DIOLUHTAN-suluhtani. Siapa tidak ingin hidup bahagia dalam berumahtangga? Rasanya tak satu pun manusia menghendaki yang sebaliknya. Semua ingin bahagia, keluarga yang penuh berkah. Menikah adalah peristiwa sehari, sedangkan berumah tangga adalah perjalanan sepanjang hidup.
Buatlah setiap harimu dalam berumah tangga sebagai peristiwa pernikahan. Memotivasi suatu pernikahan adalah hal paling penting kalau mau pernikahan itu tetap bisa bertahan. Senantiasa berjuanglah untuk memperkokoh rumah tangga yang engkau dirikan bersama dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada pasangan hidupmu.
Jika suatu rumah tangga sudah mulai terpecah-pecah, maka rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Hidup berumah tangga adalah hidup bersama dalam satu atap, menjaga keharmonisan dan pengertian. Rumah tangga bukan berarti rumah yang ada tangganya. 'Tangga' hanya perumpamaan.
Berikut,
kami mencoba menguraikan filosofi berumahtangga unggas (versi unggas) :
1. Rumah tangga Ayam.
Istri / Betina
bertelur (Beranak) membesarkan sampai mandiri, sementara Jantan (Suami) bebas
merayu dan kawin dengan yang lain.
2. Rumah tangga Bebek.
Bertelur tapi
menetaskan (beranak) yang lain, seperti orang punya anak tapi orang lain membesarkan,
tau nya beranak aja tapi nggak mau membesarkan.
Ilustrasi Ayam dan Bebek (Gambar : Dioluhtan)
3. Rumah tangga Puyuh.
Betina bertelur,
jantan mengerami telur, betina pergi “main"
kesana kemari, sama dengan orang beranak tapi suami yang merawat dirumahdan
istri pergi “jalan" dengan
gayanya,
4. Rumah tangga Merpati
Betina dan
jantan bergantian mengerami telur dan mencari makanan serta membesarkan anak
sampai bisa mencari makan sendiri.
Ilustrasi Puyuh dan Merpati (Gambar : Dioluhtan)
Dari
keempat filosofi diatas, rumah tangga anda termasuk yang mana?, silahkan anda
mengukur diri dan bercermin, agar kehidupan rumah tangga anda penuh berkah dan
bahagia. Semoga bermaanfat.
Y.A. Yahya