Seluruh tanaman yang batangnya berkayu bisa saja menjadi target hama ini, baik itu tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman perkebunan
DIOLUHTAN-suluhtani. Pada sektor pertanian dan perkebunan, rayap diposisikan sebagai hama penting yang
mengganggu pertumbuhan tanaman.
Rayap
dapat memakan dan merusak seluruh material kayu dan bambu. Seluruh tanaman yang
batangnya berkayu bisa saja menjadi target hama ini, baik itu tanaman pangan,
hortikultura maupun tanaman perkebunan.
Rayap
ini umumnya menyerang batang, akar dan pelepah daun yang telah mati ataupun
yang masih hidup. Lahan yang paling beresiko terserang rayap adalah lahan
gambut.
Serangan
rayap umumnya terjadi di akhir musim hujan dan saat puncak kemarau panjang.
Serangan diawali dengan munculnya gejala layu tanaman yang kemudian tanaman
akan mati karena distribusi nutrisi dalam sistem vaskular tanaman terganggu
akibat adanya gerekan pada akar tunggang, batang dan cabang.
Untuk
menghindari kerusakan yang lebih parah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan hama rayap tersebut, yaitu dengan cara :
Pengolahan Tanah
Pengolahan
tanah seperti membajak ataupun mencangkul tanah, dapat menghancurkan
sarang-sarang rayap yang berada di bawah tanah. Dengan sendirinya rayap akan
keluar jika sarang yang dihuninya rusak. Ketika rayap sudah keluar dari sarang
maka hewan predator seperti burung atau semut dapat memakan dan mengurangi
populasi rayap.
Pemanfaatan Jamur Patogen
Jamur
patogen seperti Aspergillus sp., Fusarium sp., Metarhizium anisopliae,
Myrothesium sp. dan Beauveria bassiana dapat digunakan sebagai agensia
pengendali alami untuk rayap. Cukup dengan disemprotkan di lahan pertanian,
maka koloni rayap akan mati. Pengendalian dengan cara ini sangat ampuh karena
infeksi jamur dapat membunuh sifat kanibalisme dari rayap.
Pestisida Alami
Pestisida
alami dari ekstrak daun pepaya dan daun mimba dipercaya efektif untuk
mengendalikan rayap tanpa perlu mencemari lingkungan. Cara membuatnya adalah
dengan merebus bersama-sama kedua daun tersebut. Selanjutnya, air hasil rebusan
yang sudah disaring dapat disemprotkan pada tanaman atau lahan pertanian yang
terserang hama rayap.
Perangkap Khusus
Perangkap
atau teknik umpan ini memanfaatkan kertas tisu yang sudah digulung dan
dicelupkan larutan hexalflumoran. Gulungan tisu yang sudah dicelup pada larutan
hexalflumoran tersebut, kemudian ditanam di bagian-bagian tertentu di dalam
tanah yang sering menjadi sarang rayap atau jalur perlintasan koloni rayap.
Rayap-rayap
akan mencium aroma larutan hexalflumoran tersebut dan akan merasa pusing serta
terganggu sistem navigasinya sehingga sulit untuk menemukan jalur semula.
Ditambah lagi, sifat rayap yang menyebarkan ke rayap lain akan membuat koloni
mereka terpecah sehingga kesulitan bertahan hidup.
Fumigasi
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan fumigasi menggunakan Alumunium Fosfida 2-3 tablet per sarang. Agar dapat dilakukan fumigasi, perlu dibuat lubang dengan menggunakan besi bulat berdiameter 3 cm dengan bagian runcing di salah satu ujungnya. Selanjutnya dimasukkan tablet Aluminium Fosfida ke dalam sarang utama melalui lubang tersebut, kemudian lubang ditutup kembali dengan tanah.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan fumigasi menggunakan Alumunium Fosfida 2-3 tablet per sarang. Agar dapat dilakukan fumigasi, perlu dibuat lubang dengan menggunakan besi bulat berdiameter 3 cm dengan bagian runcing di salah satu ujungnya. Selanjutnya dimasukkan tablet Aluminium Fosfida ke dalam sarang utama melalui lubang tersebut, kemudian lubang ditutup kembali dengan tanah.
Hama
rayap selain merusak tanaman secara langsung juga dapat merusak tanaman secara
tidak langsung. Serangan hama rayap secara tidak langsung terjadi pada
ajir/lanjaran/para-para tanaman merambat.
Referensi: fredikurniawan.com, predatorhama.com, unsurtani.com, sawitindonesia.com,
Editor :
Y.A.Yahya
Foto : hormontumbuhan