DIOLUHTAN. Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian
Pertanian ikut peduli membantu pengembangan
kapasitas warga Palestina dalam sub sektor peternakan, terutama teknologi
Inseminasi Buatan (IB). Kerjasama tersebut dilakukan melalui pelatihan yang
berjudul “Training Course on The Strengthening
of Artificial Insemination Management and Conservation of Livestock Genetic
Resources For Palestine”.
Pelatihan
yang berlangsung mulai Rabu, 13 Desember 2017 sampai dengan tanggal 28 Desember
2017 ini terselenggara atas kerjasama Pemerintah Indonesia dalam hal ini
Kementerian Pertanian dan Kementerian Sekretariat Negara RI dengan Japan
International Cooperation Agency (JICA).
Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. I Ketut Diarmita menyambut baik
kehadiran Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Alshun yang mendampingi
10 orang peserta yang akan mengikuti pelatihan selama 16 hari di Balai Besar
Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Malang.
I
Ketut Diarmita menyampaikan, BBIB Singosari yang merupakan salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Ditjen PKH telah mempunyai pengalaman dalam
memberikan pelatihan kepada negara-negara berkembang lainnya untuk
mengembangkan teknologi IB pada ternak sapi. “Kami berharap, pelatihan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia
nantinya dapat membantu meningkatan pengetahuan dan pemahaman bagi peserta
Palestina, terutama terkait penerapan teknologi IB” paparnya.
Sementara
itu, Ir. Sugiono, MP selaku Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak memaparkan
bahwa Inseminasi Buatan (IB) pada ternak merupakan salah satu teknologi tepat
guna untuk meningkatkan populasi ternak dan mutu genetik. "Penerapan IB pada ternak di sebagian besar negara berkembang
hanya memiliki sedikit keberhasilan, hal
terebut terjadi karena infrastruktur untuk kegiatan inseminasi buatan yang
belum dibangun dengan baik”. jelasnya
Sugiono
mengungkapkan, Indonesia adalah termasuk negara yang mampu menerapkan IB dan
pada saat ini IB menjadi ujung tombak untuk keberhasilan Upaya Khusus
Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab) yang
merupakan fokus kegiatan utama Pemerintah Indonesia pada periode 2017-2019. ”Melalui Upsus Siwab, Indonesia
mengoptimalkan potensi sapi dan kerbau betina di dalam negeri untuk terus
menghasilkan anak dalam rangka menambah populasi ternak nasional. Upaya ini
dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi yang
ditargetkan Presiden Joko Widodo tercapai pada 2026”, tambahnya.
Lebih
lanjut, Sugiono menjelaskan, melalui Upsus Siwab, capaian IB nasional
berdasarkan data kumulatif dari Januari hingga tanggal 10 Desember 2017
sebanyak 3.717.499 ekor, dengan jumlah kebuntingan nasional mencapai 1.649.716
ekor, serta jumlah kelahiran sebanyak 708.496 ekor.
Kepala
BBIB Singosari, drh. Enniek Herwijanti, MP menyampaikan, training kali ini
adalah yang ke-3 untuk Palestina. Menurutnya, Kementerian Pertanian sebelumnya
juga telah bekerjasama dengan JICA menyelenggarakan kegiatan Training Course on Frozen Semen Production
and Breeding of Small Ruminants for Palestine pada tanggal 2-11 Maret 2015
dan Training on Artificial Insemination
for Small Ruminants di bulan November 2015.
Enniek
menjelaskan, di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan
beberapa negara Eropa, IB pada ternak telah dikomersialisasikan dan menjadi
produk bernilai ekonomi tinggi, dan bahkan telah menjadi produk industri. “Saat ini BBIB Singosari terus mengembangkan
teknologi IB pada sapi perah, sapi potong, dan kambing. Didukung dengan
kapasitas intelektual varietas ternak, penerapan uji progeni dan teknologi,
serta memiliki laboratorium ISO 17025 yang terakreditasi, dan sistem manajemen
mutu ISO 9001 BBIB Singosari juga telah menghasilkan seks semen dan semen ikan”,
jelas Enniek.
Mukhammad
Fahrurozi, Kepala Bagian Kerjasama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular
Kementerian Sekretariat Negara menyampaikan, Palestina merupakan salah satu
negara prioritas penerima bantuan kerja sama teknik dari Indonesia.
Menurutnya,
bantuan kerja sama teknik di sektor peternakan merupakan bagian dari komitmen
Pemerintah Indonesia untuk memberikan program bantuan pengembangan kapasitas
kepada Palestina. “Program pengembangan
kapasitas merupakan komitmen Pemerintah Indonesia dalam kerangka Kerja Sama
Selatan-Selatan (KSS) yang bertujuan untuk memajukan kerja sama pembangunan
antarnegara berkembang. Melalui kerjasama ini, memberikan bukti bahwa Indonesia
dapat berkontribusi aktif dalam kerangka kerja sama internasional untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan global”, ujarnya.
Pada
kesempatan tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun
menyampaikan ucapan terimakasih atas kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap
Palestina. "Semoga kerjasama ini bermanfaat buat rakyat Palestina",
ucapnya.
Editor : Y.A.Yahya
Sumber dan Foto : Fanspage FB Kementan RI