DIOLUHTAN-suluhtani. Kasus
memilukan hubungan sedarah alias incest (inses) di Kabupaten
Pringsewu, Lampung bikin geger. Para terduga pelaku kini telah ditetapkan
sebagai tersangka oleh kepolisian. Pengungkapan kasus ini berawal dari
laporan Tarseno (51) yang merupakan anggota Satgas Merah Putih Perlindungan
Anak Pekon Panggungrejo. Laporan polisi itu bernomor LP/B-18/II/2019/PLD
LPG/RES TGMS/SEK SUKO. "Para pelaku merupakan
satu keluarga terdiri dari ayah kandung, kakak kandung, dan adik kandung.
Korbannya perempuan, anak, dan adik para pelaku," kata Kasat
Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu
Baroto, Sabtu (23/2/2019)
Salah
satu Pelaku Setubuhi Hewan, berikut Serba-serbi Zoophilia
Polisi menangkap tiga pelaku incest di wilayah Pringsewu,
Lampung. Mereka yang ditangkap adalah ayah kandung korban berinisial M (45)
serta kakak berinisial SA (24) dan adik berinisial YF (15). Korban sendiri
merupakan perempuan berinisial AG (18).
Tiga Tersangka Pelaku Incest di Lampung (Foto: www.detik.com)
Tak cuma memperkosa kakak kandungnya yang mengidap
disabilitas mental, YF disebut juga menyetubuhi hewan ternak. Kasat Reskrim
Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas menyebut YF pernah berhubungan dengan sapi dan
kambing milik tetangga.
Zoophilia, ketertarikan seksual manusia terhadap hewan yang bukan
manusia, yang mungkin melibatkan pengalaman fantasi seksual tentang hewan atau mengejar kontak seksual nyata
dengannya (bestiality). Dilansir oleh health.detik.com yang merangkum informasi Zoophilia
dari berbagai sumber, berikut ini fakta-fakta terkait zoophilia yang penuh
kontroversi.
Studi
kecil tahun 2003 pada pria yang mengidap zoophilia menemukan beberapa fakta
mengejutkan. Dari 114 pria yang berusia di rentang 18-70 tahun yang dilaporkan
tertarik pada hewan, sebanyak 63 persen dari mereka pernah memiliki pengalaman
berhubungan dengan anjing. 29 persen di antaranya dengan kuda. Alasannya?
Sangat beragam, salah satunya yang dilontarkan pria 21 tahun dalam penelitian
itu. "Aku menemukan bahwa dampingan
dari para hewan lebih menyenangkan dari pada manusia, lebih sedikit stres,
pertengkaran... cinta pada hewan adalah cinta sebagaimana mestinya,"
akunya.
Orang-orang
menggunakan seks untuk memanipulasi dan mengontrol. Orang punya masalah
menerima siapa kamu. Mereka mau mengubahmu. Hewan tidak menghakimimu; mereka
hanya mencintai dan menikmati seks tanpa semua politik yang ada.
Pada
tahun 2011, Dr Anil Aggrawal menerbitkan tipologi zoophilia komprehensif dalam
Journal of Forensic and Legal Medicine. Dr. Aggrawal mengklaim ada sepuluh
jenis yang berbeda berdasarkan literatur ilmiah dan klinis, serta beberapa
spekulasi teoritis. Contohnya:
1.
Human-animal role-play: mereka yang tidak pernah
berhubungan seks dengan hewan tetapi menjadi terangsang secara seksual karena
ingin berhubungan seks dengan manusia yang berpura-pura menjadi binatang.
Ilustrasi Zoofilia (Gambar: historia.id)
2.
Romantic zoophiles : mereka yang menjadikan hewan sebagai
hewan peliharaan untuk mendapatkan stimulasi psikoseksual tanpa benar-benar
melakukan kontak seksual dengan mereka.
3.
Zoophilic fantasizer: mereka yang berfantasi melakukan
hubungan seksual dengan hewan tetapi tidak pernah benar-benar melakukannya.
4.
Tactile zoophiles: mereka yang mendapatkan kesenangan
seksual dari menyentuh, membelai atau membelai hewan atau alat kelamin mereka
tetapi tidak benar-benar melakukan hubungan seksual dengan hewan.
5.
Zoofil fetisisme : mereka yang memelihara berbagai bagian
hewan (terutama bulu) yang digunakan sebagai rangsangan erotis sebagai bagian
penting dari aktivitas seksual mereka (biasanya masturbasi).
6.
Bestials sadis : mereka yang mendapatkan gairah seksual
dari penyiksaan hewan (dikenal sebagai zoosadisme) tetapi tidak melibatkan
hubungan seksual dengan hewan.
7.
Opportunistic zoosexuals : mereka yang memiliki hubungan
seksual normal tetapi akan melakukan hubungan seksual dengan hewan jika ada
kesempatan.
8.
Regular zoosexuals : mereka yang lebih suka berhubungan seks
dengan binatang daripada berhubungan seks dengan manusia (tetapi mampu
berhubungan seks dengan keduanya). Zoofil semacam itu akan terlibat dalam berbagai
kegiatan seksual dengan hewan dan hewan cinta pada tingkat emosional.
9.
Homicidal bestials : mereka yang perlu membunuh hewan
untuk berhubungan seks dengan mereka. Meskipun mampu berhubungan seks dengan
hewan hidup, ada keinginan yang tak terpuaskan untuk melakukan hubungan seks
dengan hewan mati.
10.
Exclusive zoosexuals : mereka yang hanya berhubungan seks
dengan binatang dengan mengesampingkan pasangan seksual manusia.
Sebuah
studi yang diterbitkan dalam Journal of Sex & Marital Therapy menyajikan
temuan dari survei besar. Penelitian ini mencakup 958 zoofil, semuanya direkrut
secara online dan ditanya tentang frekuensi berhubungan seks dengan hewan,
kepercayaan mereka tentang Zoophilia, dan preferensi serta praktik seksual
mereka. Rata-rata, orang-orang ini melaporkan berhubungan seks dengan binatang
dua hingga tiga kali per minggu.
Beberapa
dari mereka secara eksklusif menyukai binatang, sementara yang lain memiliki
pasangan manusia juga. Mitra hewan yang paling disukai adalah anjing, disusul
dengan kuda. Faktanya, anjing dan kuda adalah dua hewan paling populer, dengan
97 persen peserta memiliki preferensi untuk salah satu dari keduanya,
sebagaimana dilansir Vice.
Ilustrasi
Beragam
penyakit zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Dari zoonosis yang
dapat ditularkan oleh hewan ke manusia, tiga ini adalah yang paling berbahaya.
Leptospirosis:
Setiap kontak dengan organ seksual anjing, sapi, babi, kuda dan domba dapat
menularkan penyakit bakteri ini kepada manusia. Leptospirosis dapat menyebabkan
meningitis yang menyebabkan kematian pada sekitar 10 persen kasus.
Echinococcosis:
Cacing parasit dari kotoran anjing, kucing, dan domba dapat menyebabkan
penyakit ini. Cacing menyebabkan kista di paru-paru, hati, otak, limpa,
jantung, dan ginjal. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa berakibat fatal.
Rabies:
Salah satu zoonosis yang paling parah, rabies ditularkan dari air liur kucing,
anjing, dan kuda yang terinfeksi. Ini adalah infeksi virus yang mempengaruhi
sistem saraf pusat dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera diobati setelah
paparan.
Pelaku
Zoophilia, Mungkinkan Menghasilkan Keturunan Hybrid?
Perilaku ketertarikan seksual menyetubuhi sapi dan kambing ini
dikenal sebagai beastility. Ada juga yang menyebutnya Zoophilia, meskipun
secara teknis agak sedikit berbeda. Yang pasti, termasuk dalam penyimpangan
orientasi seks yang disebut parafilia. Perilaku menyimpang manusia bersetubuh
dengan binatang kerap pula memunculkan pertanyaan. Mungkinkah terjadi pembuahan
dan menghasilkan keturunan hibrid?
Dilansir health.detik.com, beberapa tahun lalu, pernah
beredar kisah viral seorang wanita di Afrika Selatan yang bersetubuh dengan
anjing jenis German Shepherd. Persetubuhan itu dikisahkan memicu kehamilan,
hingga terlahir sosok hibrid anjing berwajah manusia.
Snopes.com menelusuri asal muasal cerita tersebut dan
disimpulkan bahwa sumbernya adalah berita palsu yang dibuat untuk tujuan
entertainment. Cerita itu viral karena dipublikasikan ulang tanpa disclaimer,
dan disertai foto yang belakangan terindikasi hoaks.
Foto yang disertakan adalah sosok seperti anak anjing
berwarna putih dengan wajah mirip manusia. Faktanya, foto tersebut adalah foto
anak kambing di Malaysia yang memang jadi heboh pada 2016 karena dianggap
memiliki wajah seperti manusia.
Namun lewat pemeriksaan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) oleh The
Veterinary Services Department di Johor, dipastikan sosok tersebut bukan hasil
persilangan kambing dengan manusia. Tidak ditemukan satupun jejak DNA manusia
dalam sosok tersebut. "Kelainan
fetus. Tidak ada indikasi lahir dari hubungan seks yang tidak natural. Itu
persepsi yang salah," kata pejabat terkait, Datuk Dr Kamarudin Md Isa,
dikutip dari The Star.
Secara teori, perbedaan genetik antar spesies tidak
memungkinkan terjadinya pembuahan secara alami. Beberapa eksperimen untuk
menghasilkan spesies hibrid umumnya dilakukan di laboratorium dan selalu
menghadapi kontroversi terkait etik.
Fakta Perilaku
Ketertarikan Seksual menyetubuhi Hewan
Seperti yang dilansir health.detik.com yang mengutip laman
Health24, ada beberapa fakta menarik tentang perilaku bercinta dengan binatang.
Berikut di antaranya.
1. Zoophilia vs beastility
Sama-sama
melibatkan ketertarikan seksual pada binatang, beastility lebih merujuk pada
perilakunya. Seseorang dengan kecenderungan Zoophilia memiliki ketertarikan
seksual pada binatang, dan jika melakukan hubungan seksual dengan binatang maka
perilakunya disebut beastility.
2. Anjing paling banyak jadi korban
Di
antara berbagai binatang yang menjadi objek beastility, anjing paling banyak
disebut dalam sebuah penelitian. Urutan kedua ditempati oleh kuda. Binatang
lain seperti ayam, keledai, serta kambing termasuk objek favorit pada Zoophilia.
3. Faktor risiko kanker penis
Sebuah
penelitian di Journal of Sexual Medicine menemukan prevalensi beastility
sebesar 34 persen pada pria. Penelitian ini juga menyebut perilaku tersebut
sebagai faktor risiko kanker penis.
Ilustrasi Zoofilia (Gambar: lampungsai.com)
4. Berapa banyak pengidapnya?
Tidak
ada angka pasti soal ini. Peneliti seks Alfred Kinsey pada 1940 disebutkan
membuat perkiraan 8 persen pria dan 3,6 persen wanita pernah bercinta dengan
binatang. Sedangkan pada 1974, penelitian Morton M Hunt menyebut angkanya ada
di 4,9 persen pada pria dan 1,9 persen pada wanita.
5. Ditemukan juga pada wanita
Beastility
bukan hanya perilaku manusia menyetubuhi binatang, bisa juga sebaliknya tergantung
preferensi. Itu sebabnya penyimpangan ini bisa juga ditemukan pada wanita.
Demikianlah ulasan ragam fakta mengenai Zoophilia, yang terjadi karena ketertarikan seksual manusia terhadap
hewan yang bukan manusia, yang mungkin melibatkan pengalaman fantasi seksual tentang hewan atau mengejar kontak seksual nyata
dengannya. Semoga menambah pengetahuan anda.
Editor : Y.A.Yahya
Source : www.detik.com