DIOLUHTAN-suluhtani.
Jatim. Terus menipisnya stok buah apel yang ada di Kota
Batu, Malang, Jawa Timur cukup disayangkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP. Pernyataan itu dia
sampaikan saat berkunjung ke Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika
(Balitjestro) Kota Batu, Malang ”Apel
Batu jangan sampai punah, ini justru harus menjadi industri andalan hingga
produk turunannya (berbagai makanan dari apel),” sebut Prof. Muhadjir. (Rabu,
01/08/2018).
Kunjungan mantan rektor Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) itu memang berkaitan dengan perkembangan produksi
buah-buahan. Muhadjir turut menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding
(MoU) antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbanghorti)
dengan Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (Seameo Biotrop).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP saat di Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kota Batu, Malang (Rabu, 01/08/2018)
Sebanyak 30 SMK se-Indonesia turut
hadir dalam acara tersebut. Mereka mendapat pelatihan pembangunan kebun
insentif hingga proses sertifikasi buah. Dalam sambutannya yang berlangsung
sekitar 10 menit, Muhadjir memang banyak menyinggung tentang kelanjutan produk
apel dari Kota Batu. ”Apel tropis dari
sini sangat terkenal karena nutrisi dan kadar antioksidannya lebih baik
dibandingkan di negara subtropis,” ujarnya.
Seingat Muhadjir, pohon apel sudah
mulai tumbuh di Kota Batu sejak 1975. ”Orang
Batu bisa kaya-kaya itu karena apel. Apel betul-betul menjadi primadona saat
itu,” kata dia. Di sisi lain, dia berharap kerja sama dengan Seameo Biotrop
bisa berbuah positif. Khususnya dalam hal perkembangan teknologi pertanian. ”Selama ini kita tertinggal di bidang
agroindustri dan agroekonomi. Vietnam jauh meninggalkan kita. Mereka sudah
mengekspor buah hingga ke Eropa,” ungkap Muhadjir.
Harapan Mendikbud RI tersebut turut
ditanggapi Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso. Dia punya alasan khusus mengapa
jumlah produksi apel terus menyusut. ”Pohon
apel kan sudah ada sejak dulu, itu terus dipupuk, sampai ada yang berlebihan.
Itulah sebabnya mengapa pohon apel ada yang sudah tidak produktif lagi,” papar
Prof.
Wakil Walikota Punjul pun mengaku
jika Pemerintah Kota (Pemkot) Batu sudah menyiapkan langkah revitalisasi untuk kebun-kebun apel tersebut.
Editor : Andi
Elya Azis
Artikel dan Foto : www.radarmalang.id