DIOLUHTAN-suluhtani. Sulsel. Saat musim sekarang ini, masalah kesehatan ternak harus dipandang sebagai masalah kesehatan semesta, yang memerlukan pendekatan paradigma “one world, one health, one medicine”. Tetapi yang utama memerlukan perhatian adalah pakan.
Pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi suatu usaha peternakan, yaitu sekitar 70- 90% dari biaya produksi. Efisiensi usaha peternakan juga sangat tergantung dari penggunaan pakan. Keberadaan sumberdaya tanaman pakan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ternak dipengaruhi oleh unsur lingkungan, baik fisik maupun hayati.
Penyuluh Pertanian (kiri) saat memperlihatkan jenis-jenis HMT dalam media herbarium basah kepada Peternak
Demikian penjelasan,
Yusran A. Yahya, SPt, MSi yang juga penyuluh pertanian Dinas Peternakan Kab.
Bone, Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa pakan hijauan adalah komponen yang terbesar dalam input produksi
ternak ruminansia. Namun komponen ini sering dianggap tidak penting, terutama
oleh petani/peternak (kecil), sehingga sebagai sumber hijauan hanya cukup
dengan rumput alam yang tumbuh liar. Disamping itu pengetahuan petani-peternak
mengenai keberagaman hijauan makanan ternak yang berkualitas, masih sangat
rendah. "Mengingat
penyuluhan pertanian merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi. Penyuluh
dapat menyampaikan pesan, baik berupa inovasi baru, ide, teknologi, maupun
objek kepada petani serta masyarakat. Kesesuaian media komunikasi sangat
dibutuhkan agar teknologi yang dianjurkan dapat diterima dan diadopsi oleh
petani. Media sangat erat kaitannya dengan komunikasi karena media merupakan
salah satu komponen atau unsur yang menjadi pensyaratan untuk terjadinya suatu
komunikasi" bebernya.
Disisi
lain katanya, kegiatan penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan-keterbatasan
antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan dipihak sasaran,
misalnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan
sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan
meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Melalui media
Penyuluhan Pertanian petani dapat meningkatkan interaksi dengan lingkungan
sehingga proses belajar berjalan terus walaupun tidak berhadapan langsung
dengan sumber komunikasi.
(dok : yoush/suluhtani.com)
Pada
hakikatnya upaya pengenalan hijauan makanan ternak (HMT) merupakan tanggung
jawab bersama dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan hewani, maka
penyuluhan dan pendampingan perlu dilakukan secara kontinyu dan
berkesinambungan.
Penggunaan
media penyuluhan memiliki beberapa manfaat diantaranya yaitu media bisa
memperjelas informasi atau pesan yang disampaikan, media bisa lebih menarik
perhatian, media bisa menghilangkan salah tafsir, dan media bisa meningkatkan
minat dan motivasi untuk mengadopsi inovasi teknologi yang ditawarkan.
Teknologi
informasi akan semakin penting peranannya dalam mendukung pembangunan pertanian
khususnya dalam menyukseskan swasembada pangan melalui upaya khusus (upsus). Memberikan
informasi dengan kreatifitas juga dapat membantu jalannya penyuluhan pertanian,
aktivitas penyuluhan pertanian menjadi berubah. Selain dari informasi yang
disampaikan menarik yang dapat menumbuhkan motivasi juga kegiatan banyak
dilakukan langsung oleh pelaku utama itu sendiri sehingga menimbulkan
kedisiplinan terhadap diri petani itu sendiri.
Penyuluh
pertanian Dinas Peternakan telah menerapkan penyuluhan pengenalan berbagai
varietas HMT dan kandungan gizinya terhadap ternak berupa kegiatan konsultasi
yang bersifat konsep, mengingat potensi peternakan yang ada di Kabupaten Bone
khususnya Kec. Patimpeng sangat bervariasi. Pelayanan aktif dilaksanakan oleh
PPK Peternakan dibantu oleh penyuluh sesuai dengan programa penyuluhan yang
disusun setiap tahunnya termasuk pengembangan HMT pada kelompok-kelompok
peternak. “Konsultasi pertanian (peternakan) bersifat konsep ini sesuai dengan
amanah Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 35/Permentan/OT.140/7/2009 dan hal
itu bisa dilaksanakan sesuai kebutuhan petani-ternak” tuturnya saat ditemui kru suluhtani.com di kediamannya Desa Masago, Kecamatan Patimpeng, Kab. Bone, Sulsel.
Media
penyuluhan pertanian mempertinggi efektivitas belajar. Media yang bermuatan
peragaan dapat menarik perhatian, memusatkan perhatian dan memberi kejelasan
terhadap pesan yang disampaikan, mempermudah untuk dimengerti dan kesannya bertahan
lama dalam ingatan.
Kreativitas
seorang penyuluh dalam pembuatan media penyuluhan bisa menjadi salah satu
pemicu utama semakin banyaknya inovasi media penyuluhan yang diciptakan dalam
dunia penyuluhan. Hal ini dikarenakan media penyuluhan harus berperan pula
sebagai peragaan petani belajar lebih efektif bila ia belajar dengan melihat,
mendengar dan sekaligus mengerjakannya (learning by doing).
Jenis-jenis HMT dalam media herbarium kering (dok : yoush/suluhtani.com)
Yusran
lanjut mengunggkapkan bahwa ada beberapa macam media peraga yang beliau
tunjukkan kepada petani, salah satunya adalah herbarium. “Herbarium adalah koleksi spesimen hijauan yang telah
dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi. Manfaat herbarium
adalah untuk pengenalan dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan, material peraga
pelajaran botani, material penelitian, alat pembantu identifikasi tanaman,
material pertukaran antar herbarium diseluruh dunia, bukti keanekaragaman”
paparnya.
Media
peraga dalam kegiatan penyuluhan pertanian merupakan salah satu faktor penting
dalam mencapai keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian. Media penyuluhan
pertanian yang bersifat verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan
erat dengan penginderaan, peranan pengeinderaan sangat penting dalam proses
belajar termasuk dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
Dengan adanya media penyuluhan herbarium ini juga dijadikan
alat transfer bahasa kedaerahan bagi HMT, saling tukar informasi antara
penyuluh dan petani mengenai nama daerah hijauan tersebut, karena dengan
melihat morfologi hijauan dalam herbarium, petani bisa mendeskripsikan nama
lain HMT tersebut yang terkadang petani lainnya tidak mengetahui nama jenis HMT
yang dimaksud penyuluh.
Source : Yusran Yahya