DIOLUHTAN-suluhtani. Jakarta. Menjadi konglomerat juga adalah impian para generasi muda salahsatunya sebagai pengusaha sukses, maka seharusnya menekuni bidang pertanian dan menjadi petani, demikian disampaikan Menteri Pertanian Dr. Ir. H. A. Amran Sulaiman, MP saat menerima kunjungan Jajaran pengurus pusat dan daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di ruang kerja Menteri Pertanian, Jakarta.
Menteri Amran menyatakan bahwa delapan dari sepuluh pengusaha terkaya bergerak di sektor pertanian. “Anda sebagai Pemuda harus mengubah kebiasaan. Tekad kuat dan kerja keras, akan mengubah nasib Anda,” ujarnya
Kepada seluruh OKP dan DPD KNPI yang selesai
melakukan kongres nasional KNPI di Jakarta. Amran mengungkapkan bahwa untuk
data PDB ini sudah divalidasi oleh BPS. Sektor pertanian menyumbang dalam
peningkatan PDB. Jadi dari dua lompatan ini saja yakni penurunan inflasi dan
kenaikan PDB, pada empat tahun pemerintahan Jokowi-JK sudah sangat
menggembirakan. Dan lompatan ini tidak terlepas dari program dan kebijakan yang
sudah kami lakukan. Kita dorong pertanian dengan teknologi. “Pencapaian tersebut diraih melalui langkah
atau program terobosan, sehingga tidak serta merta terjadi. Di antaranya
melalui perubahan kebijakan atau perubahan sistem melalui online single
submission dan pengurusan izin dokumen ekspor yang disusun sesingkat mungkin”
ungkapnya
Hingga saat ini, Kementan telah melakukan
deregulasi dengan mencabut 291 permentan atau Kepmentan. "Dulu mengurus izin bisa butuh waktu 3 tahun, 1 tahun, atau 3
bulan. Tapi hari ini di Kementan tanpa pungli, kalau kami temukan kami langsung
pecat, sekarang mengurus izin hanya butuh 3 jam dan tidak perlu ketemu,“ paparnya.
Untuk itu, tegas Amran, Pemuda Indonesia
harus memiliki karakter yang kuat dan cerdas sehingga mampu menjadi pemimpin
dan pengusaha yang sukses di masa depan. Kunci paling utama yang harus
dilakukan adalah berinovasi, kalau sudah berhasil terus lakukan ”The Power or Repetition”.
“Dulu
saya miskin, baju kemeja putih dan celana hitam serta ikat pinggang itu saja
yang saya pakai selama 6 tahun. Umur 9 tahun saya sudah cari uang, gali batu
gunung. Kami lahir dalam keadaan miskin, tapi kami tidak ingin dikuburkan dalam
keadaan miskin. Saya kerja keras di bidang pertanian. Dulu saya tahun 1989
pinjam uang Rp500.000 dalam waktu 8 tahun menjadi Rp3 triliun. Kalau kita kerja
keras pasti bisa sukses," ucap Amran dalam keterangannya, Selasa
(5/2/2019).
Lebih lanjut Amran membeberkan capaian
kebijakan pangan selama empat tahun pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini di
antaranya terlihat dari data BPS, lompatan inflasi pangan di tahun 2014 sebesar
10,57 persen menjadi 1,26 persen di tahun 2017. "Ini lompatan yang luar biasa, bisa
dikatakan terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Melompati 12 negara besar
seperti Jerman dan China dilompati," bebernya.
Capaian berikut, sambung Amran, Produk
Domestik Bruto (PDB) pertanian meningkat 47,2 persen dari Rp 994,8 triliun pada
2013 menjadi Rp 1.463,9 triliun pada 2018. Ini pun merupakan lompatan kinerja
pangan yang luar biasa.
Editor dan Re-“Suluh”:
Y.A.Yahya
Source :
www.okezone.com