DIOLUHTAN-suluhtani. Mengamati perkembangan
produksi kakao di Indonesia akhir-akhir ini, program peremajaan tanaman (replanting)
kakao sangat diperlukan. Pasalnya, masa produktif pohon kakao hanya berkisar 20
tahun sedangkan kondisi tanaman kakao para petani sudah lebih 25 tahun.
Walaupun penyebab
turunnya produksi dengan berbagai masalah,
seperti serangan hama penyakit ataupun menurunnya kualitas tanah akibat
penggunaan pupuk, serta masalah-masalah lainnya.
Penyuluh Pertanian, Yusran A. Yahya beberapa waktu lalu saat program Peremajaan Kakao di lahan milik Petani
Khusus untuk program peremajaan
kakao ini harus dilakukan secara massif, sehingga program Gernas kakao beberapa
tahun lalu sebaiknya tetap dilanjutkan kembali. Peremajaan kakao
lewat pergantian tanaman besar-besaran dan penyeragaman bahan tanam menjadi
beberapa klon unggul, diyakini dapat menyebabkan "Erosi Genetik". Kondisi
dimana banyak bahan tanaman lokal potensial hilang bahkan mungkin punah.
Sementara itu, kegiatan-kegiatan pelestariannya masih mengandalkan lembaga
penelitian yang memiliki kemampuan/saraana-prasarana terbatas.
Mungkinkah kita
menghadapi perubahan iklim dan masa depan yang begitu panjang hanya bermodal
beberapa bahan tanam
saja?? Bahan tanam adalah bekal menghadapi masa depan, pelestariannya sudah
menjadi tanggungjawab bersama; tanpa terkecuali.
Diharapkan
kegiatan pelestarian bahan tanam juga dilakukan oleh petani di semua lokasi.
Mengoleksi beberapa bahan tanam potensial, merupakan kontribusi besar untuk
sektor kakao di masa yang akan datang.
Cukup
meluangkan sedikit waktu, tenaga, dan beberapa pohon dikebun, gunakanlah
beberapa entress lokal potensial sebagai sambungan untuk dilindungi
kehidupannya.
Pemilihan Entress Lokal yang Potensial
Sifat-sifat
pohon lokal yang bisa dilestarikan yaitu:
1. Berbuah lebih
dari 60 dalam setahun (produksi >2 ton/ha)
2. Biji OK (bean
count <100) dan kulit tipis (<12%)
3. Memiliki ketahanan
terhadap beberapa Hama dan Penyakit utama seperti PBK, Helopeltis, VSD, Busuk
Buah dan sebagainya
4. Memiliki
adaptasi bagus pada kekeringan dan genangan air serta perubahan suhu ekstrem.
Sudahkah
Anda melakukannya? Jika sudah, diberi dengan nama apa? Jika belum, mari kita
mulai. Kali aja Anda jadi salah satu penemu klon unggul dimasa depan.
Yusran A. Yahya
Disarikan dari berbagai sumber