DIOLUHTAN. Sulsel - Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan sinkronisasi
birahi 26 ribu ekor ternak sapi dan kerbau di 24 kabupaten/kota di daerah itu
sebagai salah satu rangkaian Gerakan 1000 Kebaikan (G 1000 G). "Sinkronisasi birahi dilakukan
pada 26 ribu akseptor yang merupakan sapi dan kerbau siap bunting, dilakukan
secara bertahap, dan ditargetkan tuntas hingga 31 Desember mendatang," kata Kepala Disnakkeswan Sulsel, Ir. Abdul Azis, MM pada peluncuran program
tersebut di Kabupaten Maros, Sulsel.
Petani dan Penyuluh Dinas Peternakan Kab. Sinjai dalam rangka G1000G Sulsel
Sinkronisasi birahi ini, kata dia, dilakukan untuk
membantu meningkatkan persentase keberhasilan inseminasi buatan.
Tahun ini, kata dia, pihaknya menargetkan sebanyak
340.467 ekor sapi menerima inseminasi buatan. Dan dari angka tersebut,
diharapkan keberhasilannya bisa mencapai 224.708 ekor sapi bunting.
Suasana G 1000 G sinkronisasi birahi 26 ribu ekor ternak sapi dan kerbau di Sulsel
Abdul Azis mengatakan, kegiatan yang dilakukan merupakan
bagian dari program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab),
yaitu kegiatan yang terintegrasi untuk percepatan peningkatan populasi sapi dan
kerbau secara berkelanjutan.
Sementara, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan
apa yang dilakukan Disnakkeswan merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan
daging di Sulawesi Selatan khususnya dan Indonesia secara umum. "Masa kita beli sapi dan terus
tergantung dari produk luar negeri, " ungkap
Syahrul.
Kegiatan G100G di Kab. Enrekang
Dia berharap, dengan berbagai program peningkatan
produksi sapi yang telah dan akan dilakukan, ke depan, tidak ada lagi impor
sapi.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan launching sertifikasi
hewan kesayangan ayam ketawa yang bertujuan untuk melestarikan plasma nutfah ternak Sulawesi Selatan agar tetap terjaga dan tidak diklaim pihak manapun.
Editor dan Foto : Y.A.Yahya
Sumber : www.antaranews.com