DIOLUHTAN - Perburuan
(hunting) babi hutan yang dianggap sebagian kalangan adalah hama tersebut sudah
ada sejak ribuan tahun yang silam hingga kini. Orang-orang berburu babi hutan
dengan menangkapnya hidup atau mati untuk dimakan atau hanya sekedar membasmi
hama.
Dari sekian lama orang berburu binatang babi hutan mereka menggunakan
cara-cara yang berbeda-beda, ada cara lama ada juga cara-cara baru, dan hingga
hari ini cara-cara lama dalam berburu babi hutan juga masih digunakan oleh
orang-orang yang tinggal di pedesaan atau pinggir hutan.
Teknik
dan Cara Berburu Babi Hutan
1.
Menggunakan jerat atau pethat
Pada zaman dulu,
orang-orang di pulau jawa menangkap babi hutan dengan menggunakan sebuah
jebakan atau jerat berupa tali tampar diikat ke sebuah batang bambu yang
dipotong dan disandarkan di pohon besar yang disebut pethat.
Jebakan
diletakkan di jalan setapak yang di dekat sumber air yang biasa dilewati babi
hutan yang hendak minum air pada malam hari. Ketika babi hutan lewat dan
kakinya menyengggol tali tampar, maka batang bambu akan mencuat ke atas sehingga
kaki babi hutan terangkat ke atas bersama tali tampar.
Keesokan harinya
si pemburu akan meninjau jebakannya dan menangkap babi hutan untuk dibawa
pulang. Namun terkadang hewan lain yang tertangkap, yaitu rusa atau kijang yang
sedang sial.
2. Menggunakan anjing
pemburu
Orang-orang
zaman dulu hingga kini juga menggunakan puluhan anjing untuk berburu babi
hutan. Puluhan anjing dikerahkan untuk mengendus jejak babi hutan, dan setelah
ketemu maka babi hutan akan dikejar dan dikeroyok oleh puluhan anjing-anjing
yang buas dan terlatih.
Sementara si pemburu biasanya lebih dari satu orang, mereka membawa peluit dan tombak serta parang atau senapan rakitan. Jika peluit ditiup atau si pemburu berteriak, maka anjing-anjing pemburu tersebut akan terus mengejar babi hutan kemanapun ia lari. Setelah babi hutan tergigit dan dikeroyok anjing maka para pemburu akan menombaknya atau menangkapnya hidup-hidup.
Sementara si pemburu biasanya lebih dari satu orang, mereka membawa peluit dan tombak serta parang atau senapan rakitan. Jika peluit ditiup atau si pemburu berteriak, maka anjing-anjing pemburu tersebut akan terus mengejar babi hutan kemanapun ia lari. Setelah babi hutan tergigit dan dikeroyok anjing maka para pemburu akan menombaknya atau menangkapnya hidup-hidup.
Namun jika suara
peluit atau suara si pemburu sudah tidak terdengar maka anjing-anjing tersebut
akan kembali menemui majikannya di belakang. Dan jika si pemburu kembali
berteriak atau meniup peluit maka anjing-anjing tersebut akan kembali mengejar
babi hutan.
3. Menggunakan jaring
kawat bronjong
Ini biasanya
dilakukan oleh pemburu modern, menggunakan jaring kawat bronjong sepanjang
berpuluh-puluh meter dan dilingkarkan di semak belukar atau rerimbunan yang
diduga ada sarang babi hutan di dalamnya. Kemudian mereka melepaskan sejumlah
anjing pemburu di dalam lingkaran area jaring untuk mengusir babi hutan agar
keluar dari sarang.
Setelah keluar dari sarang maka babi hutan akan lari keluar dari semak belukar dan akhirnya menabrak jaring kawat bronjong yang telah dipasang di sekeliling semak belukar tersebut. Biasanya puluhan babi hutan yang tinggal di rerimbunan semak belukar atau alang-alang tersebut akan tertangkap semuanya dalam keadaan hidup.
Setelah keluar dari sarang maka babi hutan akan lari keluar dari semak belukar dan akhirnya menabrak jaring kawat bronjong yang telah dipasang di sekeliling semak belukar tersebut. Biasanya puluhan babi hutan yang tinggal di rerimbunan semak belukar atau alang-alang tersebut akan tertangkap semuanya dalam keadaan hidup.
4. Menggunakan senapan
Orang-orang
modern saat ini banyak yang menggunakan senapan berburu untuk menembak hama
babi hutan. Mereka biasanya mengendarai mobil off road pada malam hari dengan
membawa lampu blor atau sejenis lampu senter berukuran besar menggunakan batere
accu, kemudian mengelilingi padang rumput atau kawasan yang banyak babi hutan
nya.
Jika mereka melihat sekumpulan babi hutan sedang melintas atau mencari makan, maka Dorr..!!! Senapan ditangannya akan menyalak dan mengeluarkan timah panas yang menerjang tubuh babi hutan. Binatang hasil buruan biasanya dinaikkan ke atas mobil lalu dibawa pulang pada saat perburuan telah selesai atau menjelang pagi hari.
Jika mereka melihat sekumpulan babi hutan sedang melintas atau mencari makan, maka Dorr..!!! Senapan ditangannya akan menyalak dan mengeluarkan timah panas yang menerjang tubuh babi hutan. Binatang hasil buruan biasanya dinaikkan ke atas mobil lalu dibawa pulang pada saat perburuan telah selesai atau menjelang pagi hari.
Namun ada juga
pemburu yang hanya diam di atas pohon besar untuk menunggui babi hutan yang
melintas di bawahnya. Perburuan babi hutan dengan memanjat pohon besar ini
biasanya terjadi di hutan-hutan di pulau jawa dimana hutan-hutan di jawa selalu
ditumbuhi pohon-pohon yang besar dan rapat sehingga mobil tidak bisa bergerak
menyusuri hutan. Kendaraan mereka biasanya dititipkan di perkampungan warga
terdekat.
Demikianlah
ulasan singkat mengenai “hunting” babi hutan yang menggunakan menggunakan
cara-cara yang berbeda-beda. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.
Disarikan dari Berbagai Sumber