DIOLUHTAN-suluhtani. Pakan adalah semua bahan pakan yang dapat dimakan, dicerna dan diserap oleh tubuh unggas baik sebagian maupun seluruhnya dengan tidak menimbulkan keracunan bagi ternak yang bersangkutan. Bahan pakan sebagai sumber protein adalah bahan pakan yang mempunyai kandungan potein ≥ 20% dan dapat berasal dari tanaman, hewan, ikan, dan susu
Untuk pembahasan ini akan diuraikan secara khusus tentang bahan baku pakan sebagai sumber protein hewani, sedangkan untuk bahan pakan sumber protein nabati dan sumber mineral diuraikan tersendiri di website ini.
Berikut, bahan baku pakan sebagai sumber protein hewani antara lain:
1.
Tepung ikan
Oleh karena ikan
merupakan bahan pangan manusia sebagai sumber protein, maka penggunaanya untuk
pakan ternak sangat kompetitif. Kualitas tepung ikan sangat bervariasi
tergantung dari jenis ikannya. Tepung ikan yang baik merupakan sumber protein
yang baik.
Tepung Ikan (Dok.Tutik Nuryati)
Tepung ikan
merupakan salah satu sumber protein terbaik, mengingat kandungan asam amino
esensialnya sangat menunjang. Namun harga per satuan beratnya relatif mahal
sehingga bahan baku ini hanya digunakan sebesar 5 – 12% terhadap total
komposisi. Bahan baku ikan yang dapat dibuat tepung ikan sangat beragam. Karena
itu, kandungan proteinnya sangat tergantung pada jenis ikan yang digunakan.
Umumnya ikan laut akan lebih baik dibandingkan dengan ikan darat jika digunakan
untuk membuat tepung ikan ini.
Di pasaran banyak
tersedia tepung ikan dengan berbagai kualitas dan harga. Tepung ikan impor
biasnya berkualitas lebih baik daripada tepung ikan lokal. Keadaan ini
desebabkan kualitas ikan yang digunakan lebih baik dan proses pengolannya
sempurna. Mengenai harga, kita harus menghitung harga relatif atau harga per
unit protein karena bisa jadi harga absolutnya atau harga per kilogramnya
tinggi, tetapi jika dibandingkan dengan kandungan protein di dalamnya justru
bisa lebih murah. Karena itu, sebelum memilih tepung ikan yang akan digunakan,
terlebih dahulu tepung itu harus di tes di laboratorium untuk mengetahui
kandungan nutrisinya. Ketika membeli tepung ikan harus berhati-hati karena
banyak terjadi pemalsuan. Tepung ikan jika di uji di lab dengan menggunakan
analisis proksimat diketahui nilai proteinnya tinggi. Namun sebetulnya protein
yang tinggi tersebut didapat pengoplosan pupuk urea yang kita ketahui banyak
mengandung nitrogen. Dalam analisis proksimat, nilai protein diketahui dengan
mendapatkan kandungan nitrogennya.
2.
Tepung darah
Darah yang akan
dijadikan tepung dapat diperoleh di tempat penjagalan atau pemotongan hewan
ruminansia seperti sapi. Proses pengumpulan darah harus dilakukan secara
higienis atau bersih, tidak boleh tercampur dengan kotoran. Langkah selanjutnya
sama dengan proses pembuatan tepung bulu unggas, yaitu perebusan dalam wajan
tertutup dan diberi tekanan tinggi, kemudian ditiriskan, diiris-iris tipis dan
dikeringkan. Setelah kering irisan darah digiling menjadi tepung.
Bahan pakan ini
merupakan bahan sisa industri pemotongan hewan. Tepung darah mengandung protein
dalam jumlah tinggi (± 80%), tetapi kandungan asam aminonya sangat tidak
seimbang. Oleh karena itu, disamping palatabilitasnya rendah, tepung darah
hanya dapat dipakai 2 - 5% dalam ransum.
Tepung Darah (dok:bejubel.com)
3.
Tepung Daging Tulang (Meat Bone Meal)
Merupakan hasil
sisa industri pemotongan hewan. Kandungan nutrisinya sangat bervariasi
tergantung jenis hewan yang dipotong dan cara pengolahannya.
Tepung Daging Tulang (Dok. Tutik Nuryati)
4.
Tepung Bulu Unggas
Dihasilkan dari
bahan sisa industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA) atau dari ayam-ayam yang tidak
dapat dikonsumsi manusia. Karena struktur proteinnya keratin, maka bulu yang
belum diproses tidak dapat dicerna oleh ternak. Dengan proses hidrolisis,
keratin dipecah dengan merusak sistin yang terdapat dalam jumlah dalam protein,
sehingga protein lebih bisa mudah larut.
Tepung Bulu Ayam (Dok. Tutik Nuryati)
Bahan pakan ini
dapat digunakan dalam ransum ayam semua umur, tetapi karena kandungan Ca dan P
tinggi, maka penggunaannya perlu dibatasi. Tepung bulu unggas dapat digunakan
sebagai bahan baku pakan. Namun, untuk membuat tepung bulu unggas ini
diperlukan proses lebih lanjut. Bulu unggas dibersihkan, kemudian dihidrolisis
atau dimasak dengan suhu tinggi dan tekanan 3 atm. Setelah itu, dikembalikan ke
tekana normal 1 atm, ditiriskan, dan dikeringkan, dengan suhu kurang dari 700C,
lalu digiling halus. Kandungan proteinnya memang sangat tinggi, sekitar 85%.
Namun unggas mempunyai keterbatasan untuk menyerap protein tersebut., sehingga
akan banyak bagian yang terbuang melalui kotoran. Selain itu, kandungan asam
aminonya relatif rendah, sehingga penggunaannya dalam pakan sebaiknya tidak
lebih dari 2%. Bahkan untuk pakan anak unggas atau pakan starter tidak
dianjurkan menggunakan bahan baku ini.
5.
Tepung jerohan ayam
Tepung jeroan ayam
merupakan sumber protein dan asam amino yang baik bagi ayam. Juga mengandung
energi yang tinggi karena adanya lemak dalam jeroan.
6.
Tepung keong mas
Tepung keong mas
memiliki kandungan protein cukup tinggi, sekitar 52%. Jika memungkinkan untuk
membuat tepung keong mas atau bahkan membudidayakan keong mas khusus untuk
tepung, tentu akan sangat baik. Alasannya, proses reproduksi keong mas berjalan
cepat dan proses pembuatan tepung keong mas relatif mudah.
Keong mas dicuci
dengan menambahkan garam untuk menghilangkan lendir dan kotoran, kemudian
dilakukan perebusan dalam air mendidih. Setelah itu cangkangnya dibuka, dicuci
lagi, ditiriskan, dan diris-iris tipis. Irisan daging keong mas dijemur hingga
kering dan digiling menjadi tepung. Sebelum menggunakan tepung keong mas
produksi sendiri ditiriskan, ditiriskan, ditiriskan,untuk bahan baku pakan,
sebaiknya dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisinya
secara pasti.
7.
Tepung limbah pengolahan udang
Bagian tubuh
pengolahan udang yang dibuang oleh industri pengolahan udang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pakan. Bagian yang biasanya dibuang meliputi kulit dan
kepala. Limbah ini direbus, dikeringkan, lalui digiling menjadi tepung.
Kandungan protein kasarnya sekitar 35 – 45%. Artinya, kualitas tepung limbah
udang ini sangat tergantung pada bagian tubuh udang yang menjadi limbah dan
jenis udang yang digunakan.
8.
Tepung limbah pengolahan ikan
Di industri
pengolahan ikan, baik untuk pembuatan makanan setengah jadi, banyak bagian ikan
yang tidak termanfaatkan. Bagian ikan yang sering tidak dimanfaatkan adalah
kepala dan daging yang masih melekat di tulang ikan. Jika di sekitar lokasi
pembuatan pakan terdapat industri pengolahan ikan, limbahnya sangat baik
digunakan sebagai bahan baku pakan.
9.
Tepung limbah pengolahan kodok
Cukup banyak
limbah yang dihasilkan dari pengolahan kodok, karena yang dimanfaatkan hanya
paha yang telah dibuang kulitnya. Bagian-bagian lainnya, seperti kepala, badan,
dan kulit belum dimanfaatkan. Untuk menggunakannya sebagai bahan baku pakan,
limbah ini cukup direbus, dikeringkan, dan digiling menjadi tepung.
Demikianlah artikel khusus mengenai bahan
baku untuk pakan sebagai sumber protein nabati bagi ternak. Semoga bermanfaat
bagi para petani, penyuluh pertanian dan stake holder peternakan lainnya.
Re-suluh/Editor:
Y.A. Yahya
Sumber Kutipan:
Buku Ajar Siswa Agribisnis Pakan
Ternak Unggas,
Kemendikbud RI, 2013.