DIOLUHTAN-suluhtani. Beras sebanyak
2.000 ton dari masyarakat Indonesia yang dilepas Aksi Cepat Tanggap (ACT)
melalui program Kapal Kemanusiaan Palestina (KKP), pada Rabu, (21/02/2018), lalu, sudah tiba di Gaza sejak
Senin, (26/03/2018).
Hal ini
diungkapkan Direktur Global Humanity Response ACT, Bambang Triono. "Sampainya KKP ini, lebih cepat enam
hari dari perkiraan yang direncanakan sebelumnya," ujarnya (Jumat, 06/04/2018).
Hal tersebut, kata
Bambang, menjadi pencapaian yang luar biasa dalam sejarah kemanusiaan Indonesia
dan hubungan Indonesia dengan Palestina.
Warga Gaza pun
menyambut baik kasih sayang warga Indonesia melalui bantuan beras ini. Tak ayal
nama Indonesia pun mengema di setiap doa warga Gaza Palestina. Tampak bendera
Indonesia dan ACT pun berkibar dalam konvoi iring-iringan truk yang membawa
2.000 ton bantuan beras dari warga Indonesia. "Sebenarnya nama
Indonesia dan ACT tak asing lagi di mata warga Gaza karena sering kali bantuan
dari warga Indonesia melalui program-program kemanusiaan ACT telah dinikmati
dan dimanfaatkan warga Gaza. Nama Indonesia sudah tertambat dihati warga Gaza
dan selalu melekat terus di hati mereka," ujar Bambang.
Maka tak heran
dalam aksi memperingati Land Day ke-42, tentang Al Awdah March, mulai Jumat,
(30/3), kemarin yang dilakukan warga Gaza yang rencananya akan digelar hingga
enam pekan ke depan, selain berkibar bendera Palestina tampak terlihat bendera
Indonesia bersama bendera ACT.
Beras hasil petani Indonesia berhasil dikirim ke Gaza (Istimewa/ACT)
Merespon tibanya
bantuan tersebut di bumi Palestina, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
sangat bersyukur atas kabar baik tersebut. "Saya bersyukur
pengiriman dapat berjalan lancar, sejak dari pelabuhan Indonesia sampai
diterima di Gaza. Semoga bantuan ini akan sedikit meringankan penderitaan
mereka,” ujarnya.
Orang nomor satu
di Kementrian Pertanian ini menegaskan, sikap Pemerintah Indonesia terhadap
Palestina yang beberapa kali disampaikan Presiden Jokowi tidak berubah. Dalam
sidang OKI di Jakarta tahun 2016 yang lalu dan dalam berbagai even diplomasi
internasional lainnya Presiden Jokowi selalu menyerukan kemerdekaan bagi bangsa
Palestina. “Sikap
Kementerian Pertanian tentunya sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi.
Sebagai negara yang secara resmi mendukung kemerdekaan Palestina, dan sebagai
bangsa yang mayoritas penduduknya Muslim. Bantuan beras dan bantuan lainnya
kepada saudara muslim yang sedang menderita di negara lain, khususnya di
Palestina, pasti kami sangat mendukungnya,” ujar Amran
Alumnus Fakultas
Pertanian Universitas Hasanudin (Unhas) Makasar tahun 1988-1993 ini
mengungkapkan bentuk dukungan Pemerintah Republik Indonesia terhadap
kemerdekaan Palestina diimplementasikan dengan membuka Konsulat Kehormatan di
Ramallah, dan terus mendorong ASEAN dan PBB mendukung kemerdekaan Palestina.
Diplomasi
Pemerintahan Indonesia pun terus bergerak membela rakyat Palestina. Hal
tersebut menurutnya pernah disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato
kenegaraannya pada Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, di
depan Sidang Bersama DPD dan DPR. “Kapal kemanusiaan Palestina ini akan memperkuat solidaritas sesama muslim,
baik yang berada di luar negeri maupun sesama umat muslim di Indonesia.
Pandangan kebangsaan ini, merupakan implementasi nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan dan keadilan sosial yang ada di dalam dasar negara kita,” jelas Amran
Gerakan
kemanusiaan bantuan beras ke lokasi krisis kemanusiaan di dalam dan luar negeri
yang dilakukan ACT, secara rill sangat membantu para petani di Indonesia. Sebab
dana kemanusiaan yang digalang ACT digunakan untuk membeli beras dengan harga
yang terbaik kepada para petani. Selain itu, ACT pun memperkuat Lumbung Pangan
Masyarakat (LPM).
Amran pun
mengapresiasasi yang dilakukan ACT tersebut. Ia bertekad akan terus mendorong
semua upaya untuk membantu mensejahterakan petani, menyediakan pangan bagi
rakyat Indonesia dan yang terpenting mensejahterakan seluruh masyarakat
Indoneasia.
Menurutnya
Kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk berbagai program Kementerian Pertanian
saat ini, seluruhnya ditujukan untuk mencapai tujuan tersebut. “Gerakan kemanusian ACT ini
sudah sangat baik, karena menolong sesama umat manusia dan semoga dengan cara
yang baik pula akan memberikan energi positif bagi pertanian Indonesia dan kebaikan
masyarakat kita secara lebih luas lagi,” katanya.
Editor : Y.A. Yahya
Sumber (re-share) : www.jawapos.com