah yang menyebabkan sosialisasi program Kandang
Sapi Selingkungan sangat lamban; 4). Tipe masyarakat peternak pada umumnya
pasif; 5). Peternak belum memiliki perencanaan yang mampu membuat koneksi
antara tujuan yang akan dicapai kelompok yang dipimpinnya dengan tindakan yang
harus dilakukan, berfikir dan bertindak dalam kerangka strategis maupun dalam
pengembangan wawasan kedepan; 6). Peternak belum memiliki kemampuan untuk
membangun hubungan dan jejaring network dengan berbagai macam pihak; 7).
Peternak belum memiliki kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan
pemikiran yang matang dan menganalisis segala macam informasi dan permasalahan.
“Sedangkan kendala utama eksternal,
diantaranya: 1). Masih rendahnya partisipasi akademisi dan peneliti dalam
mengembangkan kemandirian peternak dalam pola pertanian berkelanjutaan; 2)
Sarana dan prasarana sangat terbatas karena anggaran yang sangat kecil, olehnya
itu dilakukanlah peningkatan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat
melalui program “Kawasan Andalan
spesifik Lokasi Inovasi Tekhnologi Dan Penyuluhan” dengan pembinaan dari
berbagai lintas sektor dengan melakukan koordinasi pemerintah daerah, swasta,
perbankan, akademisi dan LSM” papar Aris Handono
Kadis Peternakan Kab. Bone, drh. Aris Handono (kekempat dari kanan) bersama Bupati Bone dan Wabup dengan para Inovator
Berdasarkan pelaksanaan pendekatan tehnis ini memberikan hasil yang berkelanjutan dalam
pengembangan inovasi pembinaan pada sumber daya manusia peternak sebagai subjek
pembangunan melalui pelayanan sosial ekonomi menunjukkan dampak yang lebih luas
terhadap peningkatan kesejahteraan dan pendapatan daerah secara signifikan. “Sehingga keberhasilan program inovasi Kandang Sapi Selingkungan akan menjadi model dan konsep pembangunan
sektor peternakan melalui program Pemberdayaan masyarakat kelompok” ucap Kadis asal Jawa Timur ini.
Saat kegiatan presentasi dan pameran sebelumnya, Bupati Bone,
Dr.H.A.Fahsar M. Padjalangi, M.Si mengungkapkan bahwa kegiatan inovasi yang
dilakukan Dinas maupun perorangan masyarakat dapat membuka cakrawala daya pikir
serta menumbuhkembangkan kreativitas masyarakat Bone sehingga mampu bersaing
utamanya menghadapi tantangan kehidupan global. “Saya bangga terhadap kreativitas finalis, Anda tercatat sebagai Top
10 Bone dalam bidang inovasi, karena itu jangan pernah berhenti berinovasi
untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat” ungkap Bupati Bone.
Ajang “Bone Festival Inovasi
2019” dimaksudkan untuk mendorong kreativitas lembaga dan masyarakat dalam
menghasilkan dan mengembangkan inovasi kewirausahaan dan pelayanan publik yang
berdaya saing yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada organisasi
maupun masyarakat Bone yang mampu menghasilkan produk inovasi dalam bidang
kewirausahaan dan pelayanan publik yang bermanfaat untuk kesejahteraan
masyarakat.
Kadis Peternakan Kab. Bone, drh. Aris Handono
Kepala UPT Puskeswan, drh. Conny Lisetryharyani (kiri) bersama Penyuluh Pertanian Disnak, Yusran A. Yahya memperlihatkan piagam penghargaan dan hadiah inovasi pelayanan publik 2019
Program Inovasi “Kandang Sapi
Selingkungan” ini berpeluang direplikasi secara nasional di kawasan
Padat Ternak, inovasi pemberdayaan peternak menjadi hal acuan dan replikasi
inovasi. Inovasi ini dapat dijadikan sebagai agenda perubahan dalam pembangunan
peternakan Kabupaten Bone, karena keberlanjutan memerlukan inovasi perubahan
agar berjalan sesuai yang di harapkan dan beradaptasi dengan perkembangan
tekhnologi maupun arus informasi pembangunan.
Program Inovasi ini merupakan
terobosan berskala luas lintas sektor yang berfokus pada pemberdayaan sumber
daya manusia menuju kesejahteraan peternak, yang diharapkan menjadi solusi
pemecahan masalah masyarakat dan dilaksanakan secara bertahap sesuai tingkat
adopsi masyarakat terhadap program inovasi. “Keberlanjutan
suatu inovasi sangat ditentukan oleh nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh
masyarakat termasuk regulasi yang dapat mendorong keberhasilan suatu
inovasi. Di perlukan peran serta
masyarakat maupun pemerintah khususnya Pemerintah Desa menunjukkan perhatian
terhadap inovasi yang membawa perubahan kesejahteraan masyarakat” tutur
Aris Handono
Bupati Bone pun mengapresiasi inovasi yang dilakukan Dinas
Peternakan dan memberikan penghargaan dan hadiah uang yang diserahkan langsung
saat kegiatan penurunan Bendera, HUT RI ke-74 di lapangan Merdeka, Watampone.
(Sabtu, 17/08/2019).
Yusran A. Yahya