DIOLUHTAN.
Bogor-Jabar. Presiden
Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Sumpah
Pemuda di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/10/2017).
Momentum ini digunakan oleh Presiden yang akrab disapa Jokowi untuk bertemu
dengan sejumlah pemuda-pemudi kreatif yang juga ikut diundang dan berkumpul di
Istana Bogor serta berdialog dengan Presiden RI.
Mendapatkan
kesempatan berbicara langsung dengan Presiden Jokowi. Salah seorang pemudi
curhat kalau zaman sekarang jarang ditemui anak-anak yang bercita-cita menjadi
petani. “Saya sedikit prihatin sebetulnya dengan masa depan bangsa kita
sebagai bangsa agraris dan maritim, karena semua anak-anak yang datang ke kebun
karya untuk belajar. Saya belum pernah mendengar satu anakpun yang bercita-cita
sebagai petani, apalagi nelayan,” kata pemudi yang bernama
lengkap Soraya Cassandra
Cassandra yang
sangat menghargai profesi petani juga ikut aktif mengembangkan dunia pertanian.
Saat ini Casandra juga sedang membuat perkebunan di tengah kota. “Saya
seorang petani saya menggarap sebuah kebun belajar namanya Kebun Kumara
tengah-tengah kota di Tangerang Selatan bersama suami dan adik-adik, kakak
saya,” kata Sandra, sapaan akrabnya.
Sebagai
informasi, Sandra adalah lulusan University of Queensland, Australia.
Sebelumnya dia juga pernah aktif dalam program Indonesia Mengajar, ditilik dari
akun LinkedIn miliknya. “Ketika saya mendapat kesempatan untuk
bercengkerama sedikit dengan anak-anak petani apalagi, mereka-mereka bahkan
tidak ada yang mau menjadi petani seperti bapak ibunya. Mungkin mereka sering
dengar bapak-ibunya cerita hidup setengah mati sekali, terus narasi demi dia
juga seperti itu. Itu kenapa saya jadi petani, karena saya merasa 40% dari 260
juta orang adalah generasi milenial, dan 105 juta orang lah piye iki Pak kalau
nggak ada yang jadi petani?” ungkap Sandra.
Sandra juga
mengaku kerap sulit menemui anak yang ingin merasakan sensasi bertelanjang kaki
menginjak rumput. Anak-anak itu menurut dia rupanya dilarang oleh orang tuanya
untuk menginjakkan kaki di rerumputan. “Jadi anak-anak yang datang ke
kita (Kebun Kumara) dia belum pernah menginjak rumput tanpa menggunakan sepatu.
Jadi pas mereka cerita, ‘ternyata enak ya menginjak rumput, karena
dingin-dingin seperti dipijitin’,” kata Sandra.
Sandra
menambahkan bila anak-anak di Indonesia maka dunia pertanian juga tidak bakalan
maju pesat seperti di negara-negara lain. Dia mengusulkan kepada Jokowi
agar pendidikan sekolah juga mengajak anak-anak ke sawah. “Saya setuju
banget Bapak bilang belajar tidak hanya di sekolah dan mungkin bukan di kantor
bank juga ya, tapi mungkin diajak ke hutan kalau bisa hutan adat yang bisa
mengelola dengan sangat bijak atau ke pesisir tapi pesisir yang ada hukum
adatnya, mungkin yang banyak di Maluku di Papua, jadi mereka belajar bahwa alam
bisa dikelola dengan cara yang bijak dan kita bisa ekonomi biru bisa dilakukan
yang selaras dengan alam,” tutur Sandra.
Spontan ketika mendengar
paparan Sandra, Jokowi tampak tersenyum lebar. Dia rupanya senang dengan usulan
tersebut.
Jokowi senang
ketika ada pemudi yang tertarik ingin bertani. Foto: Laily Rachev/Biro Pers
Setpres
“Saya juga
melihat di lapangan sangat sedih sekali tidak pernah melihat petani-petani muda
kita dengan inovasi-inovasi teknologi yang dilakukan dengan cara-cara marketing
yang berbeda dan saya ingin mengajak anak-anak muda kita untuk terjun atau mau
terjun ke sektor pangan dan sektor pertanian dengan cara-cara manajemen
modern,” tutur Jokowi.
Dunia pertanian
di Indonesia saat ini kebanyakan fokus pada budidaya di sawah saja. Padahal
potensi agribisnis ke depan amat menjanjikan, menurut Jokowi. “Saya kira
pemikiran ini, pemikiran anak muda seperti ini yang kita tunggu dengan
pertanian cara-cara moderen itulah kita nantinya bisa menguasai pangan karena
anak-anak muda tertarik untuk jadi petani petani modern ke depan dan tanpa ini
saya kira kita memiliki kesempatan memiliki peluang,” kata Jokowi.
Editor : Y.A. Yahya
Sumber : www.mediatani.com