DIOLUHTAN-suluhtani. Sulsel. Sektor pertanian di Indonesia patut berbangga. Dalam sejarah pertanian, baru tahun ini, Indonesia berada posisi 16 dunia (internasional) sebagai negara penghasil pertanian. "Posisi kita pun berada di atas Amerika," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja di lokasi banjir luapan Danau Tempe, di Desa Macero, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Senin, 09/07/2018).
Tidak hanya itu, ungkap Amran, ekspor pertanian Indonesia pun mengalami surplus. "Ekspor kita sudah 24 persen," ucapnya.
Produk yang sudah ekspor itu di antaranya ayam yang sudah mampu menembus pasar mancanegara seperti Jepang. Padahal dulu, kata Amran, Indonesia belum bisa melakukan hal itu karena berbagai faktor.
Begitu
juga dengan domba. Indonesia, kata Amran, sudah mampu mengekspor domba ke
Malaysia dengan menggantikan posisi Australia. "Dulu kita impor. Tapi, sekarang kita sudah ekspor 60 ribu ekor,
dimana Malaysia minta 40 ribu ekor," katanya.
Kemudian
jagung. Kata Mentan, dulu Indonesia masih impor, tapi sekarang sudah ekspor.
Salah satu sentranya di Sulsel ini. "Dengan kondisi pertanian sekarang ini
yang semakin membaik, yang terpenting adalah masyarkat merasakan kestabilan
harga. Ini kita ikhlas kerja bersama untuk rakyat. Dan kenaikan ekspor ini
adalah terbrsar dalam sejarah pertanian di bawah pemerintahan Presiden
Jokowi," kata Mentan.
Mentan
meninjau langsung lokasi banjir Danau Tempe di Desa Macero, Kecamatan Belawa,
Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Mentan tidak dapat menutupi rasa
sedih, ketika tiba di lokasi, melihat hamparan sawah petani yang terendam
Banjir luapan Danau. Ada sekitar 7.951 hektare lahan sawah yang puso akibat
banjir rahun ini.
Petani
setempat mengaku, banjir saat ini adalah yang terburuk dalam 10 tahun terakhir.
Walau sampai saat ini masyarakat tani di Wajo tahu bahwa proyek normalisasi
danau masih terus di kerjakan pemerintah sejak tahun 2015, setelah 50 tahun
belum pernah ditangani.
Mentan
Amran, di dampingi Kasdam XIV Hasanuddin, Wakapolda Sulsel, Kepala Balitbang
Kementan dan Tim Upsus Kementan,
langsung turun dan menaiki perahu, tempel, melihat langsung kawasan yang
terdampak banjir. Masyarakat terkaget-kaget, melihat keberanian mentan
menyusuri kawasan banjir yang rata-ratta berkedalaman 1 hingga 2 meter
tersebut, tanpa menggunakan jaket pelampung. Mentan, langsung menyusuri kawasan
3.783 hektare, sedih melihat ini. "Untuk
ini, kita tak boleh main-main, atas perintah Presiden, saya mengidentifikasi
musibah banjir hari ini, makanya saya perintakan BUMN untuk menyediakan benih,
pupuk, asuransi, dan Alsintan, agar
segera siaga, menyiapkan bantuan," ujar Amran.
Editor : Y.A.Yahya
Artikel Asli : www.republika.co.id