DIOLUHTAN-suluhtani. Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. A. Amran Sulaiman, MP meluncurkan ekspor perdana domba ke Negeri Jiran Malaysia sebanyak 2.100 ekor dengan estimasi nilai sebesar Rp. 3,78 Milyar. Menurut Menteri Amran, capaian ekspor domba ini cukup fantastis karena pada tahun 2017 tercatat hanya 210 ekor, sedangkan pada ekspor perdana tahun ini sudah mencapai 2.100 ekor atau mengalami peningkatan sebanyak 1.000%. (Kamis, 28/06/2018)
Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. A. Amran Sulaiman, MP melauching ekspor perdana domba ke Negeri Jiran Malaysia
Berdasarkan Statistik Peternakan, populasi kambing/domba secara nasional pada tahun 2017 sebanyak 35.052.653 ekor dan sebanyak 4,72 juta ekor berada di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan produksi daging kambing/domba tahun 2017 mencapai 124.842 ton per tahun, sehingga secara neraca mengalami surplus dibandingkan dengan kebutuhan nasional sekitar 13.572 ton per tahun.
Disamping
karena kondisi surplus produksi, juga adanya permintaan dari negara di daerah
timur tengah dan negara lain di kawasan asia sangat berpotensi untuk dilakukan
penjajakan.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. I Ketut Diarmita, MP menyampaikan, status kesehatan hewan menjadi kunci utama untuk membuka peluang ekspor ke negara lain. Ia katakan bahwa melalui berbagai kesempatan internasional maupun regional, Indonesia secara konsisten memberikan informasi terkait jaminan keamanan dan kesehatan hewan, serta produknya yang akan di ekspor guna menembus dan memperlancar hambatan/barier lalulintas perdagangan. “Domba yang akan diekspor ini telah mendapatkan Sertifikat Veteriner sebagai bentuk penjaminan pemerintah terhadap pemenuhan persyaratan kelayakan dasar dalam sistem jaminan kesehatan hewan,” ungkap I Ketut Diarmita.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan RI, drh. I Ketut Diarmita, MP
Menurut
Ketut, pada saat ini masalah kesehatan hewan dan keamanan produk hewan menjadi
isu penting dalam perdagangan internasional dan seringkali menjadi hambatan
dalam menembus pasar global. “Untuk
memanfaatkan peluang ekspor, perlu adanya dukungan dari seluruh stakeholder
terkait, terutama dalam penerapan standar-standar internasional mulai dari hulu
ke hilir untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing,” pungkasnya.
Editor : Y.A.Yahya
Artikel Asli : Fanspage FB Ditjen PKH Kementan