DIOLUHTAN-suluhtani. Peran yang sangat penting pada menentukan umur ternak khususnya pada bibit sapi dalam pemeliharaan, karena melalui umur. peternak dapat mengetahui kapan ternak dapat dikawinkan (kawin alam atau inseminasi buatan) maupun program pengembangan dan penggemukan.
Cara yang paling tepat untuk mengetahui umur ternak adalah dengan melihat catatan produksi atau dari kartu rekording ternak yang bersangkutan. Namun, di Indonesia pencatatan merupakan hal yang belum biasa dilakukan peternak. Padahal mengetahui umur sapi adalah salah satu faktor penting dalam usaha penggemukan sapi. Oleh sebab itu, peternak sebaiknya memiliki kemampuan untuk mengetahui umur dari bibit sapi yang akan digemukkan. Apabila tidak terdapat kartu rekording, umur ternak dapat diperkirakan dengan mengamati pergantian giginya, karena pergantian gigi waktunya relatif teratur.
Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bobot.
Umur berpengaruh terhadap pertumbuhan badan sapi yang berpengaruh juga terhadap
bobot sapi. Pertumbuhan dari tubuh hewan mempunyai arti penting dalam suatu
proses produksi, karena produksi yang tinggi dapat dicapai dengan adanya
pertumbuhan yang cepat dari hewan tersebut.
Pertumbuhan merupakan suatu proses yang terjadi pada setiap
mahluk hidup dan dapat pula dimanifestasikan sebagai suatu pertumbuhan dari
pada bobot organ ataupun jaringan tubuh yang lain, antara lain tulang, daging,
urat dan lemak dalam tubuh (Soeparno, 2005 dalam Pradana, W.dkk, 2014).
Pendugaan umur pada sapi potong dapat dilakukan dengan cara melihat perubahan
jumlah gigi seri, mengamati kondisi/ keadaan bulu pada ternak, dan recording.
Secara umum, tujuan penentuan umur
ternak dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Jika hendak mencari bibit ternak yang baik, maka faktor umur sangat berperan
besar sekali.
b. Untuk mengetahui sapi bakalan maupun untuk menentukan
ransum ternak yang akan disiapkan dan diberikan kepada ternak tersebut.
c.
Untuk tujuan pemeliharaan, dengan pengetahuan umur ternak kita dapat
memperkirakan sampai umur berapa ternak tersebut masih produktif
dipelihara. Hal ini berguna dalam pengambilan keputusan guna mencari
jalan keluar jika ternak yang kita pelihara sudah tidak produktif lagi.
d. Sangat berguna dalam program
pengobatan ternak, terutama dalam upaya preventif yang dilakukan agar dapat
mencegah ternak yang sehat menjadi sakit. Erat kaitannya dengan dosis
pengobatan yang disarankan dalam program pengobatan ternak
e. Menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan dalam proses jual beli ternak. Dengan kemampuan penentuan umur
kita dapat memperkirakan lama produksi yang kita beli atau jual.
Ada
tiga cara untuk mengetahui umur sapi yaitu :
1. Penentuan Umur dengan
Recording
Rekording
ternak merupakan proses pencatatan semua kegiatan dan kejadian yang dilakukan
pada suatu usaha peternakan. Kegiatan ini perlu dilakukan karena sangat
mendukung upaya perbaikan dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi
usaha peternakan. Variabel yang biasa dicatat dalam rekording ternak adalah
identitas sapi (umur, keturunan, dll), performans produksi (khusus pada sapi
perah ditambah dengan data produksi susu), performans reproduksi dan kesehatan
ternak. Identitas sapi yang dicatat termasuk penetapan umur yang dilihat dari
tanggal kelahiran.
Recording merupakan cara terbaik untuk penentuan umur sapi
potong. Recording yang baik dan berkesinambungan, dapat memberikan informasi
tentang keadaan dan kondisi ternak secara individu maupun secara keseluruhan
dalam kelompok ternak.
1.
Berdasarkan lepasnya tali pusar
Metode
ini hanya bisa digunakan pada pedet yang baru lahir, dengan cara melihat
kondisi tali pusarnya sebagai berikut :
Pada saat baru
lahir, pusar masih tampak basah dan tidak berbulu
Umur 3
hari ; tali pusar akan terasa lunak bila diraba
Umur 4-5
hari ; tali pusar mulai mengering
Umur 7
hari ; tali pusar akan lepas dan bulu sudah mulai tumbuh.
2.
Melihat lingkar/cincin tanduk
Metode
ini lebih tepat digunakan pada bibit ternak sapi yang lahir di padang
penggembalaan. Caranya dengan menjumlahkan lingkar tanduk dengan angka 2.
Penambahan angka 2, adalah asumsi bahwa ternak sapi mengalami dewasa kelamin
dan kebuntingan yang pertama dalam jangka waktu 2 tahun. Cincin/lingkar pada
tanduk terbentuk akibat mengecilnya diameter tanduk akibat dari beberapa
kondisi yaitu :
Iklim :
Pada saat musim penghujan dimana ketersediaan pakan berlimpah pertumbuhan
tanduk akan optimal. Sedangkan pada saat musim kemarau, bibit sapi akan
kekurangan pakan, akibatnya pertumbuhan tanduk terhambat bahkan mengecil.
Proses inilah yang akan membentuk “cincin” pada tanduk.
Kebuntingan :
Sapi betina yang sedang bunting membutuhkan lebih banyak zat gizi untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bagi janinnya. Salah satu caranya adalah dengan
membongkar cadangan lemak dan protein tubuh, padahal protein tersebut juga dipergunakan
untuk pertumbuhan tanduk. Akibatnya pertumbuhan tanduk akan
terhambat/mengecil sehingga terbentuklah cincin pada tanduk.
Adapun
pedoman umum penentuan umur berdasarkan ukuran panjang tanduk dan cincin pada
tanduk sebagai berikut :
Tanduk baru
tampak agak menyembul dan keras saat diraba, umur bibit sapi diperkirakan
sekitar 1 bulan (pedet)
Ukuran panjang
tanduk 3 cm ; perkiraan umur bibit sapi sekitar 5 bulan
Ukuran panjang
tanduk 10 cm ; perkiraan umur sapi sekitar 1 tahun
Ukuran panjang
tanduk 15 cm; perkiraan umur sapi sekitar 1,5 tahun
Ada 1 cincin
pada tanduk ; perkiraan umur sapi sekitar 3 tahun
Diatas usia 3
tahun akan terbentuk satu cincin setiap tahunnya, misalnya sapi dengan 6 cincin
pada tanduk diperkirakan berumur 8 tahun.
Cara
pendugaan umur ini memiliki beberapa kekurangan, antara lain karena lingkar
tanduk mudah dikurangi dengan cara dikikir dan hanya bisa menduga umur sapi
betina. Asumsi yang digunakan, yakni umur kebuntingan pertama dan sapi beranak
setiap tahun, bukanlah sesuatu yang bersifat pasti.
3.
Melihat susunan gigi
Ini
adalah metode yang paling akurat untuk menduga umur sapi. Jumlah gigi pada sapi
adalah 32 buah (12 pada rahang atas dan 20 pada rahang bawah). Rahang atas
terdiri dari 6 gigi geraham tetap (dentis molaris) dan 6 gigi geraham berganti
(dentis premolaris). Sedangkan rahang bawah terdiri dari 6 buah gigi geraham
tetap, 6 buah geraham berganti, dan 8 buah gigi seri.
Cara
mengetahui umur bibit sapi dengan melihat pergantian antara gigi
susu dengan gigi tetap, atau istilah umumnya adalah gigi poel. Akan tetapi
jenis sapi juga mempengaruhi, sapi jenis bos taurus biasanya lebih cepat
dewasa dibandingkan bos indicus sehingga pergantian gigi seri susu menjadi gigi
seri tetap lebih cepat.
Yusran A.Yahya NS
Penyuluh Pertanian Dinas Peternakan Kab. Bone