DIOLUHTAN. Bertempat
di Hotel Maxone, Makassar. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku
Sulsel, menyelenggarakan “Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Penyuluh Pertanian,
Kegiatan APBN-P 2017”, yang berlangsung selama 3 (tiga) hari, mulai tanggal 28
s/d 30 September 2017.
Kegiatan
ini didasari perkembangan kebutuhan kedelai nasional yang meningkat setiap
tahun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri
pangan berbahan baku kedelai. Rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahunnya
sebanyak ± 2,2 juta ton biji kering, belum dapat terpenuhi seluruhnya dari
produksi kedelai dalam negeri. Pada tahun 2016 telah ditetapkan target produksi
kedelai dalam negeri sebesar 1.500.000 ton.
Ketua STPP Gowa, Dr. Ir. Syaifuddin, MP saat memberikan sambutan
Kedelai
merupakan sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
Indonesia, sehingga dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran akan
kebutuhan protein berakibat pada meningkatnya kebutuhan kedelai dari tahun ke
tahun. Rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahunnya sebanyak ± 2,2 juta ton biji
kering, akan tetapi kemampuan produksi dalam negeri saat ini berdasarkan angka
ramalan II BPS tahun 2015, baru mampu memenuhi sebanyak
982.967
ton atau 44,68 % terhadap kebutuhan, dan sisanya sebesar 53,32 % dipenuhi dari
impor. Hal ini menyebabkan berbagai kerugian bagi Indonesia antara lain;
hilangnya devisa negara yang cukup besar, mengurangi kesempatan kerja dan
meningkatnya ketergantungan jangka panjang, sehingga mempengaruhi sistem
ketahanan pangan nasional. Agar dapat tercapai sasaran produksi tersebut
diperlukan kerja keras dan dukungan bersama baik instansi terkait, petani, dan
pemangku kepentingan lainnya termasuk para penyuluh pertanian.
Bimtek
ini diikuti 328 orang penyuluh pertanian yang berasal dari 18 kabupaten/kota se-Sulsel. Diantaranya 100 orang penyuluh pertanian asal Kabupaten Bone dan
merupakan peserta terbanyak diantara kabupaten lainnya.
Sementara
itu, Kabid Penyelenggaraan Pelatihan, BBPP Batangkaluku, Rosdiana, SPi, MM
menjelaskan tujuan kegiatan Bimtek ini adalah memberikan pembekalan kepada
penyuluh pertanian di wilayah kerja BPP dalam rangka melakukan pendampingan
kepada pengurus kelompok tani/kelompok tani yang akan memperoleh bantuan dari
pemerintah “Sehingga manajemen pengelolaan dan teknik membudidayakan benih dan
bibit hasil bantuan pemerintah tersebut memberikan hasil yang optimal dengan
memperhatikan GAP/GMP,” paparnya.
Ditambah
lagi, program Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung dan kedelai (Pajale) yang
diprogramkan Kementerian Pertanian RI sudah berhasil mendorong swasembada
berkelanjutan untuk komoditas padi dan jagung. “Agar pelaksanaan pengawalan dan
pendampingan ini dapat berjalan dengan efektif, efisien dan mengawal
keberhasilan serta keberlanjutan program, maka diperlukan penyiapan SDM
pertanian yang akan melakukan pengawalan dan pendampingan, yaitu penyuluh
pertanian” sambungnya
Kadis Pertanian, Tanaman Pangan, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Prov. Sulsel, Ir. Hj. Fitriani, MP. saat memberikan Arahan sekaligus membuka Bimtek Kegiatan APBN-P 2017 Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kegiatan
yang menitikberatkan pada program peningkatan produksi tanaman pangan kedelai ini
dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Sulsel, Ir. Hj. Fitriani, MP. Turut hadir dalam pembukaan Bimtek ini yaitu Ketua
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, Dr. Ir. Syaifuddin, MP dan
Kepala BBPP Batangkaluku, yang diwakili oleh Drs. H. Juhari, MM.
Author dan Foto : Yusran A. Yahya