DIOLUHTAN-suluhtani. Pangan yang aman adalah hak setiap orang. Karena dengan hal tersebut, tidak
hanya akan memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh. Guna
menjaga keamanan pangan, kita perlu mengikuti prosedur untuk membersihkan bahan
makanan sebelum memprosesnya.
Namun hal ini belum cukup.
Sejumlah bakteri mungkin saja masih bercokol di bahan makanan. Bakteri bahkan
bisa saja masih bertahan setelah proses pengolahan bahan pangan. Bila kondisi
ini terjadi, bagaimana mungkin kita dapat menyediakan pangan aman bagi keluarga.
Berikut ini adalah beberapa
tips yang perlu diperhatikan dalam mengolah dan menyediakan bahan pangan aman
bagi keluarga :
1. Kenali sumber bahan pangan
Beberapa sumber pangan kerap kali terpapar
berbagai sumber penyakit. Terkadang air yang digunakan untuk membersihkan bahan
pangan juga terpapar kuman. Mengetahui dengan pasti dari mana sumber air dan
bahan pangan akan lebih aman bagi keluarga. Kita juga bisa membuat pilihan jika
air dan pangan yang akan diskonsumsi ternyata tidak aman.
Penyuluh Pertanian, Yusran A. Yahya saat bersama Tim melakukan pengawasan produk pangan
2. Cuci tangan, alat masak dan bahan makanan
Bakteri dapat berkembang di mana saja.
Membersihkan bahan pangan tidak cukup untuk menyingkirkan kuman penyebab
penyakit ini. Proses pengolahan juga harus diawasi. Sebaiknya, pastikan dapur
dan seluruh alat masak dalam kondis yang bersih. Hal yang sama sebaiknya juga
dilakukan pada tangan sebelum memasak ataupun menyantap hidangan.
3. Pemisahan bahan pangan.
(Foto: grid.id)
Pemisahan bahan pangan dapat mencegah terjadinya
kontaminasi. Sebaiknya pisahkan pangan berbahan hewani, misal seafood, daging,
telur, ikan, atau unggas dari bahan ketika belanja tau memasak. Gunakan papan
potong dan alat lain yang beda untuk pangan hewani dan non-hewani.
4. Proses memasak
(Foto: love indonesia.com)
Proses pengolahan makanan yang baik akan mencegah
masuknya bakteri penyebab penyakit (patogen) ke dalam tubuh. Proses memasak
sebaiknya didasarkan pada waktu dan suhu. Jangan hanya mengandalkan mata untuk
menentukan matang tidaknya makanan. Apabila memungkinkan, gunakan termometer
atau alat pengukur suhu memastikan apakah makanan sudah dimasak pada suhu yang
ditentukan. Hindari pula konsumsi makanan yang tidak dimasak
tuntas, terutama jenis makanan sepert daging, telur dan adonan kue. Hal
ini hanya mengundang bakteri untuk masuk dan bersarang dalam tubuh.
5. Pendinginan
(Foto: food.detik.com)
Pendinginan bahan pangan akan memperlambat
pertumbuhan bakteri. Pastikan suhu penyimpanan tidak sekedar bersuhu ruang
(24°C), atau hangat. Suhu tersebut tidak akan membuat bakteri memperlambat
pertumbuhannya. Sebaiknya, dinginkan bahan pangan hewani dan nabati yang mudah rusak
selama dua jam, atau merendamnya dalam air yang sangat panas (100°C) bila belum
akan segera dimasak.
Demikianlah beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam mengolah dan menyediakan bahan pangan yang aman untuk memenuhi kebutuhan gizi serta menjaga kesehatan
tubuh. Semoga bermanfaat bagi Anda dan keluarga.
Editor: Y.A.Yahya
Sumber: www.ekonomi.kompas.com