DIOLUHTAN.
Pernah melihat Gurun Sahara? Gurun ini merupakan gurun terbesar ketiga di
dunia. Wilayahnya sebanding dengan luas Amerika Serikat. Begitu luasnya gurun tersebut, kita
pasti bisa melihat betapa kokohnya gurun ini. Tapi ternyata gurun ini pada
sekitar 10.000 tahun yang lalu adalah tanah hijau yang dikelilingi danau.
Lalu
kemana menghilangnya tanah hijau dan danau itu?
Menurut
para arkeolog dan ahli ekologi dari Seoul National University, Korea Selatan,
manusia kuno bisa saja berperan dalam transisi besar dari tanah hijau menjadi
gurun pasir. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers di Earth
Science, telah menyelidiki peran dari aktivitas manusia dalam perubahan Gurun
Sahara ini.
Inilah Alasan Mengapa Daerah Sahara yang Awalnya
Daerah Hijau Sekarang Menjadi Gurun Panas.
Ini
dimulai ketika masyarakat neolitik Afrika bereksperimen dengan pertanian di
dekat sungai Nil sekitar 8.000 tahun yang lalu. Untuk mempertahankan ternak dan
meningkatkan jumlah vetegasi (keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat
tertentu), membuat jumlah rumput berkurang drastis.
Vegetasi
sendiri memotong tanah untuk di scrub agar tidak terkena sinar matahari.
Sehingga membuat jumlah sinar matahari dipantulkan kembali dari permukaan Bumi.
Hal ini ternyata memicu penurunan curah hujan yang menyebabkan hilangnya
vegetasi. Pada akhirnya, seluruh daerah di sini menjadi gurun yang panas.
Untuk
hasil lebih lanjut, mereka perlu kembali ke Sahara untuk menyakini jawaban ini.
“Ada danau di Sahara saat ini dan mereka
memiliki catatan perubahan vegetasi. Tapi kita perlu menelusuri lebih dalam
danay tersebut,” ucap Dr. David Wright, pemimpin penelitian dilansir dari
iflscience.com
Editor
: Y.A. Yahya
Sumber
: www.intisari.grid.id