DIOLUHTAN. Sulsel. Kementerian Pertanian melalui Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendorong penguatan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Perbibitan baik pusat maupun daerah. Hal tersebut
dilakukan dalam rangka menghasikan benih dan bibit
ternak unggul berkualitas dan tersertifikasi.
Pernyataan tersebut disampaikan
Dirjen PKH, drh. I Ketut Diarmita saat kunjungan kerja bersama Anggota DPR RI
Komisi IV ke UPT Perbibitan milik Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, (Sabtu,
16/12/2017). Kunjungan kerja tersebut dalam rangka
Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2017 – 2018.
Sejalan
dengan fokus kegiatan Pemerintah tersebut, Ketua Rombongan Komisi IV DPR RI
Darori Wonodipuro dari Fraksi Gerindra menyampaikan dukungannya untuk penguatan
UPT Perbibitan di daerah. “UPTD
Perbibitan ini selain dapat digunakan sebagai tempat penghasil benih dan bibit
ternak unggul juga sangat potensial untuk tempat pelatihan bagi peternak”,
kata Darori saat melakukan kunjungan ke UPTD Inseminasi Buatan (IB), serta UPT
Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (UPTD PT-HPT) milik Dinas Peternakan
Provinsi Sulawesi Selatan di Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros.
Dari
pantauan rombongan Komisi IV DPR RI di 2 (dua) UPT tersebut menurut Darori
diperlukan pembenahan infrastruktur. “ “Saya
melihat infrastruktur seperti kandang harus dibenahi terlebih dahulu,
selanjutnya baru dilakukan penggantian ternak-ternaknya yang sudah memasuki
masa afkir. Berapa anggaran yang dibutuhkan, segera disampaikan ke` DPR”,
ucapnya. “Ini sebagai bentuk komitment
DPR RI dalam mendukung peningkatan populasi ternak nasional”, lanjutnya.
Sementara
itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Abdul
Azis, MM, menyampaikan, UPTD PT-HPT didirikan pada tahun 2001 ditujukan untuk
meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Genetik ternak asli/lokal dan juga sebagai
peningkatan pengelolaan HPT. “Hasil dari
UPTD ini adalah Bibit dan Ternak Potong (Sapi Bali, Kerbau Belang, Sapi
Simental, Sapi Limousin, Sapi Brahman, Kambing Boer dan Peranakan Ettawa) juga
penghasil rumput unggul dan legume”, ungkap Abdul Azis.
Lebih
lanjut, Azis memaparkan bahwa tiap tahun UPTD ini sudah menghasilkan 50.000
strow dari 28 ekor Bull (pejantan unggul). Selain itu UPTD milik pemerintah
daerah Provinsi Sulawesi Selatan ini juga mempunyai lahan Hijauan Pakan Ternak
(HPT) seluas 5 Ha, dan rencana pengembangan akan ditambah seluas 20 Ha.
Abdul
Azis menjelaskan, pelestarian Sumber Daya Genetik (SDG) atau plasma nutfah
ternak asli/lokal yang ada di daerah sebagai kebutuhan dalam pemenuhan
nilai-nilai budaya lokal. Abdul Azis menyebutkan, di Sulawesi Selatan memiliki
budaya yang terkait dengan pemanfaatan ternak asli daerah seperti pemanfaatan
Kerbau Belang untuk acara Rambu Solo' atau pesta kematian dan Rambu Tija' atau
pesta pernikahan, syukuran dan kelahiran anak. "Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan selalu memperhatikan budaya
lokal setempat, seperti di Toraja kebutuhan akan kerbau belang sangat tinggi,
dan harganya sangat menarik bagi peternak", ungkap Abdul Azis.
Namun
demikian menurut Abdul Azis, salah satu faktor yang menghambat optimalisasi
produktivitas ternak di daerah adalah performa ternak yang tidak masimal,
ternak menjadi kecil-kecil, salah satunya karena ternak mengalami inbreeding
atau perkawinan sedarah.
Lebih
lanjut disampaikan, Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik merupakan salah
satu solusi peningkatan produktifitas ternak di daerah. “Program Ditjen PKH yaitu Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus
Siwab) kita harapkan mampu meningkatkan produktifitas ternak-ternak lokal yang
diinseminasi dengan semen (sperma) dari pejantan-pejantan unggul yang
dihasilkan dari UPT Pusat maupunpun UPT Daerah”, ujar Abdul Azis.
Menanggapi
hal tersebut, drh. I Ketut Diarmita menyampaikan, fokus kegiatan pemerintah
melalui Upsus Siwab adalah selain untuk meningkatkan populasi juga bertujuan
untuk meningkatkan mutu genetik ternak. “Melalui
IB diharapkan dapat mengurangi inbreeding atau perkawinan sedarah, sehingga
performan ternak dapat meningkat", tambahnya.
I
Ketut menyampaikan, dengan adanya penguatan UPT Perbibitan di daerah yang
bersinergi dengan UPT Perbibitan Nasional diharapkan dapat mendukung
peningkatan populasi ternak nasional. “Kita
harapkan dengan banyaknya benih dan bibit-bibit unggul yang dihasilkan oleh UPT
Perbibitan kita, maka cita-cita kita untuk mewujudkan kedaulatan pangan asal
ternak dapat terwujud", tambahnya.
Editor : Y.A.Yahya
Sumber dan Foto : Fanspage FB Ditjen PKH Kementan RI