DIOLUHTAN-suluhtani. Salah
satu tantangan terbesar pembangunan pertanian di Indonesia saat ini adalah
minimnya minat generasi milenial untuk bertani. Jika hal ini terus berlanjut,
maka di masa mendatang Indonesia akan kekurangan petani. Kedaulatan dan
ketahanan pangan pun terancam.
Sesuai Penetapan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Pemerintah
tahun 2019 adalah fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya untuk
mengejar pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN). Salah satu peningkatan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
Pertanian yang dilakulan Badan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian (BPPSDMP) sesuai arahan Menteri Pertanian, Dr. Ir, H. Andi Amran
Sulaiman, MP yaitu menciptakan petani milenial.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dr. Ir, Momon Rusmono, MS
Dalam Pertemuan Rapat Teknis Perencanaan (Ratekcan) BPPSDMP
di Bogor, Jawa Barat (15/1/2019), Kepala BPPSDMP Kementan, Dr. Ir, Momon
Rusmono, MS mengatakan, petani milenial merupakan petani berusia 19 sampai 39
tahun dan akrab dengan dunia digital
BPPSDMP akan identiifkasi, verifikasi petani milenial
termasuk analisi kebutuhan dan bantuan apa yang bisa berikan dengan
mengintegrasikan dengan seluruh eselon I Kementan dan selanjutnya akan
dilakukan pengawalan.
Editor : Y.A. Yahya
Sumber : Instagram BPPSDMP Kementan RI