DIOLUHTAN. Sulut. Demi
mewujudkan penguatan sistem pelayanan kesehatan hewan nasional di Indonesia,
terutama untuk pencegahan, deteksi dan pengendalian penyakit zoonosis, penyakit
Infeksi Emerging (PIE) dan ancaman pandemi’ Kementerian Pertanian melalui
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen
PKH) bekerjasama dengan FAO menyelenggarakan Simulasi Study Kasus Investigasi
dan Pelaporan Terintegrasi 3 (tiga) sektor dengan Pendekatan “One Health” di Kabupaten Minahasa,
Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 17 s/d 20 Desember 2017.
Kepala
Subdit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Ditjen PKH, Muhammad Syibli menjelaskan
bahwa penguatan kapasitas bagi petugas dalam bentuk simulasi dilaksanakan untuk
pencegahan dan pengendalian zoonosis tertarget dan PIE yang Efektif dan
berkelanjutan dalam konteks “One Health”.
Simulasi
yang berlangsung selama 3 (tiga) hari ini diikuti oleh petugas lapang dari tiga
(3) kementerian, yaitu: Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan serta Kementerian Kesehatan. Peserta sebanyak 60 orang yang terdiri
dari dokter, paramedik, petugas kesehatan masyarakat (kesmas), dokter hewan,
paramedik veteriner, penyuluh, polisi hutan, dan petugas Pengendali Ekosistem
Hutan (PEH).
Simulasi
juga dilaksanakan di 3 (tiga) tempat yang berbeda, di Kabupaten Minahasa yakni
Desa Tatoli, Desa Senduk, dan Desa Lola, dengan jenis penyakit yang
disimulasikan yaitu Rabies, dan flu burung (Avian Influenza) yang merupakan
penyakit endemis di Minahasa, serta infeksi Virus Nipah untuk mensimulasikan
penyakit yang belum pernah ditemukan (PIE).
BACA PULA : Kementan Gandeng FAO untuk Penguatan Kapasitas dalamPencegahan dan Pengendalian Zoonosis serta Penyakit Infeksius Emerging
Simulasi
selama tiga hari ini bertujuan untuk merespon dan mengendalikan penyakit
zoonosis atau wabah EID dengan pendekatan one health, mengidentifikasi
keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan petugas lapang. Metode yang
digunakan yaitu melalui diskusi interaktif dan praktek.
BACA PULA : Kementan Gandeng FAO untuk Penguatan Kapasitas dalamPencegahan dan Pengendalian Zoonosis serta Penyakit Infeksius Emerging
Menurut
Drh. Pebi Purwo Suseno dari Direktorat Kesehatan Hewan, dengan adanya
pelaksanaan simulasi studi kasus ini, dapat diketahui kapasitas petugas
lapangan dari tiga sektor. Lebih lanjut disampaikan, rangkaian pelatihan yang
difasilitasi FAO ini perlu diuji dilapangan agar dapat dilihat sejauh apa
efektivitas SOP (Standar Operasional Procedure) one health dalam merespon Dan
mengendalikan Zoonosis Dan PIE.
Pebi
menyampaikan, hasil simulasi studi kasus investigasi berjalan dengan baik, para
peserta sangat antusias dan serius mengikuti langkah-langkah SOP dalam
pengendalian dan pencegahan penyakit yang telah diberikan materi di kelas ke
lapangan. "Simulasi studi kasus ini
telah memberikan pengalaman bagi petugas lapang jika terjadi kasus penyakit,
serta petugas lapang tanggap dan mampu melakukan tindakan yang cepat dan tepat
untuk meminimalkan dampak yang akan tejadi", ungkapnya.
Editor : Y.A.Yahya
Sumber dan Foto : Fanspage FB Ditjen PKH Kementan