"Pada 2018
kegiatan utama kita lebih berorientasi pada gerakan pemberdayaan petani dan
regenerasi petani serta yang berorientasi pada peningkatan profesionalisme SDM
pertanian"
DIOLUHTAN. Jabar - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian pada 2018 ini menyiapkan
berbagai program-program untuk meningkatkan kemampuan SDM pertanian. "Pada 2018 kegiatan utama kita lebih
berorientasi pada gerakan pemberdayaan petani dan regenerasi petani serta yang
berorientasi pada peningkatan profesionalisme SDM pertanian," kata
Kepala BPPSDMP DR. Ir. Momon Rusmono pada kegiatan Rapat Pimpinan Lingkup Badan
Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Depok, Selasa lalu.
Momon mengatakan
bahwa terdapat beberapa kegiatan pada pemberdayaan petani ini dimana yang
menjadi motornya adalah kampus penyuluhan. Ada beberapa kegiatan yang berorientasi
pemberdayaan petani yang pertama adalah bagaimana kita
gerakkan penyuluhan untuk mengawal dan mendampingi petani melalui kelompok tani
dimana ada penyuluh PNS, Tenaga Harian Lepas (THL) dan swadaya. "Bagaimana kita menggerakkan tenaga
penyuluh dalam mengawal mendampingi sehingga target pemenuhan pertanian bisa
tercapai," jelas Momon.
Kepala BPPSDMP Momon Rusmono ketika memberikan penjelasan tentang
program 2018 dalam Rapat Pimpinan Lingkup Badan Penyuluh dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia di Depok (Antara Foto/Feru Lantara)
Kemudian kedua,
pihaknya ingin perkuat kelembagaan petani di tingkat kecamatan namanya Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan alokasi untuk 1.600 BPP dari 5.500 BPP yang
ada. "Kami juga mendorong pos
penyuluhan tingkat desa juga tumbuh," ujarnya.
Selanjutnya ketiga
menumbuhkembangkan poktan, gapoktan, kelembagaan ekonomi petani bahkan
korporasi petani.
Sedangkan keempat
dari aspek pemberdayaan ini adalah dilakukan desiminasi teknologi dengan riset
antara peneliti dan penyuluh melakukan desiminasi teknologi dilapangan, serta
juga melakukan penyuluhan dengan menggunakan teknologi informasi.
Momon juga
mengatakan regenerasi petani dengan program utamanya adalah transformasi
pendidikan seperti yang sebelumnya Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian akan
transformasi politeknik pertanian yang menyelenggarakan pendidikan dengan
program studi tidak hanya penyuluhan tetapi juga ilmu pertanian terapan. “Contohnya adalah sebelumnya ada pertanian,
perikanan dan perkebunan, kedepan ada program studi perbenihan, agribisnis
peternakan, agribisnis holtikultura, mekanisasi pertanian dan ilmu terapan
pertanian lainnya” paparnya.
Selain itu juga
ada penumbuhan wirausaha muda bagi lulusan perguruan tinggi dalam bentuk
kelompok. Nantinya akan kita kawal dan didik dan akan dibantu sedikit modal. “Sangat diperlukan pula keterlibatan
mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi untuk mengawal dan mendampingi
program-program Kementan guna menumbuhkan mereka untuk bekerja dan berusaha di
sektor pertanian” ujarnya. (antaranews.com)
Editor : Y.A. Yahya