DIOLUHTAN-suluhtani. Sebagaimana
kita ketahui bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR)
merupakan program prioritas pemerintah dalam mendukung UMKM berupa kebijakan
pemberian kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur
individu/perseorangan, badan usaha, dan/atau kelompok usaha yang produktif dan
layak, namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
Tujuan
dilaksanakannya program KUR antara lain adalah untuk meningkatkan dan
memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya
saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan mendorong pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, penerima KUR terdiri dari UMKM, calon
tenaga kerja indonesia yang akan bekerja di luar negeri, calon pekerja magang
di luar negeri, anggota keluarga dari karyawan/karyawati yang berpenghasilan
tetap atau bekerja sebagai tenaga kerja indonesia, tenaga kerja indonesia yang
purna bekerja di luar negeri, pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja,
usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah perbatasan dengan negara lain;
dan/atau kelompok usaha seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Gabungan
Kelompok Tani dan Nelayan (Gapoktan), dan kelompok usaha lainnya.
Presiden RI Joko
Widodo mengingatkan bank pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat
(KUR) kepada petani lebih banyak. Hal ini disampaikan mengamati jumlah petani
yang menerima program KUR di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih sedikit.
Presiden
Jokowi mengungkapkan imbauan tersebut kepada Achmad
Baiquni, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang merupakan
salah satu bank pemerintah penyalur KUR. Hal itu disampaikan saat memberi
sambutan di acara Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018-Maret 2019 (OKMAR
2018/2019), Sabtu (19/1).
Sebagai
informasi, KUR yang telah disalurkan BNI sampai akhir Desember 2018 mencapai Rp
15,99 triliun dan menyentuh 147.691 penerima KUR di seluruh Indonesia. Presiden
awalnya bertanya kepada sekitar 1.000 petani yang hadir terkait siapa saja yang
telah menerima KUR. Namun, tak banyak warga yang mengangkat tangan.
Presiden
Jokowi kembali bertanya kepada warga yang ingin mendapatkan KUR, tetapi belum
juga dapat program pinjaman tersebut. Saat bertanya hal tersebut, banyak warga
yang mengangkat tangan.
Jokowi
kemudian meminta dua orang warga yang sudah mendapat KUR dan yang belum
mendapat KUR untuk maju ke depan. "Ini yang dapat sedikit, yang
pingin mendapatkan banyak sekali. Pak Dirut (BNI), ini yang pingin dapat (KUR)
banyak sekali, yang dapat baru sedikit," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo di Desa Cisaat, Kabupaten Garut,
Jawa Barat. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Presiden
juga meminta kepada para petani untuk melakukan perhitungan penggunaan dana
secara matang sebelum meminjam KUR. Jokowi tak ingin pinjaman KUR digunakan
untuk keperluan konsumtif sehari-hari yang tak produktif. "Tolong
dikalkulasi dan penggunaannya jangan keluar dari ongkos-ongkos yang berkaitan
dengan sawah dan padi," ujarnya.
Dalam
kegiatan ini, turut dilakukan penyerahan KUR Tani kepada Kelompok Tani di
Kecamatan Sukawening (Klp. Tani Karya Mekar, Desa Nekarluyu dan Klp. Tani
Kereman, Desa Maripari) dan di Kecamatan Banyuresmi (Klp.Tani Pasir Muncang
Desa Dangdeur; Klp.Tani Arum Sari Desa Sukakarya; dan
Klp.Tani Taman Sari Desa Pamekarsari).
Kartu
Tani juga turut dibagikan kepada Kelompok Tani di Kecamatan Sukawening
(Klp.Tani Salem Desa Sukasono dan Klp.Tani Manjah Beureum Desa
Sukahaji), Kecamatan Banyuresmi (Klp.Tani Muti Tani Desa Dangdeur; dan Klp.Tani
Binakarya) serta di Kecamatan Cinunuk Wanaraja yaitu
Klp.Tani Cimuara.
Editor:
Y.A. Yahya
Source :
1. Leaflet Kredit Usaha Rakyat (KUR) Penyuluh Pertanian Kec. Bontocani-Patimpeng
2. www.cnnindonesia.com
1. Leaflet Kredit Usaha Rakyat (KUR) Penyuluh Pertanian Kec. Bontocani-Patimpeng
2. www.cnnindonesia.com