DIOLUHTAN. Beras
Japonico yang berasal dari Jepang adalah merupakan salah satu beras terbaik di dunia.
Beras ini dicari oleh hampir setiap negara di belahan dunia.
Japonica adalah tipe
beras khusus yang termasuk sticky rice. Selama ini, kebutuhan beras khusus jenis japonica masih dipenuhi dari impor. Namun, Rabu (20/12/2017), Menteri Pertanian, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP meluncurkan Varietas Unggul
Baru (VUB) Padi tipe Japonica hasil inovasi teknologi Balitbangtan yang
bekerjasama dengan Pemprov Jabar yaitu Varietas Tarabas.
Bahkan,
Indonesia menjadi salah satu dari sekian negara
yang sering mengimpor jenis beras ini. Tapi, itu terjadi pada beberapa tahun
kemarin.
Seperti
yang dilansir oleh fajar.co.id.
Kini, beras Japonica sudah tidak lagi diimpor ke Indonesia, karena petani sudah
memproduksikan beras tersebut. Bahkan, jenis beras super itu kini sudah dipanen
di Indonesia. Produksinya enam ton per hektare, dari total 500 hektare di
daerah Subang, Jawa Barat.
Di
Indonesia, beras yang bila dimasak mirip dengan ketan itu dinamakan beras
tarabas. Ini bahasa daerah Subang. Petani minta waktu lima tahun tapi tidak,
saya minta satu tahun harus selesai, jadilah ini tarabas.
Lebih lanjut, Amran Sulaiman berharap kedepannya, beras ini tak akan diimpor lagi dari Jepang. Semua bisa
diproduksi sendiri. "Sementara
ini, produksi beras Japonica akan dilakukan di Subang dulu" harapnya
Peluncuran
VUB ini dilakukan dalam rangkaian acara talkshow Sinergi Membangun Bangsa di
area persawahan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Subang, Jawa Barat.
Selain
VUB Tarabas, juga diluncurkan VUB padi adaptif agroekosistem lahan kering dan
rawa yaitu Inpago 12 Agritan, Rindang 1, Rindang 2, Luhur 1, Luhur 2, Inpara 8
dan Inpara 9.
Editor : Y.A.Yahya
Sumber
dan Foto : Fanspage FB Kementan RI