DIOLUHTAN-suluhtani. Jakarta. Prestasi
tiada henti Menteri Pertanian RI yang meraih penghargaan Penjaga
Ketahanan Pangan Nasional dalam ajang “Indonesia Award 2018” di Jakarta Concert
Hall, iNews Tower, Jakarta, Kamis (15/11/2018). Penghargaan ini diberikan atas
pemikiran revolusioner Amran yang membawa sejumlah capaian signifikan di sektor
pertanian. “Keberhasilan sektor pertanian
dan pangan bergantung pada stabilitas ketahanan pangan nasional. Pada tahun
2018, kontribusi pertanian mencapai 13,3 persen. Selain itu, Indonesia bisa
mencapai swasembada pangan. Kesejahteraan petani juga menjadi fokus utama.”
Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan
penghargaan kepada Kementerian Pertanian.
Menerima
penghargaan, Menteri Pertanian Dr. Ir, H. A. Amran Sulaiman, MP dalam sambutan
tertulis yang dibacakan Anggota Tim Pakar Menteri Pertanian, Sam Herodian
mensyukuri bahwa pemerintah berhasil menekan inflasi pangan menjadi 1,26 persen
pada tahun 2017. Amran juga mengungkapkan pentingnya peranan petani dalam
pembangungan sektor pertanian. “Penghargaan
ini kami persembahkan untuk petani kita dari sabang hingga merauke,” ujarnya.
Kementerian
Pertanian (Kementan) sejak di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman pada akhir
tahun 2014, telah memasang target Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.
Ada sebelas komoditas strategis yang ingin dijadikan program prioritas
pemerintah yakni padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai,
gula, dan daging sapi.
Agar
mimpi itu menjadi kenyataan, sejak ditunjuk sebagai Menteri Pertanian oleh
Presiden Joko Widodo, Andi Amran Sulaiman membuat berbagai terobosan. Di awal
kepemimpinannya tahun 2014, ia merangsang peningkatan komoditas utama melalui
upaya khusus (Upsus) padi, jagung, dan kedelai, serta mendorong peningkatkan
bawang merah dan cabai. Selain itu, Kementan juga berupaya capai swasembada
daging sapi melalui program sapi indukan wajib bunting (SIWAB).
Sedangkan
untuk gula, selain melakukan revitalisasi pabrik gula yang sudah ada, Kementan
juga mendorong investasi swasta untuk membangun pabrik gula baru. Kementerian
Pertanian di bawah kepemimpinan Amran Sulaiman memang telah merevisi banyak
peraturan dinilai menghambat investasi di sektor pertanian.
Langkah
konkrit pertama yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah dengan merevisi
regulasi Perpres Nomor 172 tahun 2014 tentang pengadaan benih dan pupuk dari
lelang menjadi penunjukan langsung. Hingga saat ini, Kementerian Pertanian
telah melakukan deregulasi dengan mencabut 291 permentan/Kepmentan.
Kebijakan
terobosan lainnya dari kepemimpinan Amran di Kementerian Pertanian adalah
refocusing anggaran. Anggaran yang sebelumnya lebih banyak digunakan untuk
pembiayaan rapat dan perjalanan dinas, kini lebih difokuskan untuk peningkatan
produktivitas petani.
Tahun
ini Kementan telah mengalokasikan 85 persen dari total anggaran sebesar
Rp.22,65 triliun untuk sarana dan prasarana produksi petani. Kementerian
Pertanian bahkan mengalokasikan anggaran sebesar Rp.5,5 Triliun untuk
kepentingan bibit dan benih bagi petani.
Tak
hanya itu, pemerintah juga menyiapkan asuransi untuk lahan pertanian dan ternak
sapi sebagai melindungi petani dari bahaya gagal panen dan matinya hewan ternak
akibat bencana alam. Kebijakan tersebut membawa sector pertanian di Indonesia
menuju arah yang positif.
Menteri
Pertanian Andi Amran Sulaiman raih penghargaan Penjaga Ketahanan Pangan
Nasional dalam ajang “Indonesia Award 2018” di Jakarta Concert Hall, iNews
Tower, Jakarta (Foto: Kementan)
Kementan
tak bisa berjalan sendiri dalam mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia
sebagai lumbung pangan dunia 2045, sehingga mereka menggandeng beberap instansi
terkait seperti Kementerian Pertanian bersama Kemendes, Kemenpupera, BUMN dan
Bulog.
Melalui
kerja sama ini beberapa infrastruktur petanian tercipta seperti pembangunan
embung, rehabilitasi jaringan irigasi 3 juta hektare, membangun dam parit
sebanyak 3.771 unit, jaminan terhadap penyediaan pupuk dan benih, serta
pengembangan potensi lahan rawa lebak yang mencapai 10 juta hektare.
Melalui
data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), tahun ini Indonesia
surplus beras sebanyak 2,85 juta ton. Peningkatan produksi tersebut diikuti
juga dengan peningkatan ekspor beberapa komoditas pangan seperti beras
konsumsi, bawang merah, daging ayam olahan, jagung, buah tropis, dan sejumlah
komoditas perkebunan.
Pada
tahun 2017, ekspor pertanian meningkat Rp 441 Triliun atau 24 persen
dibandingkan tahun 2016. Pada tahun ini hingga bulan September 2018, nilai
ekspor pertanian sudah mencapai Rp 330 triliun.
Pada
penghargaan yang bertajuk “Indonesia
Bangga” ini, tim juri dari beberapa kalangan telah meriset dan menyeleksi
terhadap nama-nama yang masuk berdasarkan metode kualitatif. Kemudian, tim juri
eksternal melakukan penjurian dan memilih satu nama untuk setiap kategori. “Event ini merupakan kesempatan untuk
memberikan apresiasi kepada sejumlah kepala lembaga negara, kepala pemerintahan
daerah dan individu non pemerintahan yang memiliki sumbangsih besar untuk
kesejahteraan Indonesia,” ungkap Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
Hary
mengharapkan para peraih penghargaan bertajuk “Indonesia Bangga” ini dapat menjadi contoh bagi yang lain agar
termotivasi untuk juga memiliki prestasi yang baik.
Editor
: Y. A. Yahya
Sumber : www.idnews.co.id (mentan amran raih penghargaan)
Sumber : www.idnews.co.id (mentan amran raih penghargaan)