DIOLUHTAN. suluhtani-Jabar. Pemerintah terus berupaya meningkatkan pendapatan negara melalui
ekspor berbagai komoditas strategis pertanian,
salah satunya adalah daging ayam olahan. Hal tersebut disampaikan oleh drh. I Ketut
Diarmita, MP yang juga Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian saat
mendampingi Menteri Perdagangan melepas ekspor perdana daging ayam olahan
Indonesia ke Jepang di pabrik PT. Belfoods Indonesia Jonggol-Bogor Provinsi
Jawa Barat. “Kebijakan
Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia pada Tahun 2045 menjadi Lumbung Pangan di
Dunia sedikit demi sedikit ingin kita buktikan. Hari ini kita melepas ekspor perdana dengan jumlah sekitar 6,571 ton ke
Negara Jepang yang merupakan langkah awal untuk menuju ekspor berikutnya,”
ujar I Ketut Diarmita.
I
Ketut Diarmita menyebutkan, Indonesia saat ini telah mencapai swasembada daging
ayam, telur dan DOC bahkan telah mampu mengekspor telur ayam tetas (hatching
eggs) ke negara Myanmar, serta mengekspor daging ayam olahan ke Papua New
Guiniea dan saat ini ke Jepang. “Saya
mencatat hari ini sebagai salah satu tonggak baru dalam pengembangan usaha peternakan
khususnya dalam dunia perunggasan, karena produk unggas dapat menembus pasar
Jepang,” kata I Ketut Diarmita.
Menurutnya,
negara Jepang terkenal sebagai negara yang memegang prinsip keamanan pangan
yang tinggi. “Kami mengapresiasi kepada PT.Belfoods Indonesia karena dapat
memproduksi produk olahan asal unggas dengan menerapkan standar internasional
sesuai permintaan dari Negara Jepang,” ungkapnya.
Dengan
mulai terbukanya akses pasar ke Jepang, Dirjen PKH berharap PT. Belfoods
Indonesia terus dapat menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitas pengiriman
produk ekspornya. Selain itu juga harus mampu menghadapi persaingan dengan
produk Thailand, Cina, dan Brazil yang sudah masuk di Jepang duluan.
Ia
juga mengatakan, peluang pasar di negara lain seperti Timur Tengah masih
terbuka luas. Apalagi menurutnya, produk Indonesia mempunyai keunggulan dari
segi halal dan cita rasa khas Indonesia, yaitu cita rasa yang beraroma rempah.
“Kita ini kan kaya akan rempah-rempah jadi ini jadi ciri khas Indonesia”,
tandasnya.
I
Ketut juga menuturkan, agar setelah ekspor ke Jepang ini selanjutnya ekspor ke
Timor Leste juga segera dapat direalisasikan. Ia menekankan, Pemerintah akan
terus mendorong dan mengawal dalam pengurusan Government to Government (G to G)
dan harmonisasi standar persyaratan sanitary dengan negara-negara tujuan ekspor
baru lainnya. “Hal ini juga sebagai motivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap
berupaya mempercepat ekspor komoditas peternakan lainnya,” tukasnya.
Pada
kesempatan tersebut I Ketut Diarmita mengatakan, Ditjen PKH selaku Otoritas
Veteriner telah memastikan produk yang akan dikirim ke Jepang merupakan produk
unggas yang berasal dari Farm yang bebas outbreak penyakit Avian Influenza
(AI). “Produk
yang akan diekspor ini berasal dari peternakan ayam yang telah mendapatkan
Sertifikat Kompartemen bebas penyakit AI dari Kementerian Pertanian melalui
Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan kesehatan Hewan,” ungkap I
Ketut Diarmita.
Selain
itu Ia menegaskan, daging ayam olahan yang akan dieksopr juga dipotong dan
diproses dengan menggunakan fasilitas yang telah disetujui oleh pemerintah dan
di bawah kondisi higiene sanitasi yang sesuai dengan regulasi di Indonesia dan
persyaratan yang telah ditetapkan oleh Jepang.
I
Ketut menyampaikan, PT. Belfoods Indonesia merupakan salah satu dari 5 (lima)
perusahaan pengolah daging unggas yang telah melalui proses audit yang cukup
ketat dari Chief Veterinary Officer - Ministry Of Agriculture Forestry and
Fisheries Jepang (CVO-MAFF). Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut telah
memenuhi syarat standar Internasional dalam aspek keamanan pangan untuk dapat
masuk ke pasar di Jepang. “Unit
Usaha milik PT. Belfoods Indonesia yang berada di Jonggol-Bogor ini juga telah
memenuhi persyaratan aspek keamanan pangan karena telah memperoleh Sertifikasi
NKV (Nomor Kontrol Veteriner) dari Ditjen PKH Kementan,” kata I Ketut Diarmita.
Lebih
lanjut Ia jelaskan, Sertifikat Veteriner merupakan bentuk penjaminan pemerintah
melalui Ditjen PKH Kementan terhadap keamanan pangan produk hewan yang menjadi
keharusan bagi setiap unit usaha yang akan melakukan ekspor. “Unit usaha ini
juga telah memiliki sertifikasi Halal dan penerapan sistem manajemen mutu
sesuai ISO 22000,” tambahnya.
PT.
Belfoods Indonesia telah menerima Surat Penetapan dari CVO-MAFF sebagai
perusahaan yang dapat melakukan ekspor daging ayam ke Jepang pada tanggal 3
Agustus 2016. “Hal
ini membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia bisa ikut bersaing dengan negara
lain dalam memproduksi produk olahan unggas dengan kualitas premium dan
pemenuhan terhadap persayaratan Internasional,” pungkasnya.
Editor : Yusran A. Yahya
Sumber : Fanspage FB Ditjen PKH