DIOLUHTAN. Untuk terus membangun komitmen dalam menjaga kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia di
berbagai bidang agar semakin memperkokoh hubungan kedua negara. Salah satu
bentuk kerjasama efektif yang dilakukan untuk membangun komitmen tersebut
adalah kompetisi hibah untuk para alumni lulusan Universitas di Australia
melalui skema Alumni Grant Scheme (AGS) 2017.
Dengan
didanai oleh Pemerintah Australia yang dikelola oleh Australia Awards in
Indonesia, kegiatan ini berhasil memilih 25 proposal terbaik dari para alumni
lulusan dari Australia yang dinilai mampu membawa perubahan dan perbaikan
kepada masyarakat Indonesia.
Beliau adalah
drh. Mappamancu, M.Anim.,Sc, seorang dokter hewan yang juga bertugas sebagai
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan (DPKH) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan sebagi salah satu penerima
hibah AGS 2017 untuk tahap kedua.
drh. Mappamancu, M.Anim.,Sc (Kasi Kesmavet Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan)
Mappamancu
mengajukan proposal yang berjudul Layanan Selular Peternakan Terintegrasi (LA
SAPI). Program ini merupakan inovasi pelayanan kepada peternak melalui short
message service (SMS) broadcast. “Kehadiran
LA SAPI ini terinspirasi dari maraknya penipuan via SMS yang salah satunya
dikenal oleh masyarakat dengan Mama Minta Pulsa. Melihat banyaknya korban dari
penipuan tersebut, saya meyakini bahwa masyarakat secara umum akan membaca SMS
yang masuk ke HP mereka. Sehingga dia bertekad untuk memanfaatkan SMS broadcast
untuk peningkatan kesejahteraan peternak” katanya.
Mappamancu
memaparkan keutamaan dari LA SAPI adalah penegakan prinsip keadilan dan
pemerataan bagi seluruh peternak di Kabupaten Sinjai untuk mendapatkan
informasi dan pengetahuan tentang Manajemen Peternakan dan Kesehatan Hewan
sehingga usaha peternakan mampu berkembang secara massif dan membawa
kesejahteraan.
Seperti
yang dilansir melalui laman resmi Australia Awards in Indonesia, LA SAPI yang
turut didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai melalui DPKH juga akan
membantu sekitar 14.728 peternak, 260 pedagang ternak lokal dan 12 jagal sapi
di Sinjai untuk menjual atau membeli ternak dengan harga yang pantas. “Melalui LA SAPI, kita akan mendorong
peternak untuk aktif berinteraksi melalui SEKOLAH SMS dan PASAR HEWAN SMS
sehingga sektor peternakan di Kab. Sinjai akan meningkat secara simultan.” papar
Mappamancu.
Dokter
hewan yang juga lulusan Master of Animal Science di the University of
Melbourne, Australia ini menyambunga, bahwa layanan ini juga secara tidak
langsung akan meningkatkan kualitas pangan asal hewan seperti daging, telur
maupun susu sehingga akan berperan meningkatkan kualitas gizi masyarakat. “Kegiatan ini juga akan melindungi konsumen
dan masyarakat umum dari bahan pangan asal hewan yang tidak layak konsumsi,
sehingga akan meningkatkan ketentraman batin para konsumen.” lengkapnya.
Dihubungi
terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Drh. H.
Aminuddin Zainuddin, MM memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah
Australia atas hibah yang akan sangat membantu DPKH Sinjai memberikan pelayanan
prima kepada peternak dan masyarakat umum. Beliau mengungkapkan bahwa layanan
ini akan mendorong sistem jual beli ternak secara Auction/Lelang sehingga harga
ditingkat peternak akan meningkat. Berdasarkan hal tersebut beliau optimis
layanan ini akan sangat mendukung tercapainya visi Kabupaten Sinjai yaitu
terwujudnya Sinjai Bersatu yang sejahtera, unggul dalam kualitas hidup,
terdepan dalam pelayanan publik.
Author : Y.A.Yahya
Source : Koran Tribun Bone dan www.australiaawardsindonesia.org