Leaflet Penyakit Speckle Daun Pisang (Balitbu.Litbangtan)
DIOLUHTAN-suluhtani. Penyakit speckle daun
pisang yang disebabkan oleh cendawan Cladosporium musae Mason
merupakan salah satu penyakit bercak daun pisang yang telah tersebar di seluruh
pertanaman pisang di dunia. Laporan menyebutkan bahwa penyakit speckle biasanya
ditemukan pada daun-daun pertanaman pisang yang sudah tua yang ditanam di
daerah tropika basah dan lembab. Di Sumatera Utara dan di Uganda
penyakit speckle daun Cladosporium menyebabkan
kerusakan (nekrosis) pada daun pisang mencapai lebih dari 95% dan secara nyata
menurunkan produksi buah mencapai lebih dari 37%.
Daerah
sebaran penyakit
Penyakit speckle daun
pisang telah tersebar di seluruh dunia mulai dari Asia (Bangla-desh, Indonesia,
Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam), Australia-Oseania, Afrika
dan di negara-negara Amerika Latin dan Caribia (Kuba, Ekuador, Honduras dan
Jamaika.
Gejala
penyakit
Gejala daun pisang terserang
penyakit speckle pertama-tama adalah munculnya bintik-bintik
kecil berukuran 0.3 x 1.5 mm berwarna coklat pucat pada permukaan daun atas
yang terserang. Bintik-bintik kecil ini akan tampak jelas jika dilihat di bawah
sinar matahari. Lama-kelamaan bintik-bintik ini membentuk garis yang akan
bergabung membentuk luka-luka nekrotik berukuran 15 mm x 30 mm. Luka-luka
nekrotik ini akan bergabung satu sama lain membentuk becak-becak berwarna
kuning kecoklatan yang akhirnya akan berubah menjadi coklat tua kehitaman
(Gambar 1 A&B).
Cara
penularan penyakit
Cara penyebaran penyakit speckle secara
lokal ditularkan oleh konidia dengan batuan angin. Sementara itu penyebaran
dalam jarak jauh diduga melalui bahan tanaman dan angin yang membawa
konidia penyakit.
Kultivar
pisang yang peka
Di tinjau dari kepekaan tanaman
pisang, tanaman pisang Barangan (AAA) (Gambar 2) dan Mas (AA) sangat peka,
sementara kelompok pisang olah baik yang diploid maupun triploid yang
mengandung genom B relatif lebih tahan (misalnya Pisang Awak dan kelompok
pisang Kepok atau Batu).
Cara
pengendalian penyakit
Adalah suatu hal yang sukar
melakukan pengendalian penyakit speckle daun pisang ini. Hal
ini disebabkan karena penularan penyakit ini melalui udara dimana sumber
inokulum selalu tersedia di udara baik yang berasal dari kebun di dekatnya
ataupun yang relatif jauh letaknya. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan
baik secara kuratif maupun preventif, yaitu:
Kuratif
:
yaitu dengan fungisida kontak (misalnya: Chlorothalonil dan Mancozeb,
masing-masing dengan dosis 1.38 l dan 4 l per ha) yang dikombinasikan dengan
fungisida sistemik (misalnya: Tridemorph, Propiconazole, dan Bitertanol
masing-masing dengan dosis 0.6 l, 0.4 l dan 0.5 l per ha).
Preventif
:
Menggunakan varietas yang tahan
(misalnya kelompok pisang olah seperti: tanduk, kapok atau batu,
siem/awak/kedah, raja)
Kultur teknis yang meliputi
sanitasi kebun, yaitu membersihkan gulma dan memotong dan membuang daun-daun
yang terserang.
Penggunaan fungisida untuk
pengendalian penyakit ini harus didasarkan atas per-timbangan ekonomis serta
kapan penyemprotan dilakukan (sebelum jantung keluar atau buah sudah ada dan
mendekati masak) serta dampak negatif fungisida terhadapat lingkungan dan
manusia. Di samping itu untuk skala kecil tidak akan menguntungkan mengingat
mahalnya harga fungisida serta peralatan yang akan digunakan.
Sumber : www.balitbu.litbang.pertanian.go.id