DIOLUHTAN - Pada tahun pertama pemerintahan Jokowi, sektor pertanian fokus pada pertumbuhan produksi dan saat ini pertumbuhan tersebut sudah dicapai, maka ditahun ketiga
adalah pemerataan pertumbuhan yang menjangkau hingga di perbatasan. Tujuannya
selain untuk pemenuhan konsumsi setempat, juga memiliki peluang ekspor yang
terbuka lebar kenegara tetangga. Peluang tersebut agar dapat
dimanfaatkan kaum muda untuk menekuni sektor agribisnis.
Dalam seminar Hari Pangan Sedunia ke 37 tahun 2017 yang berlangsung di Mercure Hotel, Pontianak. Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk Indonesia Mark
Smulders yang hadir sebagai narasumber mengatakan, ”Generasi muda amat
dibutuhkan dalam membangun pertanian, sebab semakin sedikit kaum muda yang
tinggal di desa, maka semakin sedikit yang menggeluti sektor pertanian, untuk
menarik minat mereka, diperlukan akses lahan dan modal”. Menurutnya kebijakan
pemerintah saat ini dengan melibatkan generasi muda melalui program-program
berkelanjutan agar terus dilanjutkan, selain untuk memperkaya pengetahuan, juga
skill. Kata Smulders.
Dekan
Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Radian mencontohkan
keterlibatan generasi muda di Amerika disektor pertanian patut dicontoh oleh
generasi muda di Indonesia, hanya 5 % dari populasi penduduk yang bergerak
disektor pertanian tetapi mampu berperan sebagai produsen untuk memenuhi
kebutuhan pangan dunia. Hal ini mampu berjalan karena modernisasi alat dan
mesin pertanian. “Kebijakan mekanisasi alat dan mesin pertanian oleh
pemerintah untuk peningkatan produksi saat ini sudah tepat”. Kata Radian.
Modernisasi
pertanian tidak terlepas dari keberhasilan implementasi teknologi pertanian
modern. Melalui kebijakan pemerintah yang mengutamakan keberpihakan kepada
petani di antaranya dengan meningkatkan fasilitasi bantuan alat mesin pertanian
(alsintan) secara signifikan, telah menggeser kegiatan usaha pertanian dari
sistem tradisional menuju pertanian yang modern. Modernisasi ini juga
melingkupi aspek pasca panen seperti sistem panen, pengolahan hasil dan
pembuatan kemasan modern dan aman, tata niaga yang efisien, serta terus menerus
menyempurnakan kebijakan pemerintah yang kondusif bagi kegiatan usaha
pertanian, termasuk skim pembiayaan pada petani dan sistem penjaminan usaha
tani melalui asuransi, sehingga petani mampu berproduksi dengan optimal
Kementerian
Pertanian (Kementan) melihat pentingnya penerapan alsintan modern agar petani
lebih berdaya saing menghadapi pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Melalui
modernisasi pertanian terbukti bisa meningkatkan produktivitas pangan sehingga
proses produksi beras bisa lebih efisien. Modernisasi pertanian yang tepat guna
dan efisien akan mampu menangkal dampak buruk globalisasi dan menjadi salah
satu kunci sukses menghadapinya,
Editor
: Y.A.Yahya
Foto : www.facebook.com/kementanRI/